Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan buku authorized biografi berjudul No Limits: Reformasi dengan Hati.
Buku tersebut ditulis Metta Dharmasaputra bersama kontributor lainnya. Buku authorized biografi itu menjadi rekam jejak perjalanan panjang Sri Mulyani sebagai pejabat publik, terutama selama masa pengabdiannya di Kementerian Keuangan.
"Ide untuk bikin buku ini adalah banyak sekali kejadian yang terjadi dalam 20 tahun terakhir, sejak 2004 pemerintahan baru dan karena saya ikut dalam beberapa kabinet, itu kebetulan banyak sekali kejadian yang terjadi," kata Sri Mulyani saat peluncuran buku No Limits: Reformasi dengan Hati di Jakarta, Jumat (20/9).
Baca juga : Tangis Sri Mulyani tak Terbendung saat Rapat Perpisahan di Banggar DPR
Menurutnya, buku tersebut telah berhasil menangkap banyak episode perjalanan kariernya.
Buku itu tidak hanya berfokus pada kebijakan, tetapi juga memberikan pandangan lebih dalam mengenai sisi humanis dari pekerjaannya sebagai pejabat publik.
"Saya berharap bahwa dengan adanya buku ini bisa menjadi salah satu bagian dari me-record pengalaman menjadi sebuah buku, maupun sebagai referensi bagi banyak teman-teman di Kementerian Keuangan maupun bagi pembaca ke depannya," ujarnya.
Baca juga : DPR Setujui Pagu Anggaran Kemenkeu di 2025 Sebesar Rp53 Triliun
Proses penyusunan buku biografi ini dimulai pada 2019. Sri Mulyani mengatakan proses penyusunannya cukup memakan waktu yang cukup lama, terutama karena adanya pandemi covid-19.
Meskipun demikian, ia cukup puas dengan hasil akhirnya. Bendahara Negara itu mengapresiasi Metta Dharmasaputra beserta kontributor lain yang mampu meriset hingga menarasikan pemikiran dan perjalanan kariernya dengan humanis.
Metta Dharmasaputra, sebagai penulis utama, mengungkapkan pengerjaan buku ini dimulai sejak Desember 2019.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Loyo, Sri Mulyani: Kami akan Perhatikan Konsumsi
"Jadi kalau dihitung dari sejak pertama kali bicara dengan Ibu Sri Mulyani itu kira-kira ya hampir 5 tahun, kurang 3 bulan. Totalnya (halaman) sekitar 600 halaman. Sebetulnya awalnya lebih bahkan. Cuma karena khawatir terlalu tebal, jadi agak dikecilkan," kata Metta.
Ia menambahkan biografi ini merupakan semacam teaser untuk otobiografi yang lebih mendalam yang akan ditulis langsung oleh Sri Mulyani di masa mendatang.
"Tapi ini sebetulnya saya menyebutnya buku ini teaser untuk buku yang sesungguhnya karena Ibu Sri Mulyani bilang akan bikin otobiografi sendiri," tuturnya. (Ant/Z-1)
Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyatakan bahwa gaji ke-13 bagi ASN bisa mendorong konsumsi rumah tangga meskipun terbatas.
Pemerintah memutuskan untuk menghapus rencana kebijakan diskon tarif listrik dari lima paket kebijakan insentif yang akan mulai berlaku Juni-Juli 2025.
"Terima kasih Baim, engkau telah hadir memberikan kebaikan-kebaikan di dunia yang menjadi akhiran perjalanan yang baik. Doa kami menyertaimu. Al Fatihah,"
PT Taspen (Persero) buka suara terkait pernyataan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri soal dana pensiun presiden.
Megawati mengaku tidak menerima uang pensiun sebagai wakil presiden.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan di tengah ketidakpastian global yang menantang, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang resilien.
Hingga Juni 2024, telah disalurkan 490 Al-Qur’an dan 13.790 buku tulis ke sekolah-sekolah dasar di wilayah Tangerang.
Buku ini bukan hanya kumpulan resep, melainkan potret kehidupan harian masyarakat Indonesia dari sudut pandang kuliner.
ASTA Index mengatasi keterbatasan metode pengukuran konvensional yang hanya fokus pada indikator makro.
Buku tersebut merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi IFSR dalam mendukung pelaksanaan MBG yang telah ditetapkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Literasi digital tak hanya mampu menggunakan perangkat tetapi juga tentang mampu mengevaluasi informasi secara kritis.
Dalam menulis buku setebal 178 halaman itu, Reza Rahadian mengakui tidak ada kesulitan berarti. Pasalnya, dia memiliki jurnal yang telah ia tulis sejak 2004.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved