Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

1.200 Orang Afrika Meninggal Akibat Wabah Mpox

Nur Amalina
09/12/2024 16:00
1.200 Orang Afrika Meninggal Akibat Wabah Mpox
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000. (Forbes)

WABAH cacar monyet (mpox) yang tengah melanda Afrika telah menjadi perhatian serius. Angka korban tewas telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000. 

Menurut laporan terbaru dari Africa Centers for Disease Control and Prevention (Africa CDC), wabah ini tidak hanya mengancam nyawa, tetapi juga memberikan dampak besar pada sistem kesehatan di seluruh benua.

Dilansir dari Xinhua, Direktur Jenderal Africa CDC, Jean Kaseya, mengungkapkan sejak awal tahun, 20 negara di Afrika melaporkan total 62.171 kasus mpox, dengan 13.579 di antaranya terkonfirmasi. Selain itu, jumlah kematian akibat penyakit ini meningkat drastis menjadi 1.200 orang. 

Peningkatan kasus ini terlihat jelas dalam data terbaru, dengan 2.708 kasus baru tercatat hanya dalam satu minggu terakhir, yang meliputi 565 kasus terkonfirmasi dan 36 kematian. Kaseya menjelaskan tren kasus mpox di Afrika, meningkat pesat dibandingkan tahun 2023. 

"Jika kita bandingkan dari minggu pertama Januari hingga minggu terakhir November 2024, peningkatannya lebih dari 716 persen," kata Kaseya. "Jika tren ini berlanjut, kita bisa melihat peningkatan lebih dari 800 persen dibandingkan tahun lalu pada akhir Desember." Hal ini menunjukkan, pasca-pandemi covid-19, mpox telah menjadi wabah terbesar yang dihadapi oleh Afrika.

Lebih lanjut, Kaseya menambahkan saat ini Afrika sedang menghadapi wabah mpox yang lebih kompleks. Penyebaran virus kini melibatkan gabungan dari empat jenis virus, membuat respons terhadap wabah ini semakin sulit. "Di beberapa tempat, kita menghadapi campuran berbagai klade virus, yang semakin memperumit upaya penanganan wabah," tambahnya.

Mpox, yang pertama kali ditemukan pada monyet laboratorium tahun 1958, adalah penyakit langka yang disebabkan virus dan umumnya menyebar melalui cairan tubuh, droplet pernapasan, dan benda-benda terkontaminasi lainnya. Gejalanya termasuk demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun wabah mpox di Afrika bukan fenomena baru, lonjakan kasus yang luar biasa pada tahun ini telah memicu kekhawatiran global.

Pada Agustus lalu, Africa CDC mengumumkan wabah mpox ini sebagai Keadaan Darurat Kesehatan Masyarakat Keamanan Kontinental. Segera setelah itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengumumkan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, menandakan bahwa situasi ini telah mencapai tingkat kewaspadaan global tertinggi.

Peningkatan kasus dan tingginya angka kematian menuntut upaya ekstra untuk pengendalian wabah ini. Negara-negara di Afrika dan dunia kini bekerja keras untuk menanggulangi penyebaran mpox, dengan fokus pada pencegahan, pengobatan, serta distribusi vaksin untuk menanggulangi penyakit yang telah merenggut begitu banyak nyawa ini. (Xinhua/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya