Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MASA-masa tua pastinya ingin tetap bugar dan terjaga kesehatannya, namun banyak yang terjadi saat lanjut usia atau lansia banyak penyakit yang berdatangan.
Bahkan, penyakit-penyakit tersebut bisa menjadi momok yang menakutkan, karena dapat, menyebabkan kematian. Lansia rentan terhadap berbagai masalah kesehatan yang bisa mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Umumnya, lansia yang terkena penyakit ini bukan hanya faktor genetik atau turunan saja, tetapi bisa menjadi dari pola hidup dan makannya yang kurang baik. Untuk patokan umur lansia ini terhitung mulai dari usia 60 tahun.
Baca juga : Ini Tips Perawatan Kulit Lansia yang Menderita Gangguan Ginjal
Penyakit sendi menjadi masalah yang paling umum pada lansia, dengan prevalensi meningkat dari 56,4% pada usia 55-64 tahun, menjadi 65,4% pada usia di atas 75 tahun.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga sangat umum terjadi, meningkat dari 53,7% pada kelompok usia 55-64 tahun hingga mencapai 67,3% pada lansia berusia di atas 75 tahun.
Katarak menjadi lebih umum dengan bertambahnya usia, dengan prevalensi meningkat dari 28,8% pada usia 55-64 tahun, hingga 51,6% pada usia di atas 75 tahun.
Baca juga : Perhatikan! Lansia Hindari Minum Kopi dan Es saat Perut Kosong
Prevalensi stroke meningkat tajam dari 20,2% pada usia 55-64 tahun menjadi 41,7% pada lansia di atas 75 tahun.
Penyakit jantung juga umum pada lansia, dengan prevalensi meningkat dari 16,1% pada kelompok usia 55-64 tahun menjadi 20,4% pada lansia yang lebih tua.
Prevalensi gangguan mental emosional meningkat dari 15,9% pada usia 55-64 tahun hingga 33,7% pada usia di atas 75 tahun.
Baca juga : Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia
Prevalensi diabetes mellitus pada lansia relatif stabil, tetapi sedikit menurun dengan bertambahnya usia, dari 3,7% pada usia 55-64 tahun menjadi 3,2% pada usia di atas 75 tahun.
Tujuh penyakit di atas memang terbilang cukup menakutkan, bahkan bisa beresiko kematian. Namun bisa juga diselamatkan dengan mencegahnya melalui beberapa cara.
Imunisasi penting untuk mencegah penyakit pada lansia, yang sistem imunnya mungkin telah melemah.
Baca juga : Ini Tips Agar Anda Terhindar dari Sarkopenia
Deteksi dini penyakit melalui skrining sangat penting untuk mengidentifikasi masalah kesehatan sebelum berkembang lebih jauh.
Layanan seperti fisioterapi, psikoterapi, dan pemberian obat-obatan menjadi bagian penting dari pemulihan kesehatan lansia.
Bagi lansia dengan penyakit kronis, upaya kesehatan paliatif membantu mengurangi keluhan dan memungkinkan mereka menjalani kehidupan yang bermartabat.
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga dapat membantu menjaga kekuatan fisik dan mental.
Berat badan yang ideal dapat mengurangi risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes dan hipertensi.
Pola makan yang seimbang dengan asupan rendah lemak jenuh, tinggi buah, sayuran, dan ikan sangat dianjurkan.
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan lansia.
Bersosialisasi dengan orang lain dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mencegah perasaan kesepian.
Aktivitas seperti bermain teka-teki silang atau mencoba aktivitas baru dapat membantu menjaga ketajaman ingatan.
Lansia perlu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan mematuhi pengobatan yang dianjurkan dokter.
Menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil dan bersyukur dapat membantu menjaga keseimbangan mental dan fisik.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan para lansia dapat menikmati masa tua yang sehat dan berkualitas. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat penting untuk mencapai kesejahteraan yang optimal bagi lansia. (Z-12)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Jambu biji mengandung sejumlah nutrisi yang bisa mengatasi atau membantu permasalahan kesehatan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Penemuan ilmiah terbaru mengungkap kenyataan mengejutkan: penyakit jantung, khususnya aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), bukanlah momok eksklusif zaman modern
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Selain menyebabkan ruam di kulit, cacar api juga dapat menimbulkan rasa sakit ekstrem seperti terasa tersengat listrik, rasa terbakar, atau tertusuk paku.
Saat ini, covid-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Kemenkes dan AstraZeneca dalam penanganan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes, kanker, asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi virus RSV, penyakit ginjal kronis.
MASYARAKAT diajak tanggap terhadap dampak kolesterol yang dapat memengaruhi kualitas hidup.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved