Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Katarak Bisa Menimpa Bayi Sejak dalam Kandungan Hingga Manula

Eni Kartinah
23/7/2020 12:13
Katarak Bisa Menimpa Bayi Sejak dalam Kandungan Hingga Manula
Operasi penanganan katarak di sebuah rumah sakit. Penyakit katarak dapat menyerang manula hingga bayi sejak di dalam kandungan.(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi )

KATARAK merupakan penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu.

Seiring waktu katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas harian. Penyakit ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati. 

Dokter spesialis mata dari Siloam Hospitals Yogyakarta, dr. Alia Narwastu M, Sp.M, turut mengingatkan terkait penyakit katarak dapat menyerang semua kalangan dari manusia lanjut usia (manula) hingga bayi sejak di dalam kandungan. Termasuk risiko katarak dengan penyakit bawaan lainnya, misalnya diabetes dan hipertensi.

"Katarak bisa mengenai semua kalangan. Umumnya pada manula berusia di atas 60 tahun. Namun pada ibu hamil yang mengalami infeksi pun kekurangan asupan gizi, bayi yang dikandungnya pun dapat mengalami katarak kelak jika dilahirkan," ungkap dr. Alia Narwastu M, Sp.M. pada Instagram live Siloam Hospitals Yogyakarta, pada Rabu (22/7).

Diskusi online bertajuk "Katarak Bisa Menyerang di Semua Usia - Kenali Pencegahan dan Penanganan Katarak", Alia Narwastu menyebutkan
Jika ibu saat hamil mengidap infeksi, khususnya rubella, dapat menjadi penyebab utama terjadinya katarak kongenital pada anak yang dilahirkan.

"Katarak kongenital dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata anak. Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti obat kortikosteroid dan amiodaron dapat memicu katarak," imbuhnya

Beberapa faktor risiko katarak, antara lain penuaan. Pasalnya penuaan adalah penyebab tersering dari kekeruhan lensa atau katarak.

Selain itu, lensa mata yang pernah mengalami trauma, seperti masuknya serpihan material tajam ke mata, terbentur bola, kembang api, dapat membuat katarak timbul lebih cepat.

Infeksi saat kehamilan dengan mengidap penyakit tertentu. Misalnya, pengidap diabetes melitus, hipertensi, hipokalemia, dan dermatitis atopik, dapat berkaitan dengan timbulnya katarak di kemudian hari.

Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol dan paparan sinar matahari yang lama pada mata, termasuk adanya paparan toksin atau racun. "Termasuk adanya riwayat keluarga yang mengidap katarak serta riwayat operasi pada lensa mata," imbuh Alia.

Alia Narwastu menyarankan jika timbul beberapa gejala katarak yang semakin mengganggu atau semakin memburuk dampaknya merasakan nyeri pada mata atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. 

"Mata merupakan salah satu organ yang paling utama dan sangat sensitif. Jadi ada baiknya segera melakukan konsultasi atau pemeriksaan secara berkala," pungkasnya. (Eni/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya