Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
POLEMIK mengenai Bisphenol-A (BPA) masih terus berlanjut. Salah satu isu yang berkembang yakni kaitan zat tersebut terhadap infertilitas. Misinformasi yang beredar menyebutkan bahwa BPA dapat menimbulkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada perempuan, hingga menyebabkan mikropenis pada laki-laki. Padahal semua tudingan tersebut tidak berdasar.
"Secara in vivo (penelitian pada hewan lab) memang berkaitan. Tapi pada manusia tidak ditemukan keterkaitannya, mungkin membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hubungan antara BPA dengan mikropenis pun belum belum saya temukan," kata dokter spesialis kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital, Ervan Surya, Minggu (20/10).
Ia menjelaskan, pada laki-laki infertilitas berhubungan dengan gangguan sperma. Kualitas dan kuantitas sperma bisa terganggu karena pelebaran pembuluh darah atau varises pada testis (varikokel). Bisa pula karena ada gangguan pada pabrik sperma, dan disfungsi seksual.
Ia menegaskan, yang telah terbukti bisa memicu infertilitas adalah rokok dan alkohol. Kausalitas antara rokok dan infertilitas sudah jelas, tapi banyak yang tetap merokok. Sedangkan pada BPA yang belum pasti justru ketakutan.
Infertilitas bisa dialami oleh perempuan maupun laki-laki. Pada perempuan, masalahnya bisa terletak pada organ genitalia, dan bisa juga secara sistemik misalnya kondisi hormon yang tidak seimbang. Infertilitas sendiri diartikan sebagai tidak terjadinya kehamilan setelah satu tahun menikah, dengan hubungan seksual rutin 2-3 kali seminggu, dan tanpa kontrasepsi.
"Pada perempuan, penyebab infertilitas 40% gangguan pada tuba fallopi dan panggul, 40% lagi disfungsi ovulasi, dan 10% yang tidak biasa misalnya autoimun," ungkap Ervan.
Ia melanjutkan, BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan termasuk batas maksimal migrasi BPA maksimal 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan polikarbonat. (Z-9)
GANGGUAN kesuburan yang membuat kehamilan sulit terjadi bukan hanya bisa terjadi pada wanita. Masalah gangguan kesuburan pada pria juga bisa terjadi layaknya yang dialami wanita.
KOMUNITAS Konsumen Indonesia (KKI) menyoroti adanya upaya pengaburan fakta bahaya BPA melalui opini beberapa pakar.
Ahli kesehatan Ngabila Salaman memastikan bahwa kemasan pangan yang menggunakan Bisfenol A (BPA) masih aman dipakai.
SPESIALIS kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital, Ervan Surya menegaskan Bisphenol A (BPA) tak memengaruhi tingkat kesuburan seseorang.
Bisphenol-A (BPA), zat kimia yang sering ditemukan pada berbagai barang di sekitar kita, kini kembali menjadi sorotan terkait potensi risiko kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved