Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
FAKULTAS Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK- UI) bersama dosen dan mahasiswa pascasarjana melaksanakan program pengabdian masyarakat Temani Usia Lanjut untuk Sehat ( TULUS ) di Kelurahan Tirtajaya, Bella Casa Residence, Depok,Jawa Barat, belum lama ini. Program ini memperkuat peran kader Posbindu PTM sekaligus mendukung kesehatan fisik, mental, sosial, dan reproduksi lansia .
Adapun rangkaian kegiatan telah digelar mulai 3 Agustus 2025, berupa workshop kader posbindu. Para kader dibekali empat modul utama: pencegahan demensia, komunikasi dengan lansia, kesehatan lansia, serta kesehatan reproduksi lansi.
Pada sesi ini, dosen FIK UI berbagi materi. Dalam keterangan yang diterima hari ini,Ketua program, Sri Yona, S.Kp., Ph.D., mengutarakan pentingnya menjaga kualitas hidup lansia agar terhindar dari kesepian dan isolasi sosial.
Dr. Yossie Susanti Eka Putri, Ph.D. menambahkan demensia bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Kader diajak mengenali tanda-tanda awal serta melakukan stimulasi sederhana seperti berbincang, bermain teka-teki, hingga menjaga aktivitas sosial lansia. Selain itu, sesi ini juga mengajak para kader untuk melakukan senam otak.
Adapun Prof. Dr. Yati Afiyanti, menyoroti pentingnya kesehatan reproduksi lansia dan isu kekerasan terhadap perempuan lansia yang sering luput dari perhatian. Kader didorong untuk menjadi garda depan perlindungan dan edukasi bagi lansia di komunitas.
Kegiatan berikutnya berupa edukasi lansia dan pemeriksaan kesehatan , rangkaian kedua ini berlangsung 9 Agustus 2025, dengan melibatkan 35 warga lansia dan pra-lansia.
Pada sesi ini Sri Yona, , Ph.D., memberikan tips menjaga kebugaran tubuh dan mencegah isolasi sosial.Dr. Yossie Susanti Eka Putri, Ph.D. membimbing peserta mengenali perbedaan lupa biasa dan tanda demensia, serta mengajak praktik “senam otak”.
Dan Dr. Rita Ismail, Ph.D. mengupas kesehatan reproduksi lansia dan upaya pencegahan kekerasan. Usai sesi materi tersebut, peserta mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis mencakup tanda vital, gula darah, kolesterol, asam urat, dan skrining demensia. Kegiatan ini berbarengan dengan posyandu balita, menciptakan suasana interaksi lintas generasi yang hangat.
Ketua RW 08 Bella Casa, Rahmat Hidayat, mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat FIK UI tersebut. “Antusiasme peserta luar biasa. Banyak yang bertanya dan berbagi pengalaman. Kami berharap kegiatan ini membuat lansia lebih peduli pada kesehatannya, dan keluarga semakin siap mendukung,” kata Rahmat.
Pada kesempatan itu, Tim FIK UI menyerahkan tensimeter sebagai simbol dukungan terhadap pemantauan kesehatan mandiri di rumah.
Ketua Program Dr Sri Yona menyatakan melalui program TULUS, FIK UI berkomitmen mendampingi masyarakat agar lansia dapat hidup sehat, bermartabat, dan terhindar dari risiko demensia serta kekerasan.
"Kegiatan ini tidak hanya membekali kader, juga menguatkan keluarga dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang ramah lansia," pungkasnya.(H-2)
Sebanyak 3,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21% lansia di Indonesia masih masuk ke dalam angkatan kerja.
55,21% dari total 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia yang masih masuk ke dalam angkatan kerja. Sistem pensiun di Indonesia masih sangat jauh dari kata baik.
BPS mengungkapkan dari jumlah 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia, lebih dari separuh atau 55,21% lansia di Indonesia masih masuk ke dalam angkatan kerja.
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved