Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Waspada tapi Tidak Khawatir dengan Mpox

M Iqbal Al Machmudi
12/9/2024 14:08
Menteri Kesehatan Minta Masyarakat Waspada tapi Tidak Khawatir dengan Mpox
Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans yang ditempatkan di Apron Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (2/9/2024)(ANTARA/Muhammad Iqbal)

MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir adanya kasus mpox karena teknologi untuk deteksi dilakukan sangat cepat dan sudah ada vaksin yang bisa diberikan kepada kelompok tertentu.

Teknologi genome sequence bisa membantu deteksi berbagai virus termasuk mpox secara cepat. Dengan begitu masyarakat yang melakukan kontak secara langsung dengan penderita, hingga melakukan kontak seksual maka bisa langsung terdeteksi.

"Virus ini dengan adanya teknologi genome sequencing itu bisa deteksinya sangat cepat sekarang di Indonesia. Karena deteksi virus itu pakai teknologi PCR. Dulu PCR sehari-sehari PCR yang di airport yang kita taruh itu 30-40 menit sudah langsung terbaca, itu teknologi ini, Kata Budi dalam acara BGSI di Jakarta Selatan,Kamis (12/9).

Baca juga : Kemenkes Tegaskan Vaksin Mpox Sudah Disetujui WHO dan Badan POM

Selain itu, vaksinnya pun sudah ada. Sebenarnya mpox dan smallpox (cacar) virusnya satu familI sehingga jika seseorang sudah dilakukan vaksin cacar maka memiliki ketahanan tersendiri.

"Itu sebenarnya kamu sudah terproteksi. Jadi nggak usah terlalu khawatir bahwa ini akan terjadi. Nah itu vaksinnya. Jadi ini kaitannya dengan mpox itu seperti itu. Sebenarnya dari tahun 2022 udah rame dari 0 sampai 30 ribu kasus. Dideklariskan ke PHEIC," ujar dia.

Budi menyebut kasus mpox di Indonesia meningkat pada 2022 dan tahun ini tidak sebanyak tahun lalu dengan clade 2b, sehingga tidak perlu khawatir namun tetap waspada.

"Clade 2b itu 100% sembuh. Jadi keparahannya hampir 0 persen," pungkasnya. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya