Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Surat An-Nazi'at: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Wisnu Arto Subari
17/7/2024 20:50
Surat An-Nazi'at: Asbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Artinya
Ilustrasi.(Freepik)

SURAT An-Nazi'at (النازعات) bermakna para malaikat yang mencabut yang diambil dari ayat pertama. Surat Makiyah ini memiliki 46 ayat. Ia masuk surat kedua dalam juz terakhir Al-Qur'an yaitu juz amma atau juz 30, tepatnya nomor 79. 

Surat An-Nazi'at diturunkan setelah Surat An-Naba'. Selain An-Nazi'at, ia juga diberi nama Surat As-Sahirah yang diambil dari ayat 14 dan dinamakan juga Surat Ath-Thammah diambil dari ayat 34.

Asbabun nuzul Surat An-Nazi'at

Mengutup dari Buku Tafsir Jalalain, Imam Sa'id ibnu Mansur mengetengahkan hadis melalui Muhammad ibnu Ka'b yang menceritakan peristiwa setelah Surat An-Nazi'at ayat 10 diturunkan. Kaum kafir Quraisy mengatakan jika benar akan dihidupkan kembali, niscaya mereka benar-benar merugi, lalu turunlah ayat yang berikutnya, yakni ayat 12 Surat An-Nazi'at.

Baca juga : Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

Imam Hakim dan Imam Ibnu Jarir meriwayatkan hadis melalui Siti Aisyah yang telah menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW ditanya mengenai waktu hari kiamat. Lalu turunlah wahyu, yaitu Surat An-Naziat ayat 41 hingga 44, akhirnya terputuslah pertanyaan itu.

Imam Ibnu Hatim menyampaikan hadis melalui jalur Juwaibir dari Ad-Dahhak yang bersumber dari Ibnu Abbas. Ibnu Abbas menceritakan bahwa kaum musyrik Mekah bertanya kepada Nabi SAW tentang waktu kiamat terjadi.

Pertanyaan ini mengandung nada sinis dari mereka yang ditujukan kepada Nabi SAW. Allah SWT segera menurunkan firman-Nya, yakni Surat An-Naziat ayat 42 hingga akhir surat.

Baca juga : Surat An-Naba: Asbabun Nuzul, Keutamaan, Teks, dan Artinya

Imam Tabrani dan Imam Ibnu Jarir meriwayatkan hadis melalui Tariq ibnu Syihab yang menceritakan bahwa Nabi SAW banyak sekali menyebut tentang hari kiamat. Oleh sebab kejadian tersebut, Allah SWT menurunkan firman-Nya, yaitu Surah An-Nazi'at ayat 43 dan 44.

Kandungan Surat An-Nazi'at

Ada beberapa kandungan dalam Surat An-Nazi'at.

1. Orang-orang kafir meragukan bahwa mereka akan hidup lagi setelah mati menjadi tulang-belulang. Allah menjawab keraguan mereka bahwa membangkitkan manusia dari kematian merupakan hal yang sangat mudah.

Baca juga : Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

2. Allah menyampaikan sepenggal kisah Nabi Musa dan Firaun. Saat itu, Firaun yang menjadi penguasa merasa menjadi tuhan tetapi akhirnya mati dan memperoleh siksa. Ini pelajaran bagi para pembesar Quraisy yang ingkar.

3. Allah memberikan perbandingan antara menciptakan dan menghidupkan manusia dengan menciptakan langit, bumi, malam dan siang, serta tumbuh-tumbuhan. Bagi Allah, menciptakan itu semua sama saja yaitu mudah. Namun bagi logika akal manusia tentu penciptaan langit dan bumi serta isinya pasti lebih kompleks dibandingkan manusia.

4. Dalam Surat An-Nazi'at dijelaskan karakteristik penduduk surga dan neraka.

Baca juga : Tafsir Surat Al-Mu'minun Ayat 16 tentang Hari Kebangkitan

5. Orang-orang kafir yang ragu tentang Hari Kiamat mempertanyakan waktu kiamat terjadi kepada Nabi Muhammad SAW jika memang benar. Namun, Allah sengaja merahasiakan jawaban pertanyaan itu, termasuk kepada Nabi Muhammad SAW. 

Keutamaan Surat-An-Nazi'at

Berikut fadhilah dan khasiat Surat An-Nazi'at.

1. Ini termasuk kategori Al-Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Surat ini sebagai tambahan bagi beliau sehingga memiliki keistimewaan dan keutamaan dibandingkan dengan nabi-nabi pendahulunya.

Baca juga: Kumpulan Surat Pendek yang Mudah Dihafal

2. Pembacanya tidak akan mati dan tidak akan masuk surga kecuali dalam keadaan segar alias tidak kehausan.

Abi Abdullah berkata, "Barangsiapa yang membaca Surat An-Nazi'at, ia tidak akan mati kecuali dalam keadaan segar (tidak haus), Allah tidak akan membangkitkannya kecuali dalam keadaan segar (tidak haus), dan Allah tidak memasukkannya ke surga kecuali dalam keadaan segar (tidak kehausan)." (Tsawabul A'mal: 150).

Baca juga: 37 Surat dalam Juz Amma dengan Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan

3. Pembacanya akan aman dari azab Allah, mendapatkan minuman dingin di hari kiamat, dan selamat dari musuh.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat An-Nazi'at), ia aman dari azab Allah. Allah akan memberinya minum-minuman yang dingin di hari kiamat. Dan barangsiapa yang membacanya ketika berhadapan dengan musuh-musuhnya, mereka akan berpaling darinya, ia selamat dari mereka, dan tidak akan membahayakannya." (Tafsirul Burhan, Juz 8: 203).

Baca juga: Surat Al-Ikhlas dan Terjemahannya, Penyebab Turun, Tafsir Sifat Allah

Surat An-Nazi'at dalam Bahasa Arab

             بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ . وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ . وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ . فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ . فَالْمُدَبِّرٰتِ اَمْرًاۘ . يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُۙ . تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ . قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌ . اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ . يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ . ءَاِذَا كُنَّا  عِظَامًا نَّخِرَةً . قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ . فَاِنَّمَا هِيَ زَجْرَةٌ وَّاحِدَةٌۙ . فَاِذَا هُمْ بِالسَّاهِرَةِۗ . هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ مُوْسٰىۘ . اِذْ نَادٰىهُ رَبُّهٗ بِالْوَادِ الْمُقَدَّسِ طُوًىۚ . اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰىۖ . فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ . وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ . فَاَرٰىهُ الْاٰيَةَ الْكُبْرٰىۖ . فَكَذَّبَ وَعَصٰىۖ . ثُمَّ اَدْبَرَ يَسْعٰىۖ . فَحَشَرَ فَنَادٰىۖ . فَقَالَ اَنَا۠ رَبُّكُمُ الْاَعْلٰىۖ . فَاَخَذَهُ اللّٰهُ نَكَالَ الْاٰخِرَةِ وَالْاُوْلٰىۗ . اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى . ءَاَنْتُمْ اَشَدُّ خَلْقًا اَمِ السَّمَاۤءُ ۚ بَنٰىهَاۗ . رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوّٰىهَاۙ . وَاَغْطَشَ لَيْلَهَا وَاَخْرَجَ ضُحٰىهَاۖ . وَالْاَرْضَ بَعْدَ ذٰلِكَ دَحٰىهَاۗ . اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ . وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ . مَتَاعًا لَّكُمْ وَلِاَنْعَامِكُمْۗ . فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ . يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْاِنْسَانُ مَا سَعٰىۙ . وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى . فَاَمَّا مَنْ طَغٰىۖ . وَاٰثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۙ . فَاِنَّ الْجَحِيْمَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ . وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰىۙ . فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوٰىۗ . يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ  . فِيْمَ اَنْتَ مِنْ ذِكْرٰىهَاۗ . اِلٰى رَبِّكَ مُنْتَهٰىهَاۗ . اِنَّمَآ اَنْتَ مُنْذِرُ مَنْ يَّخْشٰىهَاۗ . كَاَنَّهُمْ يَوْمَ يَرَوْنَهَا لَمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا عَشِيَّةً اَوْ ضُحٰىهَا

Baca juga: Surat AbasaAsbabun Nuzul, Kandungan, Keutamaan, Teks, dan Terjemah

Surat An-Nazi'at dalam Bahasa Latin

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Wan naazi'aati gharqaa. Wan naasyithaati nasythaa. Was saabihaati sabhaa. Fas saabiqaati sabqaa. Fal mudabbiraati amraa. Yawma tarjufur raajifah. Tatba'uhaar raadifah. Quluubuy yawma idziw waajifah. Abshaaruhaa khaasyi'ah. Yaquuluuna a innaa lamarduuduuna fiil haafirah. A idzaa kunnaa 'izhaaman nakhirah. Qaaluu tilka idzan karratun khaasirah. Fa innamaa hiya zajratuw waahidah. Fa idzaa hum bis saahirah. Hal ataaka hadiitsu muusaa. Idz naadaahu rabbuhuu bilwaadil muqaddasi thuwaa. Idzhab ilaa fir'awna innahu thaghaa. Faqul hal laka ilaa an tazakkaa. Wa ahdiyaka ilaa rabbika fatakhsyaa. Fa araahul aayatal kubraa. Fakadzdzaba wa'ashaa. Tsumma adbara yas'aa. Fahasyara fanaadaa. Faqaala anaa rabbukumul a'laa. Fa akhadzahullaahu nakaalal aakhirati wal uulaa. Inna fii dzaalika la'ibratal limay yakhsyaa. A antum asyaddu khalqan amis samaaaa u banaahaa. Rafa'a samkahaa fasawwaahaa. Wa aghthasya laylahaa wa akhraja dhuhaahaa. Wal ardha ba'da dzaalika dahaahaa. Akhraja minhaa maa ahaa wamar'aahaa. Waljibaala arsaahaa. Mataa'al lakum wali an'aamikum. Fa idzaa jaaaa atith thaaaam matul kubraa. Yawma yatadzakkarul insaanu maa sa'aa. Waburrizatil jahiimu limay yaraa. Fa ammaa man thaghaa. Wa aatsaral hayaatad dunyaa. Fa innal jahiima hiyal ma' waa. Wa amaa man khaafa maqaama rabbihii wanahaan nafsa 'anil hawaa. Fa innal jannata hiyal ma' waa. Yas aluunaka 'anis saa'ati ayyaana mursaahaa. Fiima anta min dzikraahaa. Ilaa rabbika muntahaahaa. Innamaa anta mundziru may yakhsyaahaa. Ka annahum yawma yarawnahaa lam yalbatsuu illaa 'asyiyyatan aw dhuhaaha.

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

Arti Surat An-Nazi'at

Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang. Dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia). (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam. Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut. Pandangannya tunduk. (Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula? Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?" Mereka berkata, "Kalau demikian, itu suatu pengembalian yang merugikan." Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan. Maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas." Dan katakanlah (kepada Fir’aun), "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan). Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?" Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar. Namun Fir’aun mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa). Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata, "Akulah tuhanmu yang paling tinggi." Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya). Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya. Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat. Adapun orang yang melampaui batas. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, "Kapankah terjadinya?" Siapakah kamu dapat menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit). Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.

Itulah sekelumit tentang Surat An-Nazi'at. Semoga kita dipermudah untuk senantiasa membacanya, menghafalnya, dan mengamalkannya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya