Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kolaborasi Edukasi Kripto, Literasi Keuangan Digital makin Meluas

M Ilham Ramadhan Avisena
14/3/2025 20:58
Kolaborasi Edukasi Kripto, Literasi Keuangan Digital makin Meluas
Kolaborasi edukasi kripto meningkatkan literasi keuangan digital.(Dok PINTU)

UNTUK meningkatkan literasi aset kripto di Indonesia, PT Pintu Kemana Saja (PINTU) menggandeng LinkAja melalui program Pintu Goes to Office: Crypto Office Hour. Acara yang berlangsung di kantor LinkAja, Slipi, Jakarta Barat, ini menjadi langkah strategis dalam memberikan pemahaman mendalam mengenai aset digital dan teknologi blockchain kepada pekerja kantoran.

Sebagai platform perdagangan aset digital, PINTU terus berupaya memperluas edukasi mengenai kripto dan blockchain. Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, menegaskan pentingnya menyasar berbagai kalangan, termasuk pekerja kantoran, agar pemahaman mengenai investasi digital semakin inklusif.  

"Kami terus memperluas program edukasi dan literasi aset kripto ke semua kalangan. Pintu Goes to Office adalah langkah awal kami untuk membawa wawasan ini langsung ke lingkungan kerja," ujar Timothius dikutip dari siaran pers, Jumat (14/3).

Dia menambahkan bahwa PINTU berkomitmen untuk terus memperluas program edukasi ini ke lebih banyak perusahaan di Indonesia.  

"Kami ingin membantu investor pemula hingga trader pro memahami peluang dan risiko kripto agar mereka lebih bijak dalam strategi investasi," jelasnya.

Sementara itu, CEO LinkAja Yogi Rizkian Bahar menyambut baik inisiatif ini dan menilai bahwa edukasi mengenai kripto menjadi semakin relevan, terutama bagi generasi muda yang memiliki minat besar terhadap inovasi finansial.  

"Diskusi mengenai aset kripto terus berkembang, dan kami di LinkAja melihat ini sebagai kesempatan untuk belajar langsung dari pakarnya," kata dia. 

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 22,11 juta orang pada 2024, namun tingkat penetrasinya masih sekitar 7% dari total populasi. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada ruang besar untuk pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia. (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya