Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mendorong pemerintah agar melakukan tindakan maksimal yang tepat untuk mencegah penyakit mpox merebak.
Ia mengingatkan bahwa saat ini masalah mpox di dunia terus merebak, dan sudah keluar dari benua Afrika seperti ke Swedia dan bahkan Thailand. "Setidaknya ada 8 langkah yang perlu kita lakukan di dalam negeri untuk mengantisipasi mpox ini," kata Tjandra saat dihubungi, Kamis (29/8).
Pertama adalah surveilan, agar semua suspek kasus dimanapun di pelosok negeri dapat dideteksi dan ditemukan dengan baik. "Karena daerah kita sangat luas maka kegiatan surveilan memang harus amat ekstensif," imbuhnya.
Baca juga : Ini Gejala-gejala Cacar Monyet yang Harus Diwaspadai Warga Jakarta
Kedua, jika kasus telah dideteksi,maka harus tersedia alat tes diagnosis yang akurat di tempat yang diperlukan, baik dalam bentuk PCR dan juga pemeriksaan biomolekuler.
Ketiga, harus dilakukan penelusuran kontak, kira-kira sama seperti kegiatan pada waktu covid-19. Keempat, pada mereka yang sakit apalagi kalau terkena Clade 1b, maka tentu harus disediakan fasilitas pengobatannya.
"Setidaknya ada empat faktornya, yaitu tenaga kesehatan terlatih, ruang isolasi dan sarana prasarananya, obat yang tepat, seperti tecovirimat dan penetapan masa isolasi dan karantina untuk suspek," jelas Tjandra.
Baca juga : Dokter: Tak Semua Pasien Mpox Harus Dirawat di Rumah Sakit
Kelima adalah vaksinasi, setidaknya dalam dua jenis. Pertama adalah post exposure prevention vaccine (PEPV) yang diberikan pada mereka yang diduga tertular atau kontak erat, dan jenis kedua adalah primary prevention vaccine (PPV) yang diberikan pada kelompok risiko tinggi.
Keenam ialah pengetatan di pintu masuk negara. Upaya ini, lanjut Tjandra, harus diimbangi dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri. Pasalnya, karantina tidak akan dapat menjamin sepenuhnya ada tidaknya kasus yang masuk, apalagi saat pendatangnya belum ada gejala.
Kegiatan ketujuh yang amat penting adalah penyuluhan kesehatan yang luas ke masyarakat. Masyarakat perlu mengetahui bagaimana cara penularan dan pencegahannya.
Baca juga : Cegah Penularan Mpox, Kemenkes Minta Masyarakat Jaga Higienitas
Kedelapan, karena ini adalah masalah dunia maka Indonesia tentu perlu terus berkoordinasi dengan organisasi internasional seperti WHO. Khusus untuk mpox sekarang ini maka sudah pernah pula ada pernyataan dari CDC Afrika.
"Saya sudah sejak lama mengusulkan agar ada juga dibentuk CDC ASEAN agar kita dapat berkoordinasi lebih baik di kawasan Asia Tenggara," pungkasnya. (Z-9)
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Penyakit mpox, yang sebelumnya dikenal sebagai monkeypox virus, telah menjadi perhatian global karena penyebarannya yang cepat melalui kontak fisik.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan anak-anak agar mereka tidak terkena penyakit cacar monyet atau MonkeyPox (mpox).
Kasus-kasus tersebut ditemukan di Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang, dan Tanjung Priok.
MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut program vaksinasi cacar yang dilakukan pemerintah dulu bisa memberikan proteksi dari virus mpox. Sehingga memberikan proteksi seumur hidup.
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
California mencatat kasus pertama Monkeypox (Mpox) klade I di Amerika Serikat, varian yang diketahui lebih parah dibandingkan klade II yang telah lebih dahulu menyebar.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Budi menyebut kasus mpox di Indonesia meningkat pada 2022 dan tahun ini tidak sebanyak tahun lalu dengan clade 2b, sehingga tidak perlu khawatir namun tetap waspada.
Wabah ini dipicu oleh varian baru virus mpox, clade 1b, yang menimbulkan kekhawatiran global karena penyebarannya yang cepat dan minimnya informasi mengenai jenis ini.
Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus cacar monyet (Mpox) dengan menjaga pola hidup bersih dan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved