Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ Kepala BKKBN, Wihaji, menyampaikan bahwa pemerintah hadir secara penuh untuk mendukung pemberdayaan lansia secara berkelanjutan di era di mana Indonesia saat ini memasuki fenomena penduduk menua (ageing population).
Kehadiran pemerintah, salah satunya ditandai dengan telah diluncurkannya Lansia Berdaya (SIDAYA). Program ini merupakan salah satu quick wins yang diinisiasi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.
“Program SIDAYA bertujuan meningkatkan aktivitas lansia melalui kegiatan seperti sekolah, pengajian, dan olahraga untuk mengatasi kesepian dan meningkatkan kesehatan,” ujar Menteri Wihaji.
Hal itu disampaikan Menteri Wihaji dalam Perayaan Ulang Tahun ke-25 Perkumpulan Juang Kencana yang berlangsung di Silver College-Haryono Suyono Center, Jakarta, Senin (11/8/2025). “Kami ingin memastikan para lansia tetap sehat jasmani dan rohani melalui aktivitas yang menyenangkan. Kegiatan ini juga menjadi sarana menambah angka harapan hidup dan indeks kebahagiaan masyarakat senior,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 12% atau 29 juta penduduk Indonesia merupakan lansia, dan persentase ini diprediksi akan meningkat hingga 20% pada tahun 2045 (BPS 2024).
Anggota purna tugas pegawai Kemendukbangga/BKKBN yang berhimpun dalam Perkumpulan Juang Kencana (JuKen), merupakan bagian dari angka yang dirilis BPS tentang lansia. Juang Kencana sendiri menjadi wadah silaturahmi dan sekaligus pemberi masukan berharga bagi program kementerian. “Pensiun bukanlah akhir dari kontribusi. Justru sebaliknya, ini adalah awal dari babak baru untuk berkarya dan berbagi pengalaman hidup yang sangat berharga. Dalam diri para pensiunan terkandung kebijaksanaan, ketekunan, dan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi penting bagi generasi muda,” ucap Wihaji.
SEHAT FISIK, MENTAL, SOSIAL
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
“Pertama, sehat fisik, sehat mental tidak depresi, tidak menjadi demensia, atau pikun. Kalau menyendiri itu gampang pikun, jadi harus sering begini (berkumpul). Selanjutnya, mereka harus merasa aman, secure, yaitu aman dengan lingkungannya. Yang ketiga, mampu berpartisipasi, tapi syaratnya dia sehat dulu, aman, baru bisa berpartisipasi,” terang Sudibyo.
Dirinya juga menegaskan pentingnya menabung sejak usia muda. Hal itu dianjurkan agar lansia dapat menikmati hari tua dengan baik dan berkontribusi pada keluarga serta lingkungannya.
Hadir dalam kegiatan ini, mantan Menko Kesra dan Taskin/Kepala BKKBN, Haryono Suyono; mantan Kepala BKKBN, Sumarjati Arjoso; Deputi KBKR Wahidin; serta para sesepuh dan pendiri Juken.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga menjadi pengingat bahwa pemberdayaan lansia adalah investasi jangka panjang bagi keberlanjutan kualitas hidup bangsa. (H-1)
Kemendukbangga/BKKBN meluncurkan program Sidaya untuk mengatasi masalah kesepian guna meningkatkan kualitas hidup lansia.
Lembaga Demografi UI mengungkap masih banyak lansia di Indonesia yang hidup miskin dengan kesehatan buruk masih harus terus bekerja.
Kesejahteraan lansia tidak hanya ditentukan oleh panjang umur, tetapi juga oleh kualitas hidup yang mencakup kesehatan, relasi sosial, kontribusi, dan makna hidup.
Sebanyak 3,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21% lansia di Indonesia masih masuk ke dalam angkatan kerja.
Program ini memperkuat peran kader Posbindu PTM sekaligus mendukung kesehatan fisik, mental, sosial, dan reproduksi lansia .
55,21% dari total 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia yang masih masuk ke dalam angkatan kerja. Sistem pensiun di Indonesia masih sangat jauh dari kata baik.
BPS mengungkapkan dari jumlah 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21% lansia di Indonesia masih masuk ke dalam angkatan kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved