Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DOKTER spesialis gizi klinik RSUD Moewardi, dr Indrawati menjelaskan terdapat berbagai mitos soal daging kambing yang ada di masyarakat hingga banyak orang memilih menghindari konsumsi daging kambing. Padahal faktsnyadaging kambing tidak membuat seseorang alami hipertensi dan justru baik untuk kesehatan jantung.
Hipertensi sering kali dipicu oleh makanan tinggi garam dan lemak jenuh, sementara faktanya daging kambing memiliki kadar garam dan lemak jenuh lebih rendah daripada daging merah lainnya seperti daging sapi, untuk itu mengonsumsi daging kambing secara wajar dan diolah secara benar seperti dipanggang atau direbus tidak akan sebabkan hipertensi.
"Selain itu saat memasak tidak banyak menggunakan garam, penyedap rasa, kecap, santan, atau minyak agar tidak memicu hipertensi," kata Indrawati, Selasa (18/6).
Baca juga : Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
Mitos selanjutnya yakni daging kambing tidak baik untuk jantung. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh akan menumpuk plak di pembuluh darah jantung. Faktanya daginga kambing justru mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi asam lemak omega 3 yang baik untuk kesehatan jantung.
"Konsumsi daging kambing dengan jumlah yang wajar dan oalahan yang tepat dapat jadi salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh," ujar dia.
Mitos ketiga yakni daging kambing susah dicerna, padahal faktanya yakni daging kambing memiliki serat otot yang lebih halus daripada daging merah lainnya yang membuatnya lebih mudah dicerna. Namun dengan banyak metode memasak yang salah, daging kambing sering kali menjadi alot dan susah dicerna.
Baca juga : Resep Sate Sapi Simple, Dijamin Dagingnya Empuk dan Enak
Untuk itu diperlukan metode memasak yang tepat agar daging kambing mudah dicerna seperti merebus, memasak dengan api kecil dalam waktu yang lama, membungkus dengan daun pepaya atau melumuri dengan nanas sebelum diolah.
Mitos lainnya yakni daging kambing mengandung banyak kalori, faktanya daging kambing punya kalori yang lebih rendah dibandingkan daging sapi. Dalam 100 gram daging kambing terdapat 143 kalori sedangkan dengan jumlah yang sama pada daging sapi bisa terdapat 250 kalori.
"Oleh karena itu bagi orang yang ingin jaga asupan kalori tapi ingin tetap konsumsi daging merah maka daging kambing bisa menjadi pilihan yang lebih tepat," ungkap Indrawati.
Terakhir yakni bau menyengat pada daging kambing berasal dari lemak jika lemak tersebut disisihkan lalu daging diolah dengan baik dengan banyak rempah-rempah maka bau tersebut akan hilang. (H-2)
Penting mengatur porsi konsumsi daging kambing agar tidak memicu kolesterol tinggi dan tekanan darah naik saat momen Idul Adha
Daging kambing yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat membuat seseorang lebih mudah terkena kolesterol dan menaikkan tekanan darah.
Yang meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging kambing yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak.
Salah satu kiat yang bisa diterapkan adalah mengonsumsi daging kambing tidak lebih dari 50 gram per hari dan pilih bagian daging yang bebas lemak.
Namun, untuk resep sate sapi ini memerlukan beberapa bumbu lainnya agar daging tersebut bisa empuk dan enak. Jika daging sapi mentah langsung dibakar, biasanya akan tetap alot saat dimakan.
Dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
"Misalnya selain ada nasi sebagai makanan pokok juga ada lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah serta minum air putih,"
Protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kadar kolesterol dan, jika kadarnya tinggi, segera ambil tindakan. Selain obat-obatan, ada cara alami untuk menurunkan kolesterol.
Selain daging merah, terdapat beberapa sumber protein tinggi yang bisa menjadi alternatif sehat.
Gene Ontology Consortium merilis sumber daya terbaru berupa ensiklopedia komprehensif tentang fungsi gen manusia yang mengkode protein.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved