Minim Literasi Keuangan, Anak Muda Rentan Penipuan Digital

 Gana Buana
29/7/2025 21:22
Minim Literasi Keuangan, Anak Muda Rentan Penipuan Digital
Literasi keuangan digital anak(Freepik)

Kesenjangan antara tingginya penggunaan layanan keuangan digital dan rendahnya pemahaman produk keuangan di kalangan anak muda Indonesia masih menjadi perhatian serius.

Riset MicroSave mengungkapkan, 78% anak muda Indonesia belum memahami produk dan layanan keuangan secara mendalam, meskipun 45,5% dari mereka aktif menggunakan layanan keuangan digital.

Kondisi ini dinilai membuka peluang terjadinya kejahatan finansial seperti investasi bodong dan pinjaman online ilegal.

“Anak-anak dan remaja sangat terbuka terhadap dunia digital, tapi mereka butuh dibekali pengetahuan untuk mengelola keuangan secara bijak serta menghindari penipuan,” kata Juliana, Direktur Utama Ajaib Sekuritas, saat peluncuran inisiatif Aura of the Future Fund di Jakarta, Senin (29/7).

Menurut Juliana, program tersebut dirancang untuk memberikan edukasi keuangan sejak usia dini.

“Kami ingin anak-anak memahami cara mengidentifikasi risiko, mengenali modus penipuan, dan tahu bagaimana menghindarinya, terutama di ruang digital,” ujarnya.

Sebagai langkah awal, Ajaib mengundang Rayyan Arkan Dhika (11), seorang anak dari Riau yang dikenal dengan kecintaannya pada tarian Pacu Jalur, untuk menerima perlengkapan sekolah dan akses reksa dana pendidikan.

“Saya senang sekali bisa datang ke Jakarta dan bertemu tim Ajaib,” kata Dhika.

“Ini membuat saya semakin semangat belajar tentang keuangan dan cara menabung untuk masa depan. Saya berharap teman-teman saya juga bisa belajar agar kita semua lebih pintar mengatur uang.”

Selain memberikan dukungan kepada Dhika dan tim komunitas Pacu Jalurnya, program Aura of the Future Fund akan menghadirkan kelas literasi keuangan di sekolah dan komunitas, kolaborasi dengan figur muda inspiratif, serta konten edukasi digital yang bisa diakses melalui aplikasi Ajaib dan media sosial.

Juliana menegaskan, “Kebiasaan finansial yang sehat harus ditanamkan sejak dini. Dengan literasi keuangan yang baik, anak-anak Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan finansial di era digital dan lebih terlindungi dari risiko penipuan.” (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya