Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
AHLI gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana Jakarta, Fitri Hudayani membantah mitos yang mengatakan memakan daging kambing dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi dengan cepat.
"Daging kambing masuk ke dalam kelompok lauk hewani dengan lemak sedang, sehingga sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan," kata Fitri, Senin (17/6).
Menanggapi soal mitos tersebut, Fitri mengatakan sebenarnya daging kambing memiliki manfaat yang baik bagi tubuh.
Baca juga : Siap Makan Daging Kambing di Hari Idul Adha? Penderita Hipertensi Diminta Tetap Kendalikan Diri
Menjadi salah satu sumber protein hewani, 40 gram atau setara dengan satu potong daging kambing berukuran sedang mengandung energi sebesar 75 Kkal, protein tujuh gram, dan lemak lima gram.
Adapun yang dapat meningkatkan risiko hipertensi adalah penambahan bumbu dalam daging yang dimasak yang tinggi natrium dengan takaran yang banyak. Misalnya garam dapur, kecap atau bumbu penyebab.
Daging kambing juga tidak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, selama masyarakat mengonsumsinya dalam batas wajar, hanya menggunakan dagingnya dalam kondisi yang bersih tanpa lemak sehingga kambuhnya penyakit tersebut dapat dicegah.
Baca juga : Daging Kambing Yes, Kolesterol No! Simak 4 Tips Sehat Berikut Ini
"Maka dari itu, konsumsi daging kambing harus dibatasi dengan bijak," tegas Fitri.
Fitri kemudian juga membantah daging kambing tidak boleh dicuci sebelum dimasak. Menurutnya, sangat penting untuk mencuci daging guna menghindari terjadinya kontaminasi silang bakteri yang ada pada daging.
Terjadinya kontaminasi silang juga dapat dicegah dengan cara memasak daging kambing sampai matang.
"Sementara penyimpanan daging kambing setelah dari rumah potong hewan (RPH) atau tempat pemotongan harus disimpan dengan baik, tidak di tempat terbuka dan jika disimpan di lemari pendingin jangan dekat dengan
makanan lain," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Penting mengatur porsi konsumsi daging kambing agar tidak memicu kolesterol tinggi dan tekanan darah naik saat momen Idul Adha
Daging kambing yang dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat membuat seseorang lebih mudah terkena kolesterol dan menaikkan tekanan darah.
Konsumsi daging kambing dengan jumlah yang wajar dan oalahan yang tepat dapat jadi salah satu sumber protein yang baik bagi tubuh.
Salah satu kiat yang bisa diterapkan adalah mengonsumsi daging kambing tidak lebih dari 50 gram per hari dan pilih bagian daging yang bebas lemak.
Namun, untuk resep sate sapi ini memerlukan beberapa bumbu lainnya agar daging tersebut bisa empuk dan enak. Jika daging sapi mentah langsung dibakar, biasanya akan tetap alot saat dimakan.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan pentingnya untuk mengukur tekanan darah secara rutin.
Tekanan darah tinggi bisa dikendalikan tanpa obat dengan menerapkan gaya hidup sehat. Simak 5 perubahan gaya hidup yang efektif menurunkan hipertensi.
Tomat mengandung kalium dan likopen yang efektif menurunkan tekanan darah tinggi. Pelajari bagaimana tomat membantu mengelola hipertensi dan menjaga kesehatan jantung secara alami.
Lansia di Indonesia menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
DIREKTUR Medik dan Keperawatan RS PON dr Reza Aditya Arpandy terdapat pola makan yang dapat tingkatkan risiko stroke.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved