Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
BANYAK hal yang diuntungkan masyarakat dalam era digital saat ini. Namun di balik berbagai kebaikannya, tersembunyi tantangan kesehatan bagi anak-anak. Hal itu menjadi kekhawatiran bagi sejumlah orangtua akan gaya hidup anaknya. Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, American Academy of Pediatrics (AAP) telah merumuskan panduan yang sangat rinci, yang menyarankan agar anak-anak terlibat dalam aktivitas fisik minimal 60 menit setiap harinya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rini Sekartini mengatakan aktivitas fisik bukanlah hanya sekadar kegiatan yang menyenangkan, tetapi merupakan kebutuhan esensial dalam memastikan kesejahteraan holistik anak-anak. "Dengan berpartisipasi dalam aktivitas fisik, anak-anak membangun fondasi untuk memahami dan menghargai tubuh mereka. Ini bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga tentang membangun koneksi emosional dengan diri mereka sendiri, serta memperkaya kemampuan sosial mereka melalui interaksi dengan teman sebaya," papar Rini.
Meski begitu, Rini memperingatkan akan keselamatan. "Dunia ini penuh dengan tantangan dan risiko. Dalam konteks aktivitas fisik, ini berarti kita harus proaktif dalam memastikan anak-anak kita berada dalam lingkungan yang aman, dengan peralatan yang sesuai dan pengawasan yang memadai," ujarnya.
Baca juga: Teknologi Digital Dapat Ciptakan Transformasi Ekosistem Kesusastraan
Menggali lebih dalam tentang perkembangan anak-anak, khususnya di usia 1-4 tahun, Rini menjelaskan betapa pentingnya setiap gerakan dalam perkembangan motorik. "Setiap langkah, setiap jatuh bangun di usia ini adalah proses belajar yang berharga. Melalui berbagai aktivitas fisik, mereka tidak hanya membangun kekuatan otot, tetapi juga mengembangkan koordinasi, keseimbangan, dan persepsi mereka terhadap dunia," ungkap Rini.
Saat remaja, kata Rini, dinamikanya menjadi jauh lebih kompleks. Aktivitas fisik bukan hanya sebagai sarana untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi alat penting dalam mengelola tekanan emosional, menghadapi perubahan hormon, dan menavigasi tantangan sosial. "Aktivitas fisik dapat menjadi benteng pertahanan mereka, memberikan pelarian yang sehat dari tekanan sehari-hari, serta membangun mentalitas yang tangguh dan rasa percaya diri yang diperlukan untuk menghadapi dunia," jelas Rini.
Baca juga: Pentingnya Aktivitas Fisik Sesuai Usia untuk Tumbuh Kembang Anak
Dengan demikian, AAP dengan tegas menggarisbawahi aktivitas fisik bukanlah sekadar kegiatan tambahan, tetapi merupakan elemen kunci dalam kesejahteraan, perkembangan, dan pertumbuhan anak-anak di era digital. Oleh karena itu, dalam upaya mempersiapkan generasi mendatang yang seimbang dan berkualitas, penting bagi kita semua—baik sebagai orangtua, pendidik, maupun masyarakat luas—untuk berkolaborasi dan memastikan bahwa aktivitas fisik tetap menjadi prioritas utama dalam kehidupan anak-anak kita. (Z-3)
Aktivitas ini mencakup berbagai bentuk gerakan, baik yang ringan seperti berjalan kaki, maupun yang berat seperti olahraga kompetitif.
Studi terbaru menunjukkan bahwa hanya dengan 40 menit aktivitas fisik intens setiap hari, risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama dapat diminimalkan.
Aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti dance selama 15 menit setiap hari dapat langsung meningkatkan fungsi sistem pernapasan.
Ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada Pratiwi Dinia Sari mengatakan menjaga keseimbangan pola makan sehat dan menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan selama liburan.
Aktivitas fisik yang harus dilakukan lansia setidaknya mencakup empat hal yaitu latihan aerobik atau ketahanan jantung, latihan kelenturan, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan.
OLAHRAGA atau aktivitas fisik di akhir pekan secara rutin ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengurangi risiko masalah kecemasan. Hal tersebut diungkapkan dalam riset
Dengan desain yang chic, warna-warna playful, dan material berkualitas tinggi, Louna hadir menemani gaya hidup modern yang tidak hanya aktif, tetapi juga berkarakter.
Gerai Bekasi dibangun dengan desain kontemporer yang memadukan estetika modern dan sentuhan lokal, menghadirkan pengalaman belanja yang nyaman dan inspiratif.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
Jika melihat data nasional, tercatat jumlah kasus penyakit kritis pada 2023 meningkat 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 23 juta menjadi hampir 30 juta kasus.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Kondisi ini diakibatkan oleh penumpukan kalsium di jaringan lunak sekitar sendi, yang dapat mengganggu kemampuan bergerak dan menyebabkan nyeri yang berkepanjangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved