Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
PENYAKIT cacar monyet merupakan salah satu penyakit menular yang diakibatkan oleh infeksi virus monkeypox. Cacar monyet dapat menimbulkan gejala seperti flu yang diiringi dengan demam dan ruam pada kulit.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan berdasarkan data terbaru yang dikonfirmasi per Sabtu, 17 Agustus 2024, terdapat sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.
Baca juga : Konsumsi Kedelai Berlebihan saat Hamil Picu Kelainan Genital pada Janin Laki-laki
Penularan cacar monyet dapat terjadi pada semua kalangan melalui sentuhan kulit dengan luka yang terbuka, berkontak fisik, hingga melakukan hubungan seksual dengan penderita cacar monyet.
Terdapat beberapa kelompok yang memiliki potensi lebih tinggi untuk terinfeksi penyakit cacar monyet. Setelah mengetahui kelompok yang rentan terinfeksi cacar monyet, diharapkan agar lebih gencar dalam melakukan tindakan pencegahan cacar monyet agar diri sendiri dan orang sekitar aman dari infeksi virus tersebut.
Berikut beberapa kelompok rentan cacar monyet, seperti dilansir dari situs IHC Telemed, layanan kesehatan jarak jauh.
Baca juga : Pemkot Depok Larang Lansia, Balita, Ibu Hamil Masuk Mal
1. Orang dengan imun tubuh rendah.
Imun tubuh ialah pertahanan yang ada pada tubuh dan memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari beragam penyakit yang mungkin menyerang. Oleh karena itu, orang dengan imun tubuh rendah menjadi salah satu kelompok yang lebih rentan terinfeksi penyakit cacar monyet.
2. Lansia.
Baca juga : BNPB : Pengungsi Bencana dari Kelompok Rentan agar Dipisah
Orang dengan usia lanjut cenderung memiliki imun tubuh yang lebih rendah. Oleh karena itu, lansia menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar penyakit cacar monyet.
3. Anak balita.
Balita juga memiliki imun tubuh yang cenderung lebih lemah. Hal ini karena imun tubuh anak pada usia tersebut belum terbentuk secara sempurna. Penularan cacar monyet pada bayi dinilai terjadi lewat plasenta ibu hamil kepada janinnya.
Baca juga : Katarak Bisa Menimpa Bayi Sejak dalam Kandungan Hingga Manula
4. Ibu hamil dan menyusui.
Ibu yang sedang mengandung ataupun sedang menyusui memiliki sistem imun tubuh yang cukup rendah. Sehingga ibu hamil dan menyusui juga menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus dan bakteri, termasuk virus penyebab penyakit cacar monyet.
5. Orang yang suka mengonsumsi daging hewan liar.
Pembawa virus penyebab penyakit cacar monyet, salah satunya adalah hewan, sehingga orang yang gemar mengonsumsi daging hewan liar memiliki potensi yang cukup besar untuk terinfeksi penyakit cacar monyet. (M-4)
Kasus Mpox atau cacar monyet kembali muncul di Indonesia. Ketahui gejala awal, penyebab penularannya, dan langkah pencegahan efektif agar tidak tertular penyakit ini.
WHO mengungkapkan bahwa Afrika mencatat hampir 14.000 kasus. Salah satu negara yakni Zambia mengonfirmasi kasus kedua mpox, Jumat (27/12) setelah hampir tiga bulan melaporkan kasus pertama
Angka korban tewas akibat Mpox di Afrika telah mencapai 1.200 orang, sementara jumlah kasus yang tercatat tahun ini telah melampaui 62.000.
WABAH mpox atau cacar monyet di Afrika semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban tewas akibat wabah mpox yang sedang berlangsung di Afrika telah mencapai 1.200 jiwa.
California mencatat kasus pertama Monkeypox (Mpox) klade I di Amerika Serikat, varian yang diketahui lebih parah dibandingkan klade II yang telah lebih dahulu menyebar.
Seiring dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
DELAPAN anak mengalami keracunan makanan parah sejak 12 Juni setelah mengonsumsi produk daging dari dua bisnis di kota utara Saint-Quentin, Prancis.
Keracunan daging biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, E. coli, Clostridium, atau racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
Untuk penyimpanan di kulkas, Tuti menyarankan agar daging disimpan beku di freezer dan dikemas sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Daging kerbau kerap kali dianggap keras dan sulit diolah. Padahal dengan teknik yang tepat, bahan pangan ini bisa menjadi sajian empuk dan lezat.
Saat Idul Adha, Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, kompak menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak pada tanggal 10 Zulhijah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved