Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
GENERASI muda saat ini cenderung memilih konten informasi yang disajikan melalui video di media sosial ketimbang membaca konten teks. Hal itu diungkap satu hasil survei terkait media.
"Karena melalui video lebih cepat mendapatkan informasi," kata peneliti senior Reuters Institute for the Study of Journalism Nic Newman terkait konten video di media sosial dalam sesi diskusi panel Forum Media Global 2024 (GMF24) di Pusat Konferensi Dunia di Bonn (WCCB) pada Selasa.
Menurut Nic, pihaknya melakukan survei secara daring kepada 2.000 responden berbahasa Inggris di sepuluh negara pengguna antara lain Thailand, Kenya, Malaysia, Indonesia, dan Afrika Selatan dengan pertanyaan terkait platform yang sering digunakan untuk mendapatkan berita.
Baca juga : Disdik DKI: Siswi SMPN 216 Jakarta yang Bercanda soal Palestina Meminta Maaf
Sebesar 23 persen dari responden berusia 18-24 tahun menyatakan memanfaatkan TikTok untuk mendapatkan berita, sementara 43 persen menggunakannya untuk segala pencarian, dan sisanya untuk hal lain.
Nic mengungkap terdapat tiga pertimbangan dari respondennya melihat tayangan di media sosial, pertama karena dinilai tanpa ada rekayasa dan tidak ada bias, maupun agenda tertentu dalam konten.
"Mengapa mereka menyukai tayangan karena rasa percaya... Alasan lain juga karena menilai tidak ada agenda tertentu dari media arus utama," jelas Nic.
Baca juga : Perlu Keterampilan Digital, Remaja Diimbau Berhati-hati Gunakan Media Sosial
Hal kedua yakni karena tayangan berdurasi pendek menyajikan konten secara ringkas sehingga lebih mudah dicerna.
"Namun hal itu juga tergantung algoritma yang menyajikan konten relevan sesuai dengan keinginan personal," tambah Nic terkait variasi konten yang disajikan di media sosial.
Selanjutnya hal ketiga yakni terkait beragam perspektif dan kelengkapan konten dalam platform media sosial.
Baca juga : Terduga Maling Motor Todongkan Pistol ke Warga di Bekasi, Satu Pelaku Berhasil Diamankan
"Mereka bisa menemukan hampir semua topik dari beragam perspektif. Video panjang untuk konten khusus berkedalaman, sementara video pendek untuk pratinjau," tulis laporan itu.
Lembaga Penyiaran Publik Jerman Deutsche Welle telah menyelenggarakan Forum Media Global 2024 (GMF24) dengan tema "Berbagi solusi" pada 17-18 Juni 2024 dengan dukungan Kementerian Luar Negeri Jerman dan Pemerintah Negara Bagian Rhine Westphalia Utara.
Diskusi dalam sesi panel GMF24 pada hari kedua juga mengangkat perihal keamanan-keselamatan jurnalis, masa depan jurnalisme, serta pemanfaatan kecerdasan buatan. (Ant/Z-7)
KIT Global menunjukkan video marketing yang didukung AI dan kolaborasi dengan influencer mampu memberikan hasil kampanye yang luar biasa, terutama di momen-momen penting.
Para member tersebut diharuskan membayar Rp10 ribu-Rp15 ribu per tiga bulan. Kemudian, setelah membayar para member bisa mendapatkan konten unlimited.
Tersangka serangan yang terjadi di New Orleans pada pagi hari Rabu telah merekam serangkaian video sebelum peristiwa tersebut, yang sedang ditinjau oleh pihak berwenang.
Tasya Farasya ingin konten-konten video yang dibuatnya dapat memberikan perspektif baru dan ulasan jujur terhadap suatu produk kecantikan yang digunakannya kepada penonton.
Pengguna bisa menuliskan perintah pembuatan video di kolom pesan ChatGPT dan Sora bakal langsung bekerja untuk menghasilkan klip berdurasi antara 5 detik dan 20 detik
Sebuah video yang menampilkan sosok ulama ternama, Gus Miftah, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Banyak anak muda memilih menggunakan uang untuk hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Kemendikdasmen mengapresiasi AIA Healthiest Schools 2025, kompetisi yang bertujuan untuk mencetak generasi penerus Indonesia yang lebih sehat.
MEMBEKALI generasi muda dengan jiwa kepemimpinan disebut bisa menjadi langkah awal untuk memberantas kemiskinan di Indonesia di masa depan.
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
Rasa nyaman ini bisa menjadi fondasi generasi muda untuk memikirkan gaya hidup yang lebih aktif serta mengembangkan hobi mereka yang tertunda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved