Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kasus Pertama Virus Mpox di Inggris: Apa yang Perlu Kita Ketahui?

Nur Amalina
31/10/2024 16:02
Kasus Pertama Virus Mpox di Inggris: Apa yang Perlu Kita Ketahui?
Kasus pertama Mpox di Inggris(Freepik)

LONDON mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.

Meski Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menilai risiko bagi masyarakat masih rendah, kejadian ini telah menarik perhatian publik.

Kronologi Penularan

Pasien terjangkit setelah kembali dari liburan di Afrika pada 21 Oktober lalu. Setelah lebih dari 24 jam tiba, gejala seperti flu mulai muncul, dan ruam menyebar pada 24 Oktober.

Pasien segera mendapatkan perawatan di unit gawat darurat pada 27 Oktober dan kini berada di bawah pengawasan ketat di Royal Free Hospital, di unit khusus penyakit menular.

UKHSA telah melakukan pelacakan terhadap kurang dari sepuluh orang yang kemungkinan memiliki kontak dekat dengan pasien ini. Meski situasi masih terkendali, pelacakan kontak terus berlangsung sebagai langkah antisipasi.

Apa Itu Virus Mpox?

Mpox adalah penyakit yang sangat menular, ditularkan melalui kontak dekat seperti hubungan seksual, berciuman, atau berpelukan.

Gejala awalnya mirip flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, dan ruam yang dapat muncul di seluruh tubuh. Virus yang terdeteksi di Inggris merupakan Klade I, yang dianggap lebih parah daripada Klade II, penyebab wabah global pada tahun 2022.

Di Afrika, khususnya Republik Demokratik Kongo, wabah Klade I tengah meningkat. Pada Agustus lalu, WHO menetapkan klade 1b sebagai darurat kesehatan masyarakat.

Langkah Antisipasi Inggris

Pemerintah Inggris bergerak cepat dengan memesan lebih dari 150.000 dosis vaksin mpox.

Vaksin ini ditargetkan untuk kelompok rentan seperti pria gay, biseksual, serta kontak erat dari kasus terkonfirmasi. Prioritas juga diberikan kepada tenaga kesehatan di unit penyakit menular.

Profesor Susan Hopkins, penasihat medis utama di UKHSA, menyatakan bahwa pengawasan ketat memungkinkan deteksi dini kasus ini. Ia menegaskan risiko bagi populasi umum tetap rendah, sementara pelacakan kontak dilakukan guna menekan potensi penyebaran virus. (inews.co.uk/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya