Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BAYI atau anak yang telah terpapar virus monkeypox biasanya tidak langsung menunjukkan gejala cacar monyet. Hal ini dikarenakan virus memerlukan masa inkubasi di dalam tubuh sebelum akhirnya menimbulkan gejala.
"Masa inkubasi umumnya berkisar antara 6 sampai dengan 13 hari, tetapi bisa juga terjadi antara 5 sampai dengan 21 hari," kata dr. Hans Natanael, Sp.A., melalui Instagram drhans_spesialisanak.
Gejala cacar monyet terdiri dari 2 tahap yaitu tahap infasi dan erupsi.
Baca juga : 5 Kelompok Rentan Cacar Monyet Harus Lebih Gencar Melakukan Pencegahan
1. Tahap Infasi
Tahap Infasi terjadi dari awal paparan hingga 5 hari setelahnya. Dr Hans menuturkan umumnya tahap-tahap tersebut ditandai dengan gejala yaitu anak mengalami sakit kepala berat, demam, hingga pembekakakan kelenjar getah bening.
2. Tahap Erupsi
Tahap kedua ialah erupsi. Tahap ini biasanya mulai terjadi pada saat hari ke-1 hingga ke-3 setelah muncul demam pada anak.
"Ditandai dengan munculnya ruam yang timbul secara bertahap sebagai bintil atau lepuhan pada wajah dan tungkai. Ruam ini bisa gatal atau pun nyari," jelas dr Hans. (M-4)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
Berita dari London mengabarkan penemuan kasus pertama virus mpox di Inggris, sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet.
Penelitian menunjukkan hanya sedikit data yang ditemukan untuk menggambarkan kemanjuran agen biosida atau disinfektan terhadap virus cacar monyet.
Monkeypox adalah penyakit yang semakin menarik perhatian dunia, terutama setelah beberapa kasus dilaporkan di berbagai negara.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Para ilmuan mendalami sistem imunitas yang dimiliki kelelawar untuk mengatasi virus.
Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat perantara nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved