Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dampak Mikroplastik pada Kesehatan, Mengapa Kita Harus Peduli?

 Gana Buana
28/8/2024 20:37
Dampak Mikroplastik pada Kesehatan, Mengapa Kita Harus Peduli?
Bahaya mikroplastik bagi kesehatan(Dok. NGO)

DALAM beberapa dekade terakhir, dunia semakin menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh mikroplastik terhadap lingkungan.

Namun, ancaman ini tidak hanya terbatas pada ekosistem; kesehatan manusia juga berisiko, terutama melalui paparan mikroplastik yang dapat mempengaruhi sistem pernapasan.

Mikroplastik: Apa Itu?

Mikroplastik adalah partikel plastik yang berukuran kurang dari 5 milimeter.

Baca juga : Jangan Disepelekan, ini 11 Bahaya Sering Makan Gorengan

Partikel ini berasal dari berbagai sumber, termasuk pecahan produk plastik yang lebih besar, serat tekstil sintetis, dan mikrobutiran dalam produk kecantikan.

Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik mudah terdispersi di udara, mencemari air, tanah, dan bahkan udara yang kita hirup setiap hari.

Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Sistem Pernapasan?

Paparan mikroplastik melalui sistem pernapasan biasanya terjadi melalui inhalasi partikel-partikel kecil yang melayang di udara. Di lingkungan perkotaan, polusi udara menjadi salah satu sumber utama mikroplastik.

Baca juga : Ternyata Meniup Makanan Sebelum Menyuapi Anak Berbahaya, Ini Kata Dokter Anak

Sumber lain bisa berasal dari serat pakaian, debu rumah tangga, atau bahkan residu dari produk pembersih yang mengandung plastik.

Dampak Mikroplastik pada Sistem Pernapasan

Ketika mikroplastik terhirup, partikel ini dapat menetap di paru-paru dan saluran pernapasan, memicu berbagai masalah kesehatan.

Mikroplastik yang bersifat hidrofobik dan berukuran kecil dapat menembus pertahanan alami tubuh dan menyebabkan iritasi pada jaringan paru-paru.

Baca juga : Tak Melulu Berbahaya, ini 4 Manfaat Kecubung untuk Kesehatan

Dalam jangka panjang, akumulasi mikroplastik dalam sistem pernapasan dapat menyebabkan peradangan kronis, memperburuk kondisi pernapasan seperti asma, dan berpotensi meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Selain itu, beberapa jenis mikroplastik mengandung bahan kimia berbahaya seperti phthalates dan bisphenol A (BPA) yang diketahui bersifat toksik dan dapat mengganggu sistem hormonal tubuh.

Bahan kimia ini, jika terhirup bersamaan dengan mikroplastik, dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih luas, termasuk kerusakan pada organ-organ vital.

Baca juga : 3 Juli Hari Apa? Yuk Kita Peringati dan Terapkan Sehari-hari

Mencegah dan Mengurangi Risiko

Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari paparan mikroplastik, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk meminimalkan risiko.

Menggunakan masker pelindung di area dengan polusi tinggi, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, dan mengurangi penggunaan produk berbasis plastik adalah beberapa cara untuk melindungi diri.

Bahaya mikroplastik tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia, terutama melalui sistem pernapasan.

Penting bagi kita untuk lebih sadar akan risiko yang ditimbulkan oleh mikroplastik dan mengambil tindakan preventif untuk melindungi kesehatan kita dari partikel berbahaya ini.

Kesadaran ini, diiringi dengan perubahan kebiasaan dan penggunaan produk yang lebih ramah lingkungan, dapat membantu kita menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan secara bersamaan.(Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya