Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kementerian Berbondong-Bondong Siapkan Seleksi Al-Qur'an dan Hadits di Kendari

M Iqbal Al Machmudi
17/7/2025 21:49
Kementerian Berbondong-Bondong Siapkan Seleksi Al-Qur'an dan Hadits di Kendari
Rapat Koordinasi Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (15/7/2025).(ANTARA)

Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 akan digelar pada 9–19 Oktober 2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara. 

Deputi Bidang Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK, Warsito menekankan pentingnya STQH sebagai bagian dari penguatan karakter dan jati diri bangsa melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits.

“STQH Nasional bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga momentum strategis untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kitab suci, sekaligus membentuk pribadi yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan,” kata Warsito dalam keterangannya, Kamis (17/7).

Ia menyebut keberhasilan penyelenggaraan STQH harus memenuhi lima parameter utama, yaitu sukses penyelenggaraan, sukses administrasi, sukses prestasi, sukses pembukaan dan penutupan, serta sukses dampak positif bagi masyarakat, termasuk dalam pemberdayaan ekonomi lokal. Karena itu, Rakor membahas kesiapan dari berbagai pihak secara menyeluruh.

Kesiapan tuan rumah Provinsi Sulawesi Tenggara mencakup lokasi acara, pembukaan dan penutupan, alokasi anggaran, serta ketersediaan SDM pelaksana. Dari sisi teknis, Kementerian Agama telah menyiapkan Dewan Hakim, Maqra’ peserta, dan Panitera. 

Sementara itu, dukungan Kementerian Perhubungan difokuskan pada penyediaan transportasi, termasuk potensi penambahan penerbangan untuk mobilitas peserta dan tamu. Kementerian Komunikasi dan Informatika juga tengah memfinalisasi dukungan teknologi informasi dan publikasi, mencakup siaran langsung, videotron, serta strategi komunikasi di tingkat pusat dan daerah.

Beberapa isu krusial turut menjadi perhatian dalam Rakor, antara lain pemantapan transportasi dan konektivitas, strategi publikasi nasional, tindak lanjut permohonan pembukaan oleh Presiden dan penutupan oleh Wakil Presiden kepada Kementerian Sekretariat Negara, estimasi jumlah kafilah dan pejabat VVIP/VIP, serta kemungkinan diterbitkannya radiogram dari Kementerian Dalam Negeri guna mendorong dukungan kepala daerah. Skema teknis pelaksanaan pembukaan dan penutupan juga dibahas secara detail.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai aspek penunjang acara, mulai dari akomodasi, transportasi, keamanan, hingga fasilitas umum lainnya untuk mendukung kelancaran seluruh rangkaian kegiatan.

“Persiapan ini mencerminkan komitmen Sultra memberikan pengalaman terbaik bagi para peserta, official, dan tamu yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Kami sangat antusias dan merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah STQH Nasional ke-28 ini,” tutur Asrun.

Ia juga menambahkan bahwa seluruh pemangku kepentingan di daerah telah dilibatkan secara aktif dalam rangka memastikan Sultra menjadi tuan rumah yang sukses dan siap menyambut kehadiran sekitar 4.000 tamu undangan. Ia berharap STQH dapat menjadi syiar Islam yang berdampak besar bagi pembentukan generasi Qur’ani di Indonesia.

Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, menilai bahwa STQH XXVIII menjadi momentum penting, baik bagi provinsi maupun secara nasional. Menurutnya, ini adalah tahun pertama bagi Presiden dan Gubernur untuk memperkuat kepercayaan publik melalui kegiatan keagamaan berskala nasional.

“Regulasi terkait event STQH telah diselesaikan, dan infrastruktur akademik seperti persiapan maqra’ serta peralatan lainnya sedang dalam proses. Pendaftaran peserta sudah selesai dilakukan, dan saat ini sedang dalam tahap verifikasi, dilanjutkan dengan validasi bersama Dukcapil,” jelasnya. 

Ia juga menekankan bahwa kegiatan keagamaan seperti STQH berpotensi besar menggerakkan ekonomi daerah melalui sektor riil. (H-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya