Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Polisi Bunuh Diri, Pakar Psikolog Minta Polri Lebih Pedulikan Kesehatan Mental Personel

Ficky ramadhan
17/7/2024 19:23
Polisi Bunuh Diri, Pakar Psikolog Minta Polri Lebih Pedulikan Kesehatan Mental Personel
Ilustrasi bunuh diri.(Dok.MI)

PAKAR psikologi forensik Reza Indragiri menyebut kasus bunuh diri dikalangan personel kepolisian memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat sipil. Hal itu karena tekanan yang dialami personel kepolisian lebih berat dibandingkan lainnya.

"Wajar, jika kita pahami betapa beratnya tekanan batin yang dialami personel polisi. Tambahan lagi, organisasi mereka juga cenderung men-dehumanisasi personel, seperti harus selalu siap, 86, perintah, dan ekspresi-ekspresi gagah lainnya," kata Reza saat dihubungi, Rabu (17/7).

Menurut Reza, tekanan batin yang dialami personel kepolisian lebih banyak didominasi dari pekerjaan, tekanan masyarakat, masalah keluarga, hingga masalah kesehatan.

Baca juga : Jenazah Brigadir RA diserahkan ke keluarga

"Ditambah lagi, organisasi juga tidak begitu peduli terhadap kesulitan personel. Sehingga timbul lah tindakan bunuh diri seperti itu," sambungnya.

Lebih lanjut, Reza menyebut bahwa sebenarnya instansi kepolisian menyediakan unit psikologi. Kendati demikian, menurutnya, bila ada personel yang namanya tercantum dalam unit itu, personel tersebut akan dianggap rapuh dan bisa berdampak negatif terhadap karirnya.

"Ujung-ujungnya tinggal pilih, personel melakukan kekerasan terhadap masyarakat atau terhadap dirinya sendiri," ujarnya.

Baca juga : Kepolisian Minta Masyarakat Setop Sebarkan Video Bunuh Diri MJ

Reza pun mendorong instansi kepolisian agar lebih peduli dengan para personelnya. Terutama dalam kesehatan psikologi dan kesulitan para personel kepolisian.

"Tentu ke depannya, Polri harus lebih peduli dengan personelnya, terutama salam masalah kesehatan psikologinya agar tidak ada lagi peristiwa seperti ini lagi," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Bripda NRN ditemukan tewas gantung diri di dapur rumah dinas di Kilometer 24, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, pada Senin (15/7) sore. Tepatnya, di pintu keluar dapur rumah dinas Wakapolres Sorong, Papua Barat Daya, Kompol Emy Fenitiruma.

Peristiwa terjadi Senin sore pukul 17.30 WIT. Korban sempat dilarikan ke RSUD Sele Be Solu, Kelurahan Klawalu, Distrik Sorong Timur, sekitar pukul 18.00 WIT. Namun, nyawanya tak tertolong. Kini, motif dugaan bunuh diri masih didalami polisi. (Fik/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya