Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
AHLI kesehatan Ngabila Salama memastikan bahwa kemasan pangan yang menggunakan Bisfenol A (BPA) masih aman dipakai. Hal tersebut dia katakan menyusul isu terkait bahaya BPA yang kembali mencuat ke publik.
"BPA aman selama tidak bermigrasi ke manusia dalam jumlah tinggi melebihi ambang batas normal. Sekitar 90% dibuang melalui urine dan feses," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Minggu (3/11).
Dia mengungkapkan bahwa sebenarnya penggunaan BPA banyak ditemukan di tengah masyarakat baik dalam produk makanan dan bukan makanan. Misalnya pada makanan kaleng mulai dari ikan, sayuran, daging, hingga buah.
Ngabila melanjutkan, kandungan BPA paling banyak dibanding produk lain terdapat pada ikan kaleng mencapai 106 ng/gram. Sedangkan BPA dalam produk bukan makanan juga ada di botol plastik, mainan, peralatan listrik, perangkat otomotif, peralatan makanan, perangkat medis, peralatan olahraga, kemasan makanan, disket, serta CD.
"Jadi BPA ini memang banyaknya pada plastik tetapi juga sebenarnya ada di produk makanan," katanya.
Ngabila menjelaskan, BPA merupakan senyawa kristal solid, putih, transparan, dan tahan pada suhu minus 40 hingga 145 derajat celsius. Zat ini baru meleleh pada suhu 150 derajat celsius dan larut dalam air serta lemak termasuk etanol, asam asetat, dan dietil eter. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved