Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
JUMLAH pengangguran di Indonesia per Februari 2025, bertambah 83,45 ribu orang menjadi 7,28 juta orang. Jumlah tersebut tercatat naik 1,11% dari posisi jumlah pengangguran pada Februari 2024 yang tercatat 7,20 juta orang.
Jumlah pengangguran meningkat itu juga diikuti oleh jumlah pekerja paruh waktu yang mencapai 37,62 juta orang, atau naik 0,82 juta orang. Sementara, jumlah angkatan kerja yang tergolong setengah menganggur tercatat sebanyak 11,67 juta orang, turun 0,44 juta orang.
Merujuk situs Badan Pusat Statistik (BPS), angkatan kerja dengan status pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
Angkatan kerja dengan status setengah menganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.
Kepala BPS Amalia Adinggar Widyasanti mengungkapkan, per Februari 2025, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 153,05 juta orang, naik 3,67 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja itu, tercatat sebanyak 96,48 juta orang merupakan angkatan kerja dengan status penuh waktu.
"Angkatan kerja tersebut tidak semua terserap di pasar kerja sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang dan dibandingkan dengan Februari 2024 per Februari 2025 jumlah orang yang menganggur meningkat sebanyak sekitar 0,08 juta orang atau sekitar 83 ribu orang yang naik kira-kira 1,11%," jelasnya dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (5/5).
Data BPS turut menunjukkan jumlah pekerja informal pada Februari 2025 meningkat menjadi 59,40% dari total angkatan kerja yang masuk ke dalam kelompok bekerja. Sementara jumlah pekerja formal tercatat hanya 40,60%. Meningkatnya besaran pekerja informal disebut karena adanya peningkatan jumlah pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap dan berusaha sendiri.
Besarnya jumlah pekerja informal turut selaras dengan tingkat pendidikan angkatan kerja yang bekerja. Data BPS memperlihatkan bahwa mayoritas pekerja di Indonesia hanya merupakan lulusan Sekolah Dasar (SD) ke bawah. Porsinya mencapai 52,31 juta orang, setara 35,89% dari total angkatan kerja yang bekerja.
Itu kemudian diikuti dengan jumlah pekerja tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mencapai 25,96 juta orang, setara 17,81% dari total angkatan kerja yang bekerja. Porsi besar lainnya juga berasal dari orang dengan tamatan pendidikan SMA dan SMK, masing-masing 30,08 juta orang dan 18,72 juta orang dengan persentase 20,63% dan 12,84%. (M-1)
UNIVERSITAS Paramadina turut mempertanyakan angka pertumbuhan ekonomi Triwulan II 2025 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 5,12% (yoy).
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) belakangan ini dikritik dan menjadi diskursus di ruang publik. Itu karena angka-angka yang dirilis dianggap tidak mencerminkan realitas yang ada. Angka
Tulus Abadi menuding angka pertumbuhan ekonomi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak tidak mencerminkan kondisi masyarakat di lapangan.
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS selama lima dekade masih menggunakan pendekatan berbasis pengeluaran dengan item yang hampir tidak berubah, meski struktur biaya hidup masyarakat saat ini telah jauh bergeser.
SEBANYAK 2,38 juta orang di Indonesia berada dalam kategori kemiskinan ekstrem pada Maret 2025. Jumlah itu setara 0,85% dari total penduduk Indonesia. Demikian disampaikan BPS
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pada jajaran kabinet Merah Putih untuk melakukan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem di desa
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
SULAWESI dan Jawa menjadi dua wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada triwulan II-2025.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2025 tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved