Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyarankan program makan siang dan susu gratis tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil. Menurutnya, ibu hamil harus lebih diprioritaskan dalam memperoleh manfaat tersebut demi menurunkan risiko anak lahir stunting.
"Untuk stunting saya berharap ada modifikasi. Programnya termasuk di makan siang gratis tetapi untuk ibu hamil. Itu diberi paket yang lebih baik, misalnya dikasih vitamin," ujar Hasto di Yogyakarta, Jumat (8/3) malam.
Ia mengemukakan para ibu hamil juga bisa diberikan makanan-makanan olahan, namun disarankan banyak mengandung protein hewani.
Baca juga : Ahli Gizi: Program Makan Gratis Tidak Akan Efektif Atasi Stunting Jika Mengabaikan Faktor Lain
"Menurut saya, itu akan lebih efektif menurunkan angka stunting, karena sasarannya langsung ke ibu hamil," tuturnya.
Hasto juga menyebut anggaran Rp15.000 per orang untuk program makan siang gratis tidak akan mencukupi untuk menu utama. Namun, itu akan mencukupi jika diberikan dalam bentuk suplemen kepada ibu hamil.
"Kalau Rp15 ribu untuk suplemen saja cukup. Kalau untuk menu utama ditambah segala macamnya bisa kurang," jelasnya. (Z-11)
Pemerintah berharap program Makan Bergizi Gratis dapat mendukung upaya penurunan tengkes.
Penyakit anemia lebih rentan terjadi pada kaum perempuan, terutama anak-anak, remaja putri, dan perempuan hamil
Agar anak tidak stunting, upaya pencegahan perlu dilakukan sejak jauh hari, bahkan sebelum masa kehamilan.
Mencuci tangan pakai sabun berperan penting untuk menghindarkan si kecil dari stunting. Bagaimana kaitan stunting dengan cuci tangan? Mari simak penjelasannya.
Edukasi yang dibarengi contoh nyata diperlukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil dalam mempersiapkan bayinya agar tidak stunting.
Daun kelor kering sebanyak 100 gram diketahui mengandung senyawa protein 2 kali lebih tinggi daripada yoghurt, vitamin A yang 7 kali lebih tinggi daripada wortel.
Menurut dokter spesialis gizi, konsep Isi Piringku yang dikampanyekan Kementerian Kesehatan juga dapat diterapkan sebagai salah satu cara mencegah masalah anemia.
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Agustina Nurmala menekankan pentingnya para ibu hamil memahami tanda-tanda bahaya persalinan.
Meskipun sering kali dianggap penting hanya pada masa anak-anak, imunisasi sepanjang hidup adalah praktek yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kita.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved