Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
UNTUK kedua kalinya di Jakarta, PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, TBK, menyantuni 40 keluarga dengan anak stunting di RS Islam Jakarta di Cempaka Putih. Tetapi, yang dilakukan Sido Muncul ini adalah yang keempat kalinya dilakukan.
“Ini sudah keempat kalinya kami memberikan bantuan untuk anak stunting. Pertama di Jakarta, kemudian Semarang, Bali dan kembali lagi di Jakarta. Kami berharap angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting,” tutur Irwan.
''Saya sangat terimakasih pada RSI Cempaka Putih karena sudah diberi kesempatan berpartisipasi untuk bantu anak-anak yang terduga stunting. Semoga bantuan ini bermanfaat. Tentu saja manfaatnya anak-anak ini akan tumbuh lebih baik. Dana ini akan disalurkan kepada ibu-ibu selama 10 bulan. Dan akan ditransfer satiap bulan. Enggak merepotkan. Ini kan cuma tambahan,'' kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat, Rabu (13/3). Irwan berharap bantuan ini, apalagi diberikan di bulan Ramadhan, pasti sangat berguna.
Baca juga : Rencanakan Kelahiran agar Bayi tidak Stunting
Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp200 juta diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat kepada Direktur RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
“Hari ini kami membantu anak stunting yang ada di Jakarta. Bantuan akan diberikan selama sepuluh bulan mulai Maret-Desember 2024. Setiap anak menerima Rp500 ribu per bulan. Gagasan kami adalah memberikan bantuan itu langsung kepada para orangtua. Setiap bulan, kami kirim (bantuan) dan orangtua (penerima bantuan) setiap bulan harus memberi laporan kepada kami. Ada kemajuan atau tidak, berat badan dan kesehatannya,” ujar Irwan usai menyerahkan bantuan.
Sementara itu, Direktur RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo juga berharap yang dilakukan Sido Muncul tidak berhenti sampai di sini saja.
Baca juga : Makan Siang Gratis Dinilai tak Relewan Turunkan Prevalensi Stunting, Ini Alasannya
''Terimakasih pada pak Irwan dan Sido Muncul atas kepeduliannya. Semoga tambah laris jamunya. Tambah berkah usahanya,'' doa Direktur RS Islam Jakarta, Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo, di RS Islam Jakarta Cempaka Putih. ''Ada Tolak Angin, untuk anak. Saya lihat banyak inovasi dari Sido Muncul.''
Irwan menambahkan bantuan ini merupakan bentuk dukungan dan penyelarasan program CSR dari Sido Muncul dengan pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.
Kios sehat
Selain bantuan stunting, pada saat yang sama Sido Muncul juga meresmikan Kios Sehat Sido Muncul Natural di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Baca juga : Sumedang Libatkan Mahasiswa Tangani Kasus Stunting
Dirut Irwan menceritakan, pada kesempatan ini ada dua hal yang pihaknya lakukan. ''Pertama, berbagi dengan anak stunting. Ini buat Sido Muncul sangat berharga. Saya ditawari, saya beruntung,'' imbuh Irwan.
Kios Sehat, tambah Irwan, adalah yang keenam. Setelah di Solo, Semarang. Kios ini menjual semua produk Sido Muncul. ''Ini cara masuk ke rumah sakit secara formal. Kami berusaha masuk dengan proposal. Salah satu cara masuk rs adalah produksinya harus lebih baik,'' tambah Irwan lagi.
Pihaknya menyadari bahwa sebenarnya dengan cara ini, Sido Muncul bisa masuk tanpa tabrak peraturan RS.
Baca juga : Ibu Punya Peranan Penting Cegah Stunting
“Kami ingin mengenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat. Harapannya agar produk-produk Sido Muncul dapat digunakan sebagai pendamping pengobatan pasien”, tambah Irwan.
Selain di Jakarta, Sido Muncul telah menghadirkan Kios Sehat di RSUD Bung Karno Solo, RS Panti Wilasa Dr Cipto Semarang, RS Banyumanik 2 Semarang, RSUD Bali Mandara, dan RS Ari Canti Bali.
Stunting
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Untuk mendukung tumbuh kembang anak, orang tua perlu memberikan asupan makanan bernutrisi dan memperhatikan kesehatan pencernaannya agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat diserap dengan baik.
Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Selanjutnya, menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi karena kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupan. (S-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved