Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Siapa yang Lebih Rentan Terhadap Mpox: Anak-anak atau Lansia?

Melani Pau
01/9/2024 16:31
Siapa yang Lebih Rentan Terhadap Mpox: Anak-anak atau Lansia?
Mpox biasanya ditularkan melalui hubungan seksual, tetapi juga bisa menyebar melalui kontak langsung dengan kulit, hewan yang terinfeksi, atau permukaan yang terkontaminasi.(WHO)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan Mpox, atau cacar monyet, telah menjadi keadaan darurat kesehatan global. 

Menurut laporan The New York Times pada Kamis (29/8), Mpox biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Namun para ahli mengungkapkan virus ini dapat menyebar melalui cara lain, termasuk kontak langsung dengan kulit penderita, interaksi dengan hewan yang terinfeksi, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.

Data terbaru dari Kongo menunjukkan sekitar 70% dari 14.901 kasus Mpox adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun, dengan lebih dari 321 anak meninggal dunia. 

Baca juga : WHO Luncurkan Rencana Strategis Global Atasi Mpox

Pertanyaan yang muncul adalah, apakah anak-anak lebih rentan terhadap Mpox dibandingkan orang dewasa?

WHO menyebutkan anak-anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami Mpox dalam kondisi parah dibandingkan orang dewasa. Menurut data WHO, tingkat kematian akibat Mpox pada anak-anak di bawah satu tahun mencapai 8,6%, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 2,4% untuk pasien yang berusia 15 tahun ke atas. 

Menurut Save The Children, penularan Mpox pada anak-anak mungkin terjadi lebih cepat karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang. Anak-anak berisiko terpapar virus ini melalui kontak dekat dengan penderita, baik di rumah dari anggota keluarga, maupun di lingkungan sekolah atau saat bermain. Di Afrika, anak-anak dan remaja juga berpotensi terpapar virus Mpox melalui aktivitas berburu atau konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik.

Sayangnya, anak-anak yang terinfeksi Mpox mungkin mengalami keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan karena gejala penyakit ini mirip dengan penyakit umum, seperti kudis dan cacar air. Mpox menyebabkan demam, ruam, dan lesi di seluruh tubuh, serta gejala lain seperti sakit kepala parah dan kelelahan. 

Baca juga : WHO Berencana Mengucurkan Dana Senilai Rp2,1 Triliun untuk Atasi Wabah Mpox

Dalam kasus parah, Mpox dapat menyebabkan sepsis yang mengancam jiwa, jika tidak segera ditangani. Beberapa anak yang menderita Mpox juga mengalami masalah pernapasan, kesulitan menelan, dan risiko tinggi terkena infeksi bakteri sekunder.

WHO juga mengidentifikasi beberapa kelompok yang paling rentan terhadap Mpox:

1. Orang yang Berhubungan Langsung dengan Penderita

Individu yang melakukan kontak dekat dengan pasien Mpox, seperti melalui sentuhan, hubungan seksual, atau berciuman, berisiko tertular. Mereka juga berisiko jika berhubungan dengan barang-barang yang telah disentuh oleh penderita, seperti pakaian dan handuk.

2. Orang yang Tinggal dengan Penderita  

Mereka yang tinggal bersama penderita Mpox perlu mengambil langkah-langkah pencegahan yang ketat untuk mengurangi risiko penularan. Penderita Mpox harus diperiksa untuk menentukan apakah mereka dapat dirawat di rumah atau perlu diisolasi.

Baca juga : Filipina Laporkan Dua Kasus Baru Mpox

3. Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan harus mematuhi protokol pencegahan dan pengendalian infeksi untuk melindungi diri saat merawat pasien Mpox, termasuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.

4. Orang dengan Aktivitas Seksual Tinggi

Sebagian besar kasus Mpox yang dilaporkan tahun 2022-2023 terjadi pada pria gay, biseksual, dan pria yang berhubungan seksual dengan pria lainnya. Mereka berisiko lebih tinggi terpapar Mpox jika memiliki banyak pasangan seksual atau baru memulai hubungan.

5. Individu dengan Sistem Kekebalan Tubuh Rendah

Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi mengalami bentuk Mpox yang parah dan komplikasi, termasuk lesi besar di berbagai bagian tubuh dan infeksi bakteri sekunder.

6. Penderita HIV Stadium Lanjut

Orang dengan HIV stadium lanjut memiliki risiko kematian lebih tinggi jika mengalami Mpox parah. Namun, mereka yang menjalani pengobatan antiretroviral dan berhasil menekan virus HIV tidak tampak memiliki risiko lebih tinggi terhadap Mpox parah dibandingkan orang lain.

7. Perempuan Hamil  

Mpox dapat menular selama kehamilan, yang berpotensi berbahaya bagi janin atau bayi baru lahir. Penyakit ini dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau komplikasi kesehatan pada orangtua. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya