Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penting! Prosedur Keselamatan Gempa Bumi yang Wajib Diketahui

Sarah Tri Wulandari
06/2/2024 05:31
Penting! Prosedur Keselamatan Gempa Bumi yang Wajib Diketahui
Para siswa mengikuti pelatihan penyelamatan saat terjadi bencana gempa bumi di Madrasah Pesis, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (19/09/2023).(MI/Usman Iskandar)

GEMPA bumi merupakan peristiwa alam yang menjadi ancaman karena dapat merusak alam. Peristiwa ini bisa terjadi kapan saja dan dapat memicu kepanikan di tengah masyarakat. 

Untuk itu, penting bagi semua orang mengetahui cara-cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi, terutama bagi anak-anak. Meski tidak dapat diprediksi, langkah-langkah persiapan menjadi kunci utama bagi keluarga yang tinggal di daerah berisiko terjadi gempa bumi. 

Rencana yang matang tidak hanya memberikan manfaat bagi anak-anak, tetapi juga memberikan keamanan kepada seluruh keluarga. Pengertian gempa bumi adalah pelepasan energi yang menyebabkan pergeseran tiba-tiba di dalam bumi. 

Baca juga : Gempa Tiongkok, Kemenlu: Tidak Ada Korban WNI

Penyebab gempa bumi

Gempa bumi merupakan fenomena alam menakutkan yang menyimpan sejumlah penyebab misterius. Peristiwa ini dapat merenggut nyawa hingga harta benda. Maka dari itu, pahami lima penyebab utama di balik peristiwa gempa bumi.

1. Proses tektonik.

Gempa bumi terjadi akibat pergerakan kulit atau lempeng bumi yang tak terduga. Pergerakan tak terlihat di kedalaman bumi menciptakan getaran mematikan.

2. Sesar mematikan.

Permukaan bumi menjadi panggung ketegangan ketika aktivitas sesar mengambil peran. Getaran di permukaan menjadi saksi bisu dari pertarungan bawah tanah yang mengancam kehidupan manusia di atasnya.

Baca juga : Gempa 6,7 SR Guncang Filipina, tidak Berpotensi Tsunami

3. Pergerakan geomorfologi.

Ini merupakan runtuhan tanah yang tiba-tiba terjadi akibat pergerakan geomorfologi lokal. Ini drama alam tanpa skenario yang dapat merobek kehidupan penduduk setempat.

4. Aktivitas gunung api.

Gunung api atau mesin alam raksasa bisa menjadi pencetus gempa bumi. Letupan dan pergerakan tanah di sekitarnya menjadi bahan bakar kehancuran.

5. Ancaman nuklir.

Ledakan nuklir atau senjata canggih manusia juga mampu menggoncangkan bumi. Efeknya dapat menyebar jauh, menciptakan kekacauan di permukaan bumi.

Baca juga : Kepulauan Mentawai Diguncang Gempa M5,2, tidak Potensi Tsunami

Namun, misteri gempa bumi tidak hanya terletak pada penyebabnya. Mekanisme perusakan yang terjadi seperti gelombang getaran yang merambat di seluruh bumi juga mengejutkan. 

Di permukaan, bangunan menjadi korban utama, runtuh tak berdaya di bawah kekuatan alam. Akibatnya, banyak memakan korban jiwa dan hilangnya harta benda. 

Selain bangunan, tanah menjadi saksi bisu kehancuran. Tanah longsor, runtuhnya batuan, dan kerusakan lahan menjadi dampak langsung dari getaran gempa. Permukiman penduduk berubah menjadi medan pertempuran alam yang kejam.

Baca juga : BMKG Petakan Sesar Aktif Baru di Sumedang

Namun, tragedi tidak berhenti di situ. Gempa bumi juga menjadi pemicu bencana ikutan, seperti kebakaran, industri terancam, dan transportasi menjadi korban. Selain itu, jika bendungan hancur dan tanggul runtuh, peristiwa susulan seperti banjir bandang menjadi penutup tragedi alam yang tak terduga ini.

Meski kita dapat mengamati gejala yang terjadi saat gempa bumi melanda, peringatan dini masih menjadi misteri. Kejadian mendadak tanpa metode pendugaan akurat menjadi tantangan besar yang harus dipecahkan.

Mengungkap rahasia di balik getaran mematikan ini menjadi perjuangan kita untuk melindungi kehidupan dan harta benda. Selagi misteri gempa bumi terus mengintai, persiapan dan kesigapan menjadi kunci bertahan dalam menghadapi ketidakpastian alam.

Baca juga : Korban Tewas Akibat Gempa di Jepang Jadi 92 Orang, dan 242 Hilang

Prosedur menyelamatkan diri saat gempa bumi

Ketika tanah bergoyang dan dunia terasa berputar, ketenangan dan pengetahuan tentang langkah-langkah penanganan menjadi kunci utama untuk bertahan hidup. Berikut 10 petunjuk penting yang dapat dijadikan pegangan di berbagai situasi saat gempa bumi melanda.

1. Di rumah.

Getaran awal gempa bumi memberi kita beberapa detik berharga. Sebagai langkah pertama, masuklah ke bawah meja yang kokoh untuk melindungi tubuh dari bahaya benda jatuh. 

Jika meja tidak tersedia, gunakan bantal sebagai perisai tambahan. Pastikan untuk mematikan kompor guna mencegah kebakaran yang dapat memperparah situasi.

Baca juga : Tim Penyelamat Berpacu dengan Waktu Selamatkan Korban Gempa Jepang

2. Di kantor.

Ketika guncangan terjadi di kantor, berlindunglah di bawah meja. Lindungi kepala, leher, dan mata dari potensi pecahan kaca atau barang-barang yang belum diamankan. Tetap berada di posisi berlindung hingga guncangan berhenti sepenuhnya.

3. Di sekolah.

Saat gempa melanda di sekolah, berlindunglah di bawah meja dengan menutupi kepala menggunakan tas atau buku. Jangan panik. 

Ketika guncangan mereda, keluarlah secara teratur menuju pintu, menjauhi gedung, tiang, dan pohon yang berpotensi membahayakan.

Baca juga : Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 73 orang

4. Di luar bangunan.

Hindari bahaya sekitar. Jangan lengah saat berada di luar ruangan. Lindungi diri dari benda-benda berbahaya yang mungkin jatuh. 

Di perkantoran atau kawasan industri, perhatikan kaca-kaca dan papan reklame yang dapat menjadi ancaman. Lindungi kepala dengan tangan atau benda apa pun yang dapat digunakan.

5. Di gedung, mal, bioskop, dan lantai dasar mal.

Patuhi petunjuk petugas. Di tengah keramaian gedung atau mal, hindari menimbulkan kepanikan. 

Baca juga : Rentetan Gempa Jabar dan Sesar Aktif yang Belum Terpetakan

Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam yang ada. Menjaga ketenangan dan ketaatan akan meminimalisasi risiko tambahan.

6. Di lift.

Jangan gunakan lift saat gempa bumi atau kebakaran. Jika Anda merasakan getaran gempa bumi saat di dalam lift, tekan semua tombol. 

Keluar dari lift, periksa keamanan, dan keluar dengan hati-hati. Hubungi manajer gedung jika terjebak dengan interkom yang tersedia.

Baca juga : 114 WNI di Jepang Mengungsi di Tempat Perlindungan Pascagempa Bumi

7. Di kereta api.

Pada kereta api, peganglah erat pada tiang untuk mencegah terjatuh saat kereta berhenti mendadak. Terimalah informasi dari petugas kereta dengan tenang. Jangan salah tafsir terhadap petunjuk karena dapat menyebabkan kepanikan yang tidak diinginkan.

8. Di mobil.

Saat gempa bumi besar dan terjebak dalam mobil, rasakan sensasi mobil yang seolah-olah kehilangan kontrol. Hindari persimpangan. 

Pindahkan mobil ke pinggir kiri jalan dan berhentilah. Matikan mesin, gunakan rem tangan, dan ikuti petunjuk dari radio mobil. Jika perlu mengungsi, keluar dari mobil dan pastikan untuk mengamankan kendaraan.

Baca juga : Korban Tewas Gempa Jepang Jadi 48 Orang, Nihil WNI

9. Di gunung/pantai.

Harus selalu waspada terhadap ancaman tambahan di pegunungan. Waspadai kemungkinan longsor. Menjauhlah secepatnya ke tempat aman. 

Di pantai, ancaman datang dari tsunami. Jika ada getaran dan tanda-tanda tsunami, segera pindah ke dataran tinggi untuk menyelamatkan diri.

10. Memberikan pertolongan pertama dalam darurat.

Dalam keadaan darurat, berpikirlah bahwa banyak orang akan terluka. Karenanya, siapkan obat-obatan dasar. 

Baca juga : Ini Beda Gempa di Jepang dan Indonesia Menurut Profesor Universitas Kagawa

Hal ini karena keterbatasan petugas kesehatan. Siapkan diri untuk memberikan pertolongan pertama kepada mereka di sekitar Anda.

11. Bersikap tenang. 

Saat gempa bumi besar melanda, masyarakat terpukul secara emosional. Untuk mencegah kepanikan, penting bagi setiap orang tetap tenang dan bertindak sesuai dengan informasi yang benar. 

Dapatkan informasi dari sumber yang berwenang atau petugas keamanan untuk menghindari kesalahpahaman yang dapat memperburuk situasi.

Baca juga : Gempa Bumi Berkekuatan 5 M Kembali Guncang Pangandaran

Gempa bumi mungkin tak terduga, tetapi persiapan dan pengetahuan akan tindakan yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam keselamatan dan keselamatan kita semua. Tetap tenang, berlindung, dan bersiaplah menghadapi tantangan alam yang tidak terduga ini.

Mitigasi bencana gempa bumi

Gempa bumi adalah ancaman alam yang tak terduga, sehingga membutuhkan strategi mitigasi yang kokoh untuk melindungi masyarakat. Berikut langkah-langkah yang dapat diambil guna mengurangi dampak bencana gempa bumi.

1. Konstruksi antigempa. 

Bangunan tangguh di daerah rawan. Penting untuk membangun struktur dengan konstruksi tahan gempa, terutama di daerah rawan. Kemudian perlu memperhitungkan getaran gempa dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ialah kunci untuk meningkatkan ketahanan bangunan.

Baca juga : Gempa Magnitudo 6,6 M Guncang Perairan Barat Aceh

2. Perkuatan standar kualitas bangunan.

Memastikan bahwa setiap bangunan mematuhi standar kualitas yang ketat adalah langkah vital. Proses perkuatan bangunan dengan material dan teknik yang sesuai dengan standar akan meningkatkan daya tahan struktural.

3. Fasilitas umum berkualitas tinggi.

Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas tinggi merupakan investasi jangka panjang dalam ketahanan komunitas. Dengan memastikan kekuatan dan keamanan infrastruktur publik, kita dapat mengurangi risiko kerusakan dan kehilangan.

4. Perkuatan bangunan vital.

Bangunan-bangunan yang sudah ada perlu mendapat perhatian khusus. Melakukan perkuatan pada bangunan-bangunan vital seperti rumah sakit, pusat evakuasi, dan pusat komunikasi ialah strategi yang bijak.

Baca juga : Gempa M 5,3 di Pangandaran, Tiga KA di Daop 2 Bandung Sempat Dihentikan

5. Penempatan permukiman yang tepat.

Penataan permukiman dengan memperhatikan risiko gempa dapat mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan. Penempatan yang bijak dapat mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat gempa bumi.

6. Zonasi daerah rawan dan pengaturan penggunaan lahan.

Melakukan zonasi daerah rawan gempa dan mengatur penggunaan lahan dengan bijak ialah langkah kritis. Dengan membatasi pengembangan di daerah berisiko tinggi, kita dapat meminimalkan potensi kerugian.

7. Pendidikan masyarakat tentang kesadaran bahaya dan penyelamatan diri.

Penting untuk memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara penyelamatan diri. Kesadaran ini dapat menjadi tameng pertama dalam melawan dampak bencana.

Baca juga : 2 Gempa Guncang Malaka, Tidak Ada Kerusakan Bangunan

8. Pelatihan dan kewaspadaan masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam program pelatihan penyelamatan, pemadam kebakaran, dan pertolongan pertama kritis. Dengan meningkatkan keterampilan dan kesadaran mereka, masyarakat dapat merespons secara efektif saat gempa melanda.

9. Persiapan alat pemadam kebakaran dan perlindungan masyarakat.

Memastikan ketersediaan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian, dan perlindungan lain masyarakat ialah bagian integral dari kesiapsiagaan. Ini membantu mengatasi situasi darurat dengan cepat dan efisien.

10. Rencana kontingensi keluarga.

Setiap keluarga perlu memiliki rencana kontingensi khusus untuk menghadapi gempa bumi. Pelatihan anggota keluarga tentang langkah-langkah yang harus diambil dan lokasi evakuasi dapat menyelamatkan nyawa.

Baca juga : Belasan Orang Dinyatakan Hilang Akibat Gempa di Tiongkok

11. Bentuk kelompok aksi penyelamatan bencana.

Membentuk kelompok aksi penyelamatan bencana dengan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama ialah langkah proaktif. Masyarakat yang terlatih dapat memberikan bantuan segera saat dibutuhkan.

12. Pemahaman mendalam melalui pendidikan dan pelatihan.

Pendidikan yang mendalam tentang gempa bumi dan pelatihan terus-menerus sangat diperlukan. Pemahaman yang baik akan membantu masyarakat merespons dengan cepat dan efektif ketika menghadapi keadaan darurat.

Dengan mengimplementasikan strategi ini, kita dapat meningkatkan ketahanan komunitas terhadap gempa bumi. Langkah-langkah preventif dan persiapan yang matang ialah kunci untuk melindungi nyawa dan harta benda dalam menghadapi ancaman alam yang tidak terduga ini. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya