Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anda Lesu Usai Libur Lebaran? Ini Penyebabnya

Basuki Eka Purnama
17/4/2024 09:45
Anda Lesu Usai Libur Lebaran? Ini Penyebabnya
Ilustrasi(Freepik)

ANDA merasa lesu saat harus kembali beraktivitas normal selepas libur lebaran? Bisa jadi Anda terkena post holiday blues. Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia Kasandra Putranto mengungkapkan penyebab rasa lesu usai menjalani libur panjang seperti Lebaran.

"Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood (suasana hati) sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali," kata Kasandra, Selasa (16/4).

Kasandra menjelaskan, selama mengalami proses transisi tersebut, tidak mudah bagi seseorang untuk beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah.

Baca juga : Ikuti Arahan Presiden, Kejagung Izinkan Pegawai WFA

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Dari diri individu, adanya sifat malas bergerak dan berpikir akan membuat ritme aktivitas menjadi lebih lambat. 

Hal itu disebabkan karena adanya rasa ingin memutar waktu ke masa liburan lebih kuat dibandingkan niat memulai rutinitas kembali.

Apalagi bila ternyata selama liburan individu tersebut sempat mengalami sakit akibat terlalu banyak atau kurang makan, telat makan atau mengonsumsi obat yang diperlukan hingga kekurangan waktu istirahat karena berinteraksi dengan banyak orang.

Baca juga : Pengunjung Ragunan pada H+1 Lebaran Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Kasandra melanjutkan tekanan post holiday blues juga berpotensi bertambah karena masalah-masalah teknis lain.

"Misalnya, jika support system di rumah belum kembali seperti semula. Ada langganan sayur yang belum kembali dari kampung, langganan ojek juga masih libur, atau asisten di rumah belum kembali, atau sarana prasarana macet karena rusak, seperti mobil, motor, mesin cuci, dan lain lain," kata dia.

Menurut Kasandra, kondisi post holiday blues, pada umumnya akan kembali seperti semula. Namun, jika sudah berlangsung lebih dari dua minggu, yang bersangkutan perlu segera mendapatkan penanganan dari pihak medis.

Baca juga : Lebaran di Rumah Aja? Jangan Sedih, Tonton Film Rekomendasi Prime Video

Guna mencegah hal tersebut terjadi, Kasandra menganjurkan agar masyarakat memulai aktivitas rutin seperti biasanya sebelum masa liburan usai.

Misalnya, kembali bangun lebih pagi, melakukan persiapan untuk kegiatan sehari-hari dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda selama liburan.

Hindari juga melakukan aktivitas yang minim gerak seperti bermain media sosial terlalu lama atau banyak menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.

Sebab, pada dasarnya, kata dia, orang yang memiliki stamina mental yang prima dan terbiasa untuk tetap aktif selama liburan, tentu akan dapat dengan mudah mengatasi perubahan dan mendapatkan manfaat maksimal dari liburan sejenak dari rutinitas dan beban tugas yang biasa dihadapi.

"Sebaliknya mereka yang memiliki masalah dalam stamina mental dan tidak terbiasa aktif selama liburan tentu memerlukan pecutan usaha diri yang lebih keras untuk mengatasi perubahan mood mereka," pungkas Kasandra. (Ant/Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya