Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
DOKTER Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Hasanuddin, A Yasmin Syauki, menyarankan warga untuk menghindari daging dan gorengan setelah Lebaran demi menurunkan kadar kolesterol.
Yasmin, Minggu (14/4), menyarankan untuk tidak lagi makan makanan mengandung santan dan hindari makanan seperti daging, makanan laut, dan makanan yang digoreng. Hindari juga makan kue kering yang mungkin sudah banyak dikonsumsi saat Lebaran.
"Harus sudah kita kembalikan seperti biasa, bahwa kita makan seperti biasa tidak lagi makan kue kering, kemudian makan daging sapi atau kambing ganti ke variasi ikan," kata Yasmin.
Baca juga : Kembalikan Kebijakan Ini, Gereja Katolik Dapat Bantu Selamatkan Lingkungan
Diet sehat setelah banyak mengonsumsi makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan menerapkan pola makan gizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Yasmin juga menganjurkan gizi tersebut ada pada tiga makan utama dalam sehari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam.
Selain kadar kolesterol tinggi, seseorang juga mungkin mengalami kenaikan berat badan selama bulan puasa dan Lebaran.
Baca juga : Hari H Lebaran, Harga Cabai Turun Drastis
Berat badan yang terus naik saat berpuasa hingga Lebaran juga berisiko membuat berbagai penyakit metabolik bermunculan, antara lain hipertensi, diabetes, asam urat, kolesterol, hingga penyakit lainnya.
Saat periode puasa atau Lebaran, berat badan naik antara lain karena aktivitas fisik dan asupan makanan tidak seimbang
Oleh karena itu, olahraga diperlukan agar berat badan turun setelah Lebaran.
Selain itu, Yasmin juga menyarankan untuk membatasi konsumsi lemak dan karbohidrat, termasuk gula pasir dan gorengan, terutama makanan bertepung yang digoreng.
"Termasuk ikan goreng, ayam goreng, apalagi ayam goreng tepung maka itu yang harus dihindari sehingga berat badan kembali jadi ideal," pungkas Yasmin. (Ant/Z-1)
Diet tidak selalu berarti mengurangi makan, tapi lebih kepada mengatur jenis, jumlah, dan waktu konsumsi makanan dan minuman.
Makanan ini umumnya tinggi serat, air, vitamin, dan mineral, serta rendah lemak dan gula, sehingga cocok untuk diet sehat dan menurunkan berat badan.
Salad buah biasanya disajikan dalam keadaan dingin dan cocok sebagai cemilan, makanan penutup, atau menu diet.
Memahami perbedaan dan hubungan keduanya sangat diperlukan agar pola hidup sehat dapat tercapai dengan tepat dan seimbang, sehingga kualitas hidup meningkat dan risiko
Tujuan diet bisa bermacam-macam, seperti menurunkan berat badan, menambah berat badan, menjaga kesehatan, dan mengelola kondisi medis tertentu seperti diabetes, kolesterol, darah tinggi.
Diet yang baik bukan soal cepat kurus, tapi soal konsistensi dan gaya hidup yang sehat.
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Dada ayam tanpa kulit menjadi pilihan protein yang lebih sehat. Brokoli dan ubi jalar adalah sayuran yang cenderung rendah kalium dibandingkan sayuran lain.
Ingin ginjal tetap sehat? Konsumsi apel, putih telur, dan ikan salmon yang kaya serat, protein, dan omega-3 untuk melindungi ginjal dari kerusakan.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved