Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PSIKOLOG klinis dewasa dari Ikatan Psikolog Klinis wilayah Banten, Mega Tala Harimukthi, mengatakan cara sederhana mengenali orang yang putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya adalah dengan mengamati perilakunya yang berubah secara drastis.
"Lihat perilakunya ada yang berubah enggak secara drastis. Misal jadi sering isolasi diri, enggak mau ketemu siapa-siapa, enggak mau makan, minum, dan merawat diri, sudah muncul kondisi depresi berat sampai seringnya susah diajak ngobrol," ujar dia, dikutip Kamis (4/1).
Di sisi lain, ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati. Menurut Mega, pada mereka ini, orang-orang yang peduli bisa mendekati dengan bertanya kondisi, kabar dan menawarkan bantuan.
Baca juga: Terungkap, Wanita Pemeras Almarhum Lee Sun-kyun, Juga Memeras Beberapa Orang Lainnya
Namun, apabila orang yang putus asa lebih tertutup, dia cenderung susah untuk dideteksi sehingga orang-orang dekat yang ingin membantu perlu rajin memantau kondisinya dan menawarkan bantuan.
Menurut Mega, biasanya pada seseorang yang ingin mengakhiri hidup diawali perasaan tidak mempunyai harapan hidup pada diri sendiri, apalagi lingkungan, juga mengalami kondisi depresi berat karena tidak bisa menemukan jalan keluar dari masalahnya.
"Biasanya diawali munculnya pikiran untuk bunuh diri atau suicidal ideation. Ini biasanya memang sulit terdeteksi karena yang tahu ya pelakunya saja. Kecuali yang bersangkutan termasuk orang yang terbuka mau cerita tentang isi pikirannya," kata dia.
Baca juga: Kematian Lee Sun-Kyun Gemparkan Publik, Ini Cara Bantu Urungkan Niat Bunuh Diri
Pada kebanyakan kasus, orang yang memiliki ide bunuh diri memiliki karakter yang lebih tertutup, terbiasa menyimpan sendiri, dan merasa tidak ada yang paham dunia dengan masalahnya.
"Setelah suicidal ideation, baru biasanya suicidal attempt alias percobaan bunuh diri," ujar Mega.
Bagi mereka yang ingin menolong, Mega menyarankan untuk menawarkan bantuan sesuai kemampuan diri, tidak memaksa yang akhirnya membuat orang yang akan dibantu tak nyaman.
Lebih dari itu, jadilah pendengar yang baik karena terkadang orang dalam kondisi depresi berat dan putus asa tidak membutuhkan nasehat, tetapi didengar tanpa dihakimi.
"Lebih banyak mendengarkan daripada bertanya supaya pelan-pelan yang bersangkutan mau terbuka juga dan jadi ketahuan masalahnya," tutur Mega.
Kemudian, apabila merasa tidak kompeten, sebaiknya tawarkan bantuan dengan mengajaknya ke tenaga profesional semisal psikolog atau psikiater. (Ant/Z-1)
Mulai hari ini, dia menjadi anak asuh saya. Dia akan melanjutkan pendidikan di SMA negeri sampai tamat dengan biaya dari saya
POLISI mengungkap kronologi tewasnya seorang pegawai Bank Indonesia (BI) usai melakukan bunuh diri dengan cara melompat dari Helipad yang berada di Gedung Bank Indonesia.
Akun dengan nama @DirekturBI menyebut bahwa seorang pria berinisial RK, 24, tewas usai melompat dari Helipad Gedung Bank Indonesia pada pukul 06.30 WIB, Senin (26/5).
Polsek Setiabudi masih menyelidiki kasus remaja berinisial AR,14, yang tewas bunuh diri di Ciputra World 1, Mega Kuningan, Jakarta.
Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya usai putus dengan pacarnya. Kasus masih diselidiki oleh Polsek Cengkareng.
Dua kasus bunuh diri warga dan kasus pelecehan seksual pembegalan payudara jadi catatan dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Candi (OKC) 2025 di Solo.
PENELITIAN di Finlandia menemukan hubungan antara mikrobioma atau bakteri usus tertentu dan depresi. Hasil penelitian itu dimuat dalam laman Science.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Orang depresi dalam kondisi relapse bisa sangat sulit untuk membuka mata, apalagi berinteraksi atau melakukan aktivitas.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
Depresi tidak hanya memengaruhi emosi, tapi juga dapat merusak struktur otak seperti hippocampus dan prefrontal cortex.
Tidur lebih dari 9 jam setiap hari bisa menjadi gejala depresi yang serius. Kenali hubungan antara oversleeping, hypersomnia, dan gangguan suasana hati.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved