Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Surat An-Naba: Asbabun Nuzul, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Wisnu Arto Subari
16/7/2024 21:42
Surat An-Naba: Asbabun Nuzul, Keutamaan, Teks, dan Artinya
Ilustrasi.(Freepik)

SURAT An-Naba' (النبإ) ialah surat ke-78 dalam Al-Qur'an. Surat pembuka dalam juz ke-30 atau juz 'amma atau juz terakhir dalam Al-Qur'an ini memiliki 40 ayat. Surat ini turun di kota Mekah sehingga tergolong Makiyah dan diturunkan setelah Surat Al-Ma'arij.

Surat An-Naba juga dinamakan Surat 'Amma Yatasaa alun seperti yang disebutkan pada ayat pertama. An-Naba diambil dari kata yang disebut pada ayat kedua. An-Naba berasal dari bahasa Arab, yang artinya berita besar yaitu Hari Kiamat.

Dari penelitian An-Nida UIN Suska disebutkan bahwa surat An-Naba terdiri dari mukadimah atau pembuka yang terdapat pada ayat 1-5. Selain itu, terdapat tiga tujuan pokok atau maqashid pada ayat 6-37 dan penutup atau khatimah yang terdapat pada ayat 38-40.

Baca juga : Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

Asbabun nuzul Surat An-Naba

Menurut riwayat Ibnu Abbas, ketika Al-Qur'an turun, orang-orang Quraisy sering bertanya-tanya satu sama lain tentang berita yang terdapat di dalamnya. Di antara mereka ada yang membenarkan dan ada pula yang mendustakan mengenai kebenaran Al-Qur'an. Karena itu, turunlah Surat An-Naba.

Asbabun nuzul atau latar belakang turun ayat 1 Surat An-Naba disampaikan Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Hasan Al-Bashri. "Ketika Rasululllah diutus, kaum musyrikin saling bertanya di antara mereka. Di antara pertanyaan yang mereka ajukan mengenai hari Kiamat. Maka dari itu, turunlah ayat ini. (Lubabun Nuqul: 208)

Asbabun nuzul ayat 31 Surat An-Naba disebutkan dalam hadis riwayat Anas bin Malik RA. "Ketika turun ayat, 'Sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu,' sampai pada firman-Nya, 'Dan yang demikian itu keberuntungan besar di sisi Allah,' sepulang dari Hudaibiah, mereka digeluti rasa sedih bercampur gundah. Setelah beliau menyembelih kurban di Hudaibiyah beliau bersabda, 'Telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang lebih aku sukai daripada seluruh isi dunia.'" (HR Muslim Nomor 3.341).

Baca juga : Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

Kandungan Surat An-Naba

Ada beberapa kandungan dan pelajaran dari Allah dalam Surat An-Naba.

1. Orang kafir Quraisy di zaman Nabi Muhammad SAW mempertanyakan tentang kebenaran Hari Kiamat dan Hari Hisab. Bahkan hingga kini masih banyak yang mempertanyakan hal itu.

2. Dalam Surat An-Naba, Allah menjelaskan bahwa Ia berkuasa menciptakan bumi, gunung, makhluk berpasangan, malam untuk tidur, siang untuk bekerja, langit berlapis-lapis, matahari, hujan, tumbuh-tumbuhan, dan banyak kebun. Logikanya, jika Allah mampu menciptakan itu semua tentu Dia juga mampu menghancurkan semua ciptaan-Nya yang bernama Hari Kiamat.

Baca juga: Surat An-Naziat Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya

3. Setelah Kiamat terjadi, Allah juga mampu menghidupkan lagi semua manusia yang telah mati dan memberikan pembalasan sesuai perbuatan mereka di dunia.

4. Sebagian manusia akan dimasukkan dalam neraka dan sebagian lagi akan masuk ke surga.  Ada banyak siksaan di neraka seperti kondisi yang panas dan minuman yang menjijikkan. Sebaliknya, penduduk surga akan memperoleh tempat tinggal nyaman dengan makanan minuman yang enak. 

Baca juga: Surat AbasaAsbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah

Keutamaan Surat An-Naba

Sebagai surat yang juga mengingatkan tentang Hari Kiamat, Surat An-Naba memiliki beberapa keutamaan.

1. Surat spesial untuk Nabi Muhammad SAW.

Surat An-Naba merupakan bagian Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Syarh Muslim, Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa disebut mufashshal karena surat-suratnya pendek dan pemisahan satu dengan lainnya dekat. Surat ini sebagai bentuk keistimewaan Nabi SAW dibandingkan dengan para Nabi pendahulunya.

Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

2. Mempermudah kemampuan naik haji.

Seluruh umat Islam di seluruh dunia pasti memiliki cita-cita untuk dapat pergi ke Baitullah agar dapat menyempurnakan rukun Islam yang ke lima. Mengamalkan surat An-Naba bisa menjadi salah satu wasilah atau doa yang dapat mengabulkan permohonan untuk dapat berkunjung dan melaksanakan ibadah Haji.

Baca juga : Kumpulan Surat Pendek yang Mudah Dihafal

Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa yang membaca 'Amma yatasa alun (Surat An-Naba'), maka tidaklah berakhir satu tahun--apabila ia membacanya secara istikamah setiap hari--ia dapat berkunjung ke Baitullah yang mulia, insya Allah." (Tsawabul A’mal: 150).

3. Hisab singkat di Hari Kiamat.

Hari Hisab atau Perhitungan merupakan hari seluruh amalan manusia akan diperhitungkan, sekecil apapun, baik ataupun buruk. Namun, salah satu keutamaan orang mukmin yang mengamalkan surat An-Naba yaitu dipermudah saat proses perhitungan amalan.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membacanya (Surat An-Naba') dan menghafalnya, hisabnya di hari kiamat hanya sekitar salat satu (rakaat). Dan barangsiapa yang menulisnya dan mengalungkannya, kutu tidak dapat mendekatinya. Ia juga memperoleh kekuatan dan kehebatan yang besar." (Tsawabul A'mal, Juz 8: 193). 

Baca juga : Urutan Surat Juz 30 dalam Alquran, Dibaca saat Salat

 

Surat An-Naba dalam Bahasa Arab

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم  .  عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ .  عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ . الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ . كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ .  ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ . اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ . وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ . وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ . وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ . وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ . وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ . وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ . وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ . وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ . لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ . وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ . اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ . يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ . وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ . وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ . اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ . لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ . لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ . لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ . اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ . جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ . اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙ . وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗ . وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ . فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا . اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ . حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ . وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ . وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗ . لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذَّابًا . جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙ . رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚ . يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا . ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا . اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرَابًا

Baca juga: Surat Al-Mulk Arab, Latin, Arti, dan Keutamaan

Surat An-Naba dalam Bahasa Latin

'Amma yatasaaaa aluun. 'Anin naba il 'azhiim. Al ladzii hum fiihi mukhtalifuun. Kallaa saya'lamuun. Tsumma kallaa saya'lamuun. Alam naj'alil ardha mihaadaa. Wal jibaala awtaadaa. Wakhalaqnaakum azwaajaa. Wa ja'alnaa nawmakum subaataa. Wa ja'alnal laila libaasaa. Wa ja'alnan nahaara ma'aasyaa. Wa banaynaa fawqakum sab'an syidaadaa. Wa ja'alnaa siraajan wahhaajaa. Wa anzalnaa minal mu'shiraati maaaa an tsajjaajaa. Linukhrija bihi habban wanabaataa. Wa jannaatin alfaafaa. Inna yawmal fashli kaana miiqaataa. Yawma yunfakhu fish shuuri fata' tuuna afwaajaa. Wa futihatis samaaaa u fakaanat abwaabaa. Wa suyyiratil jibaalu fakaanat saraabaa. Inna jahannama kaanat mirshaadaa. Lith thaaghiina maaabaa. Laabitsiina fiihaa ahqaabaa. Laa yadzuuquuna fiihaa bardaw walaa syaraabaa. Illaa hamiimaw waghassaaqaa. Jazaaaa aw wifaaqaa. Innahum kaanuu laa yarjuuna hisaabaa. Wakadz dzabuu bi aayaatinaa kidzdzaabaa. Wakulla syai in ahshainaahu kitaabaa. Fa dzuuquu falan naziidakum illaa 'adzaabaa. Inna lilmuttaqiina mafaazaa. Hadaaaa iqa wa a'naabaa. Wa kawaa'iba atraabaa. Waka' san dihaaqaa. Laa yasma'uuna fiihaa laghwaw walaa kidzdzaabaa. Jazaaaa am mir rabbika 'athaaaa an hisaabaa. Rabbis samaawaati wal ardhi wamaa bainahumar rahmaani laa yamlikuuna minhu khithaabaa. Yawma yaquumur ruuhu wal malaaaa ikatu shaffal laa yatakallamuuna illaa man adzina lahur rahmaanu waqaala shawaabaa. Dzaalikal yaumul haqqu faman syaaaa at takhadza ilaa rabbihi maaabaa. Innaa andzarnaakum 'adzaaban qariibay yauma yanzhurul mar u maa qaddamat yadaahu wayaquulul kaafiru yaa laitanii kuntu turaabaa.

Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah 

Arti Surat An-Naba

Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar. Yang mereka perselisihkan tentang ini. Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui. Kemudian sekali-kali tidak, kelak mereka mengetahui. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan. Dan gunung-gunung sebagai pasak. Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan. Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. Dan Kami bina di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh. Dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari). Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah. Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan. Dan kebun-kebun yang lebat. Sesungguhnya Hari Keputusan ialah suatu waktu yang ditetapkan. Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok. Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu. Dan dijalankanlah gunung-gunung, maka menjadi fatamorganalah ia. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai. Lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya. Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman. Selain air yang mendidih dan nanah. Sebagai pambalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab. Dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. Dan gadis-gadis remaja yang sebaya. Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta. Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pemurah, mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi, maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah."

Itulah keterangan terkait Surat An-Naba. Semoga kita dapat senantiasa membacanya dan mengamalkannya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya