Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
ANGGOTA Komite Akreditasi Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional (BSN) Arief Safari mengatakan bahwa penggunaan galon guna ulang masih aman. Hal itu ia sampaikan terkait munculnya isu paparan bisphenol A (BPA) dalam galon berbahan polikarbonat.
"Selama ini saya pakai berpuluh-puluh tahun ya aman-aman saja tidak ada masalah," kata Arief dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (18/8).
Dia menjelaskan, diperlukan penelitian yang lebih komprehensif terkait paparan BPA dari galon ke pangan hingga ke tubuh manusia. Hal ini mengingat bukan hanya galon guna ulang yang menggunakan BPA, tetapi kemasan pangan lainnya.
Baca juga : Badan POM Diminta Buat Aturan Fair Bahaya BPA di Air Minum Kemasan
Arief mengungkapkan, penelitian yang perlu dilakukan antara lain untuk mengukur sekaligus memberikan informasi akurat mengenai jenis kemasan pangan yang yang mengandung paparan BPA ke tubuh. Menurutnya, tidak adil apabila hanya air minum dalam kemasan (AMDK) saja yang dianggap memberikan paparan BPA ke tubuh. Padahal, sambungnya, ada banyak kemasan lain yang menggunakan senyawa serupa.
"Jadi enggak bisa diukur lewat satu item, harus beberapa item. Kalau hanya cuma satu kemasan saja orang kan ada dugaan ini jangan-jangan apa masalah persaingan bisnis saja," katanya.
Baca juga : KLHK Apresiasi Perusahaan AMDK yang Kembangkan Kemasan Daur Ulang
Dia mengatakan bahwa penelitian yang komprehensif juga akan memberikan rasa aman bagi konsumen. Kebenaran informasi, ujarnya, merupakan hak masyarakat yang diatur dalam peraturan perundangaan-undangan terkait perlindungan konsumen.
Arief mengungkapkan bahwa revisi ambang batas BPA yang diusulkan Badan Keamanan Pangan Eropa (EFSA) masih menuai pro dan kontra. Bahkan, Institut Federal untuk Penilaian Risiko di Jerman (BfR) telah menolak usulan EFSA tersebut.
"Lagipula paparan BPA juga akan dikeluarkan melalui urine jadi tidak semuanya terekspos ke dalam tubuh kita," kata Arief lebih lanjut.
Baca juga : Mengenal Kemasan Pangan yang Aman
Dalam pernyataan yang sama, Dokter Carla Pramudita Susanto mengungkapkan bahwa ada beragam alasan yang telah ditinjau secara medis bahwa galon guna ulang aman digunakan. Dia menyebutkan, faktor utama keamanan galon guna ulang adalah kemasan pangan tersebut sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Carla menuturkan, berbagai regulasi di dunia dan Indonesia juga sudah menjamin keamanan pemakaian galon guna ulang, mulai dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga Kementerian Perindustrian. Menurut dia, galon tersebut dapat dipastikan aman digunakan dan tidak menimbulkan bahaya bagi kesehatan. (Ant/H-3)
KOMUNITAS Konsumen Indonesia (KKI) menyoroti adanya upaya pengaburan fakta bahaya BPA melalui opini beberapa pakar.
Ahli kesehatan Ngabila Salaman memastikan bahwa kemasan pangan yang menggunakan Bisfenol A (BPA) masih aman dipakai.
POLEMIK mengenai Bisphenol-A (BPA) yang bisa sebabkan infertilitas, termasuk mikropenis pada pria disebut tidak terbukti kebenarannya.
SPESIALIS kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital, Ervan Surya menegaskan Bisphenol A (BPA) tak memengaruhi tingkat kesuburan seseorang.
Bisphenol-A (BPA), zat kimia yang sering ditemukan pada berbagai barang di sekitar kita, kini kembali menjadi sorotan terkait potensi risiko kesehatan.
Menurut Dokter Tirta, kemunculan isu BPA di Indonesia sangat aneh karena baru muncul beberapa tahun belakangan dengan informasi yang kurang akurat.
Tidak ada hubungan kanker dengan meminum air dari galon polikarbonat. Yang pasti 90%-95% kanker itu dari lingkungan.
Penelitian tidak mendapati adanya migrasi BPA dari kemasan galon guna ulang tersebut ke dalam air minum baik yang terpapar ataupun tidak terpapar sinar matahari.
Prof. Juliati memaparkan bahwa sampel dikumpulkan dari empat merek air minum dalam kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) yang umum dan populer ditemukan di Medan.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhun menindaklanjuti peristiwa kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk bermuatan galon berplat nomor B 9235 PYW dan lima kendaraan di Gerbang Tol Ciawi
BSN menyatakan bahwa konsumsi air dari galon polikarbonat atau guna ulang dapat dipastikan keamanannya dari bisphenol A (BPA) karena sudah mendapatkan sertifikasi SNI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved