Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DOKTER Spesialis Dermatologi, Venereologi dan Estetika Divisi Infeksi Menular Seksual KSM Dermatologi dan Venereologi FKUI Wresti I mengatakan penggunaan wewangian dan deterjen bisa menyebabkan kelamin iritasi hingga gatal.
"Kadang ada orang yang ingin area privatnya wangi, sehingga sering menyemprotkan wewangian, ini bisa menyebabkan iritasi atau alergi, dan juga rasa gatal yang dahsyat," kata Wresti, dalam webinar RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jumat (12/1).
Selain parfum atau wewangian yang disemprotkan secara langsung, pencucian celana dalam yang kurang bersih, sehingga masih menyisakan deterjen dan pewangi yang menempel juga dapat menyebabkan iritasi tersebut.
Baca juga: Lingkungan Bersih Bisa Cegah Penyebaran Polio
Wresti menyebut kulit di area kelamin cukup tipis dan tidak setebal kulit di daerah tubuh lain, sehingga lebih rentan iritasi dan alergi.
Iritasi dan alergi pada area tersebut tentu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang bila tidak diatasi sesegera mungkin.
"Meskipun gatal itu hal yang kelihatannya sepele, ini sebenarnya tidak juga, karena ternyata gatal di daerah kelamin itu bisa mengganggu kualitas hidup seseorang, psikososialnya, kehidupan seksual dengan pasangan, dan juga mengganggu tidur, karena gatal sering muncul malam hari," ujar Wresti.
Baca juga: Pemko Padang Terima DAK Rp7,3 M untuk Penanganan Stunting
Selain karena wewangian, Wresti menjelaskan, gatal pada kelamin juga disebabkan beberapa faktor, seperti inflamasi atau peradangan, hingga infeksi.
Inflamasi atau peradangan umumnya disebabkan oleh eksem dan neurodermatitis, kondisi peradangan kulit (dermatitis) kronis jangka panjang akibat kerusakan lapisan terluar kulit.
Sedangkan infeksi, umum disebabkan timbulnya herpes, hingga jamur di area kelamin. Kondisi area kelamin yang sering lembab, dan jarang membersihkan tubuh dapat menjadi pemicu utama.
"Hal ini dapat dialami baik pada perempuan maupun laki-laki. Kalau perempuan biasanya gatal di daerah vulva atau daerah bibir vagina, sedangkan pada laki-laki biasa ditemukan di skrotum atau di kantung buah zakar, yang sekering kali menimbulkan rasa gatal yang hebat," ungkap Wresti.
Gatal pada kelamin yang disebabkan infeksi dan alergi bisa dialami oleh siapapun, tanpa memandang usia maupun jenis kelaminnya.
Wresti menyarankan untuk selalu menjaga kebersihan tubuh, rajin mengganti pakaian dan pakaian dalam, mandi dua kali sehari, hingga memastikan untuk mencuci pakaian dengan bersih. (Ant/Z-1)
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Kehadiran Ayu sebagai pembicara di KBAS 2025 menjadi bukti bahwa kualitas dan kompetensi dokter estetika Indonesia mampu bersaing serta diakui secara global.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Adapun gejala yang patut diwaspadai meliputi sesak napas, nyeri dada di bagian tengah yang menjalar, serta jantung berdebar secara tidak normal.
WHO menginformasikan bahwa lebih dari 1 juta orang terinfeksi salah satu dari empat jenis Infeksi Menular Seksual yang umum setiap harinya.
INFEKSI menular seksual (IMS) adalah infeksi yang menular secara seksual. Sejumlah faktor risiko IMS seperti seks bebas atau yang paling sering adalah gonta-ganti pasangan.
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kemenkes) berkomitmen untuk mengeliminasi HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) pada 2030. Edukasi, deteksi dini, dan pengobatan menjadi kunci dalam mencapai target ini
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved