Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERWAKILAN DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fanda Puspitasari mengatakan para pekerja rumah tangga (PRT) di Indonesia telah mengalami penindasan yang berlapis di masyarakat, negara dalam hal ini menjadi aktor utama sebagai penindas para PRT bilamana mengabaikan pengesahan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT).
“Penindasan terhadap para PRT itu sangat berlapis-lapis mulai dari adanya negara yang menyebabkan kemiskinan struktural, negara kadang lupa bahwa mereka yang menciptakan kemiskinan struktural dan penindasan struktural sehingga terjadi masyarakat miskin dan susah mengakses berbagai hak yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (11/9).
Menurut Fanda, eksistensi PRT lahir sebagai efek dan dampak dari adanya negara yang menciptakan kemiskinan struktural. Dikatakan bahwa kemiskinan seseorang yang diciptakan pemerintah ini semacam seperti diwajarkan sehingga mengancam jutaan para pekerja PRT.
Baca juga : Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Segera Sahkan RUU PPRT pada Setemnber 2024
“Baik itu kekerasan yang mereka alami ataupun tidak diakomodasinya hak-hak mereka. Sudah rakyat miskin diciptakan dan dibentuk dan oleh negaranya sendiri dan pemerintah, lalu apa yang harus diberikan oleh warga negara dan hak dasarnya serta konstitusionalnya juga diabaikan oleh negara. Kejahatan itu justru terus langgengkan oleh negara,” tuturnya.
Jika RUU PPRT tidak segera disahkan, lanjut Fanda, negara sama saja sedang melanggengkan praktik penyiksaan dan perbudakan modern serta menganggap kekerasan sebagai sesuatu yang tidak urgen dan tidak menjadi prioritas untuk diselesaikan.
“Kami mengutuk keras dan kecewa terhadap negara khususnya DPR karena sampai saat ini selama 20 tahun lebih, abai terhadap nasib rakyat terhadap jutaan PRT yang secara konstitusi perlu prioritaskan hak dan kepentingannya,” jelasnya.
Baca juga : Koalisi Sipil untuk UU PPRT Akan Gelar Aksi di Depan DPR, Desak Pengesahan Bulan Ini
Fanda menilai penyanderaan RUU PPRT tersebut sama dengan memperpanjang penindasan PRT sebagai kelas pekerja, political will menurutnya selalu menjadi permasalahn yang tak pernah selesai di lingkungan DPR.
“Apa yang menjadi keberpihakan aturan dan kebijakan mereka selalu bentrok dengan apa yang kemudian menjadi kepentingan masyarakat. Banyak pengesahan aturan yang tidak berpihak kepada masyarakat. dan mencederai demokrasi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Staff dan Pengacara dari LBH Apik Jakarta, Aprillia Tengker mengungkapkan masih banyak PRT di bawah umur yang kerap menjadi korban kekerasan. Terbaru, pihaknya menemukan kasus kekerasan seksual PRT anak yang justru terhenti di mja kepolisian karena tidak adanya dasar hukum perlindungan.
“Baru-baru ini LBH Apik Jakarta menangani kasus PRT anak usia di bawah 18 tahun yang mengalami kekerasan seksual oleh majikannya. Ada juga dugaan penipuan terkait dengan pekerjaan tersebut, dan saat ini statusnya sudah dilapor ke polisi tapi ternyata prosesnya belum berjalan dengan baik justru kami menerima undangan untuk restorative justice diminta mempertemukan korban dengan pelaku,” imbuhnya. (H-2)
ANGGOTA Baleg DPR RI, Muslim Ayub, mengapresiasi kehadiran dan perjuangan seluruh elemen masyarakat sipil yang terlibat dalam advokasi RUU PPRT.
RANCANGAN Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) penting disahkan DPR. Terlebih banyak pekerja yang menghadapi tantangan.
RANCANGAN Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) didesak kembali untuk disahkan. Khususnya di DPR periode saat ini.
SEJAK 2004 atau 21 tahun lalu, Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) sudah sering masuk prolegnas namun pembahasannya masih terkesan sangat lambat.
Masih ada laporan PRT yang yang tidak diberi hari libur oleh pemberi kerja. Padahal upah yang tidak sesuai dan durasi jam kerja yang sangat panjang.
PERINGATAN Hari Pekerja Rumah Tangga (PRT) Nasional harus menjadi momentum mendorong gerak bersama untuk mewujudkan perlindungan menyeluruh bagi PRT melalui UU PPRT.
Dr. Edy Wuryanto tegaskan istitha’ah kesehatan jemaah haji jadi wewenang Kemenkes. Koordinasi dengan Kemenag penting untuk seleksi calon jemaah berisiko.
Angka kematian jemaah haji Indonesia disorot Saudi. Timwas DPR minta seleksi kesehatan diperketat demi keselamatan jemaah, khususnya lansia berpenyakit.
Timwas DPR RI soroti rasio tak ideal tenaga medis haji Indonesia. Usul bangun RS Haji di Makkah demi layanan lebih maksimal bagi jemaah.
Anggota DPR Maman Imanulhaq menyoroti pentingnya kesiapan digital, seleksi kesehatan, dan pembagian peran otoritas dalam sistem haji baru Arab Saudi.
Anggota Timwas Haji DPR RI, Satori, mendorong evaluasi total terhadap petugas haji Indonesia.
ANGGOTA Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Oleh Soleh meminta rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk merekrut 24 ribu prajurit baru dikaji secara matang dan mendalam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved