Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Sistem Pensiun di Indonesia Dinilai masih Sangat Jauh dari Kata Baik

Naufal Zuhdi
26/8/2025 20:40
Sistem Pensiun di Indonesia Dinilai masih Sangat Jauh dari Kata Baik
Ilustrasi(Antara)

EKONOM Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda buka suara terkait dengan sebanyak 55,21% dari total 33,43 juta orang lanjut usia (lansia) di Indonesia yang masih masuk ke dalam angkatan kerja.

Huda menilai, hal tersebut menandakan bahwa sistem untuk pensiun di Indonesia masih sangat jauh dari kata baik sehingga orang lansia masih bekerja untuk menghidupi diri dan (mungkin) keluarganya. 

"Jika sistem pensiun kita bagus, kehidupan hari tua terjamin, orang lansia tidak perlu lagi bekerja. Mereka menikmati hidup dari hasil mereka bekerja selama ini," ujar Huda saat dihubungi, Selasa (26/8).

Lebih miris lagi, sambung Huda, sebagian besar dari lansia tersebut bekerja di sektor informal yang mana kesejahteraan mereka tidak terlindungi. 

"Ketika sakit, pasti akan memerlukan kebutuhan yang lebih tinggi. Maka akan terjerat utang kalau tidak punya dana cadangan, dan sepertinya tidak punya. Harusnya memang negara hadir untuk mengatasi hal semacam ini," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Ihda Muktiyanto menyatakan bahwa sistem pensiun di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan. Sebagai contoh, Ihda menyebut bahwa masih banyak angkatan kerja di Indonesia yang belum terlindungi program pensiun.

"Dari seluruh angkatan kerja kita baru sekitar 16,4% itu sekitar 23,79 juta jiwa yang sudah memiliki perlindungan hari tua. Kalau kita lihat selanjutnya ini hanya sekitar 40% dari pekerja formal dan kurang dari 1% dari pekerja informal yang sudah terlindungi oleh program pensiun," ucap Ihda di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Lembaga Demografi (LD) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, Selasa (26/8). (Fal/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya