Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMUNITAS Konsumen Indonesia (KKI) menyoroti adanya upaya pengaburan fakta bahaya BPA melalui opini beberapa pakar. Hal ini dianggap dapat membingungkan konsumen untuk mengetahui fakta sebenarnya terkait senyawa Bisfenol A (BPA).
"Kami mencermati ada upaya pengaburan fakta yang sistematis di banyak media, baik melalui media massa ataupun media sosial, terkait risiko bahaya BPA pada galon guna ulang dengan bahan polikarbonat. Misalnya, ada pakar yang bilang BPA itu aman. Nah, hal itu bisa membingungkan konsumen," kata Ketua KKI, David Tobing, Jumat (6/12).
Padahal, pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mewajibkan peringatan label bahaya BPA pada galon guna ulang dari plastik jenis polikarbonat. Bukan hanya itu, Beberapa negara pun melarang dan membatasi penggunaan BPA pada produk tertentu. Sebut saja Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia, dan beberapa negara Asia seperti Malaysia, China, dan Jepang.
Opini para pakar yang mengatakan BPA itu aman, sering kali dilontarkan tanpa dilatari riset ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentunya, fakta ini berkebalikan dari banyak riset dan artikel berita tentang bahaya BPA yang sudah dipublikasikan baik di luar negeri maupun dalam negeri. Dampaknya justru menyebabkan kebingungan di tengah masyarakat.
“Selaku organisasi yang bergerak dalam perlindungan konsumen, kami sepenuhnya mendukung regulasi BPOM demi kesehatan masyarakat, terutama bagi anak-anak dan keluarga, yang selama bertahun-tahun rutin mengonsumsi air minum dari galon kemasan polikarbonat yang berpotensi mengandung cemaran senyawa berbahaya BPA,” kata David.
Peluruhan senyawa berbahaya BPA dari galon isi ulang ke air minum biasanya terjadi karena proses pascaproduksi yang tidak tepat. Sering kali kemasan polikarbonat yang didistribusikan oleh produsen galon guna ulang bermerek kepada masyarakat terpapar oleh sinar matahari secara langsung. Padahal, pada peraturan BPOM yang berlaku sudah jelas kalau galon tidak boleh terpapar sinar matahari langsung. Alhasil, paparan suhu yang tinggi pada kemasan air minum polikarbonat dapat meningkatkan risiko peluruhan BPA ke dalam air.
Selain faktor suhu yang tinggi, terdapat beberapa faktor lain yang berisiko dapat membuat kemasan air berbahan polikarbonat menjadi lebih rentan. Misalnya, banyak galon polikarbonat bermerek masuk ke depot isi ulang, kemudian melalui proses pencucian menggunakan deterjen dan digosok tidak semestinya, kemudian kembali lagi ke pabrik untuk digunakan ulang.
Hal ini diperkuat dengan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) pada periode 2021-2022 yang mengungkapkan hasil pemeriksaan kandungan senyawa kimia BPA pada galon polikarbonat di sejumlah kota di Indonesia. Hasilnya, ditemukan galon guna ulang di enam daerah yang melebihi ambang batas aman kadar BPA. Keenam daerah tersebut adalah Medan, Bandung, Jakarta, Manado, Banda Aceh, dan Aceh Tengah.
Adanya simpang siur informasi soal BPA mendorong KKI untuk melakukan riset. Hal ini guna untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat tentang isu BPA yang sedang diperbincangkan oleh publik. “Saat ini, kami sedang melakukan riset terkait hal ini. Nanti, kami akan publikasikan hasilnya,” kata David. (AD/J-3)
KOMUNITAS Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap temuan mengkhawatirkan terkait usia pakai galon guna ulang air minum dalam kemasan yang beredar di masyarakat.
Regulasi ini juga mengatur prosedur spesifik pembersihan galon, termasuk penyikatan bagian dalam galon selama 30 detik dan pembilasan selama 10 detik.
Sebagian besar masyarkaat masih menggunakan konsep kemasan guna ulang, salah satunya karena kesadaran akan pentingnya mengurangi sampah kemasan plastik.
Air galon yang diproduksi sesuai standar keamanan Badan POM dan SNI aman untuk dikonsumsi dan tidak menyebabkan gangguan kesuburan pria termasuk mikropenis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved