Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HEALTH and Nutrition Specialist of Nutrifood Research Center Lina Antono berpendapat orang yang sudah berusia 35 tahun tahun tetap dapat menjaga massa dan kekuatan otot.
"Sudah berusia lebih 35 tahun bukan berarti sudah terlambat untuk menghambat penurunan massa otot," kata Lina, dikutip Selasa (30/1).
Upaya yang bisa dilakukan yakni menjaga asupan protein yang cukup sebagai bagian dari pola makan sehat dan rutin berolahraga.
Baca juga: Membentuk Otot Sejak Usia Remaja, Amankah?
Lina mengatakan asupan protein yang cukup penting guna menjaga massa otot karena protein merupakan komponen utama penyusun otot, sedangkan rutin beraktivitas fisik penting untuk melatih otot agar massa dan kekuatan otot dapat dijaga.
Khusus untuk protein, apabila seseorang bertujuan membentuk otot yang besar, maka dia membutuhkan kombinasi nutrisi yang lebih khusus dan rutinitas olahraga yang intensif.
Kemudian, berbicara jenis aktivitas fisik yang direkomendasikan yakni jenis latihan resistensi atau latihan otot misalnya latihan beban, squat, sit-up, dan push-up.
Baca juga: Ini Cara Meningkatkan Berat Badan yang Benar
Lalu, terkait waktu berkegiatan, Lina mengingatkan apabila dilakukan malam hari, maka sebaiknya pastikan tidak sampai mengganggu waktu tidur karena istirahat yang cukup juga penting.
Dia menambahkan, massa otot yang cukup salah satunya dapat mendukung efektivitas program diet karena otot lebih efektif dalam membakar energi di dalam tubuh.
"Mereka yang memiliki massa otot yang lebih tinggi umumnya memiliki laju metabolisme yang lebih baik sehingga dapat mendukung efektivitas program diet," tutur dia.
Massa otot yang cukup juga penting agar tubuh terlihat lebih kencang dan ramping.
"Tapi tetap perlu diingat untuk membatasi asupan kalori harian secara sehat dan rutin berolahraga agar diet bisa berhasil ya," pungkas Lina. (Ant/Z-1)
Tahukah Anda bahwa kelelawar vampir tidak mendapat energi dari lemak atau gula? Studi terbaru ungkap bahwa mereka membakar protein darah sebagai bahan bakar utama
Peneliti Johns Hopkins menemukan lebih dari 200 jenis protein di temukan di otak tikus tua yang mengalami penurunan kognitif.
Protein penting untuk membentuk otot dan menjaga kesehatan tubuh, namun konsumsi berlebihan bisa memicu masalah kesehatan.
Dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
"Misalnya selain ada nasi sebagai makanan pokok juga ada lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah serta minum air putih,"
Protein hewani mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.
Buah-buahan adalah pilihan makanan sehat yang mendukung program diet berkat kandungan nutrisi, serat, dan proteinnya.
Dada ayam tanpa kulit menjadi pilihan protein yang lebih sehat. Brokoli dan ubi jalar adalah sayuran yang cenderung rendah kalium dibandingkan sayuran lain.
Ingin ginjal tetap sehat? Konsumsi apel, putih telur, dan ikan salmon yang kaya serat, protein, dan omega-3 untuk melindungi ginjal dari kerusakan.
Pola makan bergizi seimbang bisa mengikuti panduan Isi Piringku dari Kementerian Kesehatan yang memuat proporsi nasi, sayur, lauk hewani, dan buah sebagai acuan yang mudah diterapkan di rumah.
Tingkatkan kewaspadaan terhadap makanan penyebab diabetes tipe 2 pada anak. Temukan daftar makanan yang harus dihindari dan tips pola makan sehat untuk cegah risiko sejak dini.
Perkembangan otak bayi dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu memperhatikan pola makan, gaya hidup, dan stimulasi yang diberikan selama masa kehamilan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved