Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Mengapa Serangan Jantung Semakin Mengancam Anak Muda?

Nur Amalina
29/9/2024 09:30
Mengapa Serangan Jantung Semakin Mengancam Anak Muda?
Penyakit jantung makin banyak menyerang anak muda(Freepik)

PENINGKATAN kasus serangan jantung di kalangan anak muda, terutama mereka yang berusia 20 hingga 30 tahun, semakin mengkhawatirkan.

Dahulu, serangan jantung lebih banyak menyerang orang dewasa berusia lanjut. Namun, tren baru menunjukkan bahwa satu dari lima pasien serangan jantung kini berusia di bawah 40 tahun, bahkan di usia awal 20-an.

Mengapa ini bisa terjadi? Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan serangan jantung yang banyak menimpa anak muda.

Baca juga : Gangguan Jantung bisa Juga Dialami Anak Muda

1. Pola Hidup Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berkontribusi besar terhadap peningkatan serangan jantung pada usia muda. Penggunaan rokok elektrik (vaping) juga membawa risiko signifikan.

Studi menunjukkan bahwa pengguna vape memiliki kemungkinan 34% lebih besar mengalami serangan jantung dibandingkan non-pengguna.

2. Diabetes sebagai Faktor Risiko Utama

Diabetes yang tidak terkontrol meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan aterosklerosis atau penumpukan lemak di arteri.

Baca juga : Ciri-Ciri Henti Jantung Mendadak dan Penanganannya

Penderita diabetes juga rentan terhadap tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, yang memperparah risiko serangan jantung.

3. Hipertensi pada Usia Muda

Tekanan darah tinggi atau hipertensi, yang umumnya dikaitkan dengan usia lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada orang muda. Hipertensi mempercepat kerusakan pembuluh darah dan jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung secara signifikan.

4. Kegemukan dan Obesitas sebagai Faktor Dominan

Kelebihan berat badan memberikan beban ekstra pada jantung. Obesitas sering kali disertai oleh kondisi kesehatan lain seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, yang semuanya dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Baca juga : Jantung Berhenti Mendadak, Apa Penyebabnya?

5. Merokok dan Vaping Mempercepat Kerusakan Jantung

Merokok tetap menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung yang paling umum, meski banyak yang sudah menyadari bahayanya.

Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko terkena serangan jantung. Penggunaan vape juga memperburuk kondisi ini, meskipun dianggap lebih 'aman' oleh sebagian orang.

6. Penyalahgunaan Narkoba

Penggunaan narkoba seperti kokain secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung. Kokain meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung secara drastis, serta menyebabkan pembuluh darah mengencang, yang semuanya bisa menjadi pemicu serangan jantung.

Baca juga : Jangan Terkecoh Mitos Serangan Jantung saat Olahraga, Ini 6 Tanda yang Harus Diketahui

Serangan jantung pada usia muda dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, rutin berolahraga, berhenti merokok, dan menjaga berat badan ideal dapat menurunkan risiko.

Edukasi mengenai risiko kesehatan dari kebiasaan merokok, vaping, serta penyalahgunaan zat juga sangat penting. Dengan perbaikan gaya hidup dan pengobatan yang tepat, ancaman serangan jantung di usia muda dapat ditekan secara signifikan.

Melindungi kesehatan jantung bukan hanya untuk orang tua, anak muda pun harus waspada dan mulai peduli dengan kesehatan sejak dini.

Sumber: 

  • Cardio Metabolic Institute



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik