Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MONKEYPOX (Mpox) yang merupakan penyakit akibat virus monkeypox jadi pembahasan yang ramai. Kekhawatiran untuk menjadi the next pandemi yang membuat masyarakat takut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, setelah wabah infeksi virus tersebut di Republik Demokratik Kongo menyebar ke negara-negara tetangga. Ini adalah kedua kalinya dalam dua tahun terakhir WHO mengeluarkan peringatan serupa.
Wabah ini dipicu oleh varian baru virus mpox, clade 1b, yang menimbulkan kekhawatiran global karena penyebarannya yang cepat dan minimnya informasi mengenai jenis ini. Penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, termasuk kontak seksual. Penyebaran Mpox ini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia selain Kongo, seperti Swedia, Thailand, Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data kasus konformasi Monkeypox (Mpox) terbaru di Indonesia. Hingga Sabtu (17/8/2024), terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox. Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 konfirmasi, Jawa Timur 3 konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 konfirmasi.
Baca juga : Waspada Cacar Monyet: Pentingnya Pola Hidup Bersih dan Vaksinasi untuk Kelompok Berisiko
Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 kasus telah dinyatakan sembuh. Jika dilihat tren mingguan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024, periode dengan kasus terbanyak terjadi pada Oktober 2023.
Saat ini pemerintah telah menetapkan Mpox sebagai Penyakit Emerging Tertentu Berpotensi Wabah. Maka dari itu, pemerintah akan memperketat jalur keluar masuk Indonesia. Pemerintah akan meningkatkan pengawasan terhadap orang, alat angkut, barang, dan lingkungan yang terdapat di pintu masuk negara, khususnya yang berasal dari negara terjangkit.
Adapun, sejumlah negara yang terkonfirmasi terjangkit Mpox adalah Republik Demokratik Kongo dan lainnya di Benua Afrika.
Meningkatkan surveilans penyakit Mpox di pintu masuk dan wilayah; meningkatkan koordinasi kesiapsiagaan dan respons dengan stakeholder terkait di pintu masuk negara dan di wilayah; serta meningkatkan edukasi dan komunikasi risiko bagi masyarakat di pintu masuk.
Baca juga : Siapa yang Lebih Rentan Terhadap Mpox: Anak-anak atau Lansia?
Pada umumnya, gejala Mpox bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa orang dapat menyebabkan komplikasi dan kematian terutama pada anak-anak, hamil, dan gangguan sistem imun. Komplikasi dapat berupa infeksi kulit sekunder, pneumonia, gangguan kesadaran, dan masalah mata.
Terkait angka kematian/case fatality rate(CFR), CFR untuk clade I berada pada kisaran 5-10%, sedangkan untuk clade II<1%. Tingkat penyebaran Mpox sendiri pun pada dasarnya tidak begitu cepat mengingat perlu adanya kontak dekat.
Berdasarkan laporan "Technical Report Mpox di Indonesia Tahun 2023" yang diterbitkan Kemenkes pada 2024, gejala Mpox pada kasus konfirmasi yang paling banyak dilaporkan, antara lain lesi, diikuti oleh demam, ruam, dan limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening).
Ruam pada penderita Mpox biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok. Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada wajah, telapak tangan dan telapak kaki.
Gejala lainnya yakni nyeri tubuh, lemah, dan sakit kepala. Oleh karena itu, siapa pun yang memiliki gejala Mpox atau yang telah melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi Mpox harus menghubungi atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dan meminta saran tenaga kesehatan. (H-2)
Mpox diawali gejala-gejala yang mirip dengan penyakit-penyakit infeksi virus seperti demam, lemas, badan ngilu, dan nyeri kepala.
Langkah yang diperlukan bila tertular cacar monyet Mpox
BAYI atau anak yang telah terpapar virus monkeypox biasanya tidak langsung menunjukkan gejala cacar monyet. Hal ini dikarenakan virus memerlukan masa inkubasi di dalam tubuh
KEPALA Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Ishaq Iskandar mengatakan Sumatera Selatan (Sumsel) bersiap mengantisipasi masuknya cacar monyet atau monkeypox (Mpox)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
California mencatat kasus pertama Monkeypox (Mpox) klade I di Amerika Serikat, varian yang diketahui lebih parah dibandingkan klade II yang telah lebih dahulu menyebar.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Budi menyebut kasus mpox di Indonesia meningkat pada 2022 dan tahun ini tidak sebanyak tahun lalu dengan clade 2b, sehingga tidak perlu khawatir namun tetap waspada.
Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus cacar monyet (Mpox) dengan menjaga pola hidup bersih dan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved