Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PARA ilmuwan menyatakan, bahwa tes darah baru yang menganalisis lipid, dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang berisiko mengalami masalah kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit hati, dan jantung.
Peneliti dari King's College London menjelaskan bahwa tes ini, memanfaatkan hubungan antara lipid dan penyakit metabolisme pada anak-anak, sehingga dapat menjadi sistem peringatan dini untuk penyakit yang berpotensi membahayakan nyawa.
"Selama bertahun-tahun, para ilmuwan mengandalkan penggolongan lipid menjadi kolesterol baik dan buruk. Namun, dengan tes darah yang sederhana, kita sekarang bisa mengukur lebih banyak jenis molekul lipid yang dapat menjadi tanda awal penting untuk mendeteksi penyakit," ungkap Cristina Legido-Quigley, penulis utama studi ini.
Baca juga : Mengenal Sindrom Metabolik, Penyakit yang Pernah Diisukan Diderita Adele
Perkembangan ini memiliki implikasi yang signifikan, kata Legido-Quigley, seorang pemimpin kelompok dalam pengobatan sistem di King's dan kepala pengobatan sistem di Steno Diabetes Center Copenhagen.
“Di masa depan, ini bisa menjadi metode baru untuk menilai risiko penyakit seseorang. Dengan mempelajari bagaimana mengubah molekul lipid dalam tubuh, kita mungkin bisa mencegah penyakit metabolik seperti diabetes.”
Hasil penelitian jurnal Nature Medicine, mengubah pandangan bahwa kolesterol adalah penyebab utama masalah kesehatan, terkait obesitas pada anak-anak.
Baca juga : 7 Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Lansia, Berikut Cara Mengatasinya
Penelitian ini menemukan jenis-jenis lipid baru yang meningkatkan risiko penyakit, seperti tekanan darah tinggi, yang tidak berkaitan dengan pengaruh dari berat badan.
Biasanya, lipid dipahami sebagai asam lemak dalam tubuh, seperti kolesterol baik dan buruk atau trigliserida.
Menggunakan teknik yang disebut spektrometri massa, ilmuwan menemukan ada ribuan jenis lipid berbeda dalam tubuh, yang masing-masing memiliki fungsi khusus.
Baca juga : Tatalaksana Kanker Paru Harus Dilakukan untuk Perbaiki Kualitas Hidup
Dalam penelitian ini, sebanyak 1.300 anak obesitas diperiksa kadar lipid dalam darahnya. Dari jumlah itu, 200 anak mengikuti program gaya hidup bernama model Holbaek selama setahun.
Sebuah program yang dirancang untuk, mengurangi obesitas pada anak-anak.
Dari jumlah intervensi tersebut, jumlah lipid yang berkaitan dengan resiko diabetes, resistensi insulin, dan tekanan darah menurun.
Karolina Sulek dari Steno mengatakan, mendeteksi anak-anak yang berisiko terkena penyakit serius ini sejak dini sangat penting. Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen obesitas dan bagaimana orang tua dapat mendukung anak-anak mereka menurunkan berat badan dengan lebih baik.
Ke depan, para peneliti akan fokus mempelajari bagaimana genetika mempengaruhi lipid dan bagaimana perubahan lipid ini dapat membantu memperbaiki kesehatan metabolik anak-anak. (Z-10)
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
SSE juga menampilkan kendaraan intai, P2 KM Recon, kendaraan dengan manuver dan sistem teknologi untuk misi pengintaian.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencatat kemajuan luar biasa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
RealCycle Cup menggunakan lapisan nanopartikel besi (II) oksida, material tahan panas, tak beracun, dan mudah dipisahkan dari sampah pakai magnet
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) merayakan puncak perjalanan 50 tahun sebagai pelopor industri asuransi di Indonesia.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved