Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
INFEKSI menular seksual (IMS) adalah infeksi yang menular secara seksual. Kalau zaman dulu infeksinya cuma menular lewat hubungan antara genital dan genital (kelamin), saat ini dengan banyaknya perilaku menyimpang, bisa juga lewat alat-alat suntik, hingga penularan dari ibu hamil ke bayinya.
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Pandega) Pangandaran dr. Christiansen Ariesta menyebut sejumlah faktor risiko IMS seperti seks bebas atau yang paling sering adalah gonta-ganti pasangan.
Salah satu IMS adalah gonore atau dikenal sebagai kencing nanah. Menurut dr. Christiansen, gejalanya biasanya terjadinya 2 sampai 10 hari sehabis berhubungan.
“Paling banyak ditemukan adalah adanya nanah keluar biasanya pagi hari. Tapi kebanyakan beberapa pasien juga gak ada gejala tapi dia bisa menularkan,” katanya.
Zaman dulu, lanjutnya, kencing nanah hanya terjadi di kelamin. Namun karena makin banyak perlaku aneh, infeksinya juga bisa di tenggorokan. Ciri-cirnya misalnya nyeri tenggorokan atau tenggorokannya merah-merah.
Berbeda dengan pria yang gampang kelihatan gejalanya, pada perempuan seringkali tidak bergejala. “Tapi keluarnya kayak keputihan bolak-balik. Jadi kalau misalnya pada pasien yang sering keputihan berulang, sebaiknya diperiksakan. Infeksinya itu bisa bikin bengkak di bibir kemaluan,” jelasnya.
Kemudian IMS lain yang sering terjadi pada perempuan adalah klamidia. Christiansen menyebut pada perempuan IMS jenis ini lebih sering, yakni 3 kali lebih banyak dari kencing nanah dan 50 kali lebih banyak dari sifilis.
“Tapi karena dia gak ada gejala jadinya jarang disadarin. Faktor risikonya adalah suka gonta-ganti pasangan seksual,” katanya.
IMS lain yang cukup banyak adalah herpes. Ada dua tipe herpes, yakni yang di mulut dan di kemaluan. Herpes tipe satu menular lewat mulut, bisa dari berciuman, dari peralatan makanan atau alat kosmetik bibir yang dipakai berbarengan.
Yang kedua terjadi penularannya melalui hubungan seksual. “Tapi penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu hamil ke bayinya. Makanya harus dicek. Kalau misalnya ibu hamil terus ternyata kena herpes, dicek bayinya lahirnya bisa herpes bawaan,” jelasnya.
Ia pun berpesan untuk terhindar dari infeksi menular seksual hindari gonta-ganti pasangan seksual, gunakan kondom jika berisiko, jangan pakai obat-obatan narkoba. “Dan harus edukasi karena HIV itu sudah ada di sekitar kita,” tutupnya. (Ifa/M-3)
DIREKTUR Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Agustina menyampaikan, 76% kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS Netty Prasetiyani prihatin atas lonjakan kasus sifilis di Indonesia. Kementerian Kesehatan mencatat lebih dari 23 ribu kasus sepanjang 2024.
Sebanyak 23.347 warga Indonesia terdiagnosis menderita sifilis, atau yang dikenal juga sebagai raja singa. Data ini menandai lonjakan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya
Tanda sifilis yang menginfeksi tubuh yakni adanya bercak merah yang gatal di sekitar penis, vagina, anus, rektum, sampai bibir dan mulut dalam
Ada sejumlah perbedaan antara sifilis dan Gonore yang keduanya merupakan penyakit menular seksual. Itu bisa dilihat dari gejala, efek pada orang yang terkena serta pengobatannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved