Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Abdul Haris menghadiri acara Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) untuk Rektor Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Sumber Daya di Jakarta (20/4). Program ini sebagai langkah strategis dalam mendorong peningkatan reputasi perguruan tinggi menuju World Class University.
PKKPT merupakan program perdana yang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan rektor melalui pendekatan berkelanjutan terhadap good corporate governance, pembelajaran, penelitian, kontribusi pada kehidupan masyarakat, serta peningkatan berkelanjutan dalam berjejaring dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Dalam arahannya, Dirjen Diktiristek menyampaikan bahwa peran sentral dari rektor atau pimpinan perguruan tinggi ini sangat krusial sekali, karena rektor memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai academic leader dan entrepreneur, kedua kata kunci ini yang harus diintegrasikan ke dalam diri para pimpinan perguruan tinggi.
Baca juga : Pemerintah dan Perbankan Permudah Pembiayaan Pendidikan di Perguruan Tinggi
“Tantangan perguruan tinggi ini sangat besar sekali, bagaimana sebagai academic leader harus memberikan teladan, juga fungsi memberikan bagaimana perguruan tinggi yang dikelola ini bisa memenuhi apa yang menjadi target utama dalam pengelolaan atau penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi”, ucap Haris.
Lebih lanjut Ia juga menegaskan bahwa pimpinan perguruan tinggi harus mempunyai strategi untuk memenuhinya, dan bagaimana penyelenggaraan mulai dari pendidikan, riset, dan juga pengabdian masyarakatnya, itu semua tidak lepas dari goals yang ingin dicapai, yang pertama terkait reputasi akademik karena menjadi kata kunci tersendiri, bagaimana orang lain atau mitra mengenal perguruan tinggi yang dipimpin para rektor.
“Yang kedua seorang rektor harus menjadi entrepreneur, harus memiliki skill dan kemampuan bagaimana berinovasi dan men-generate inovasi yang bisa menghasilkan revenue. Tantangan kedepan semakin dinamis, pemerintah terus mendorong agar PTN semua bertransformasi menjadi PTN BH, dan harapannya dengan PTN BH ini semuanya bisa mendapatkan otonomi dan flexibility, bagaimana terus meningkatkan kemampuannya dalam men-generate resource sebagai bentuk revenue yang goalsnya untuk melaksanakan program-program yang hasilnya tentu tergambar dalam reputasi yang akan diperoleh oleh perguruan tinggi,” ungkap Haris.
Baca juga : UMY Bidik 15 Besar Perguruan Tinggi di Indonesia, Family Day Milad Ke-43 Jadi Momentum Bersyukur
Di akhir sambutannya Haris berharap kepada para peserta dapat mengikuti perjalanan dari penguatan kapasitas ini dengan serius, dan mengharapkan perjalanan serta pengalaman dengan Seoul National University (SNU) Korea ini khususnya, bisa dinyatakan atau dibuat dalam bentuk kerja sama yang konkret, masing-masing perguruan tinggi nanti punya peran untuk mengambil kerja sama dengan SNU di salah satu bidang, karena itu bisa menjadi salah satu target.
PKKPT Rektor Tahun 2024, dengan tema Enterpreuneur Leadership Training, mengirimkan sebanyak 17 Rektor Perguruan Tinggi Negeri untuk mengikuti kegiatan selama 7 hari di Seoul National University (SNU) Korea Selatan. Kegiatan tersebut meliputi seminar, workshop, studi kasus, self-paced learning, dan berjejaring dengan industri dan perguruan tinggi di Korea Selatan, dengan melibatkan narasumber dan fasilitator dari berbagai instansi terkait.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Sumber Daya M. Sofwan turut menyampaikan bahwa Dalam rangka meningkatkan entrepreneurship, ke depan ditransformasi pendidikan tinggi khususnya pengelolaan SDM akan sangat ditentukan oleh kapabilitas leadership dan kesolidan kelembagaan perguruan tinggi, ini adalah dua kata kunci yang sedang digodok dan aturannya sebentar lagi akan dikeluarkan.
Baca juga : Rektor UAI: Jangan Takut Gagal Kuliah Karena Kurang Biaya
“Mengapa penguatan kelembagaan? karena dengan kelembagaan yang solid pimpinan perguruan tinggi akan dipercaya mengelola sendiri seluruh aspek teknis yang menjadi hak atau tanggung jawab sebagaimana diatur di undang-undang guru, dosen dan Dikti. Dan kenapa juga harus ada leadership yang kapabel karena tanpa leadership yang kapabel tidak mungkin juga bisa jalan, kata bagus untuk leadership tidak cukup dari sisi akademik”, pungkas Sofwan.
Sofwan menambahkan bahwa kita bersyukur bisa menjalankan salah satu program Kampus Merdeka Dimana channeling di dunia luar kampus sangat membantu, bahkan sangat mendukung reputasi kampus dalam meningkatkan kualitas secara umum dalam akademik atau nonakademik.
"Urgensi pelaksanaan PKKPT ini, semoga bisa membawa keberkahan bagi kita semua dan bisa membawa manfaat dan dampak positif tentunya bagi perguruan tinggi masing-masing khususnya, dan peningkatan bagi perguruan tinggi pada umumnya, sehingga setiap perguruan tinggi bisa berkiprah dan berkontribusi sesuai dengan center of excellent masing-masing", imbuhnya.
Baca juga : Polisi Periksa Rektor yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Besok
Setelah melalui seleksi, Institut Pertanian Bogor (IPB) terpilih sebagai perguruan tinggi pelaksana PKKPT bagi Rektor Tahun 2024. Program ini didukung oleh Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) untuk Program Peningkatan Perguruan Tinggi Menuju Kelas Dunia, melalui kolaborasi antara Direktorat Sumber Daya, Direktorat Kelembagaan, Universitas Airlangga, dan IPB.
Dalam sambutan singkatnya Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengucapkan terima kasih kepada Direktur Sumber Daya yang telah memberikan kepercayaan kepada IPB untuk menjadi pelaksana program PKKPT. Ia mengungkapkan opsi dipilihnya SNU, karena SNU adalah salah satu institusi yang memiliki Sejarah yang tidak terlalu jauh dengan Indonesia, apalagi korea Selatan memiliki start yang hampir sama dengan Indonesia.
“Pelajaran buat kita bahwa start yang sama tapi menghasilkan sesuatu yang berbeda karena ada strategi yang berbeda. Oleh karena itu kita nanti tidak hanya belajar tentang perguruan tinggi, perguruan tinggi adalah part of kebijakan nasional”, ujarnya.
Peserta program ini adalah Rektor Perguruan Tinggi Negeri dengan sisa masa bakti jabatan paling sedikit 2 tahun, yang diharapkan dapat mengimplementasikan hasil pelatihan, benchmark, dan networking yang terjalin selama pelaksanaan PKKPT.
Selanjutnya, PKKPT bagi Rektor tahun 2024 akan ditindaklanjuti dengan kegiatan pemantauan dan pendampingan atas implementasi program unggulan oleh masing-masing Rektor, guna mencapai peningkatan kualitas perguruan tinggi menuju World Class University secara bertahap berkelanjutan.
Diharapkan program ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berdaya saing global. (Z-8)
Setiap mahasiswa penerima program Satu keluarga satu Sarjana akan mendapat bantuan Biaya Hidup sebesar Rp1.400.000 per bulan.
Universitas Terbuka secara resmi mengumumkan nama-nama bakal calon Rektor untuk periode 2025–2030.
Mantan Rektor Universitas Paramadina yang juga anggota Senat, Anies Baswedan, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dan harmoni dalam organisasi.
Penunjukan Pjs Rektor ini akan berlaku hingga terpilihnya rektor definitif melalui mekanisme sesuai statuta Universitas Pancasila.
Momentum halal bi halal untuk memperkuat nilai kebersamaan di tengah keberagaman pascaramadan.
STIH Adhyaksa telah menjalin kerja sama pula dengan Pemerintah Daerah Probolinggo dan dalam waktu akan menjalan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Lahat.
Infrastruktur kampus harus mendukung proses belajar yang adaptif, berbasis teknologi, dan kolaboratif sehingga mampu mencetak lulusan yang siap bersaing secara global.
Menurutnya, pendekatan link and match amat penting agar mahasiswa dan alumni UBSI dapat terserap dengan baik di pasar kerja, terutama dalam skala internasional.
Ajang ilmiah internasional bergengsi ini menjadi puncak rangkaian WSEEC ke-5 yang mengusung format hybrid untuk menjangkau peserta global secara inklusif.
Di era disrupsi ini, kecerdasan buatan, otomasi, dan teknologi digital telah mengubah peta pekerjaan. Banyak profesi bergeser atau hilang.
Kampus mencari siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter etis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan tangguh dalam menghadapi perubahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved