Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKTIVITAS fisik pada anak akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, mulai dari anak hingga usia 18 tahun. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rini Sekartini menekankan urgensi penyesuaian aktivitas fisik agar sejalan dengan karakteristik anak.
"Batasan usia anak dari balita hingga 18 tahun memiliki ciri khas tersendiri untuk tumbuh kembangnya. Aktivitas fisik harus disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembang anak dan tidak boleh terlalu sederhana atau melebihi batas keseruan yang sehat," ujarnya.
Rini merinci setiap tahapan tumbuh kembang mencakup balita, anak usia 2 tahun, 6 tahun, hingga remaja 18 tahun. "Setiap tahapan membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam aktivitas fisik, seiring dengan perkembangan fisik dan emosional anak," ungkapnya.
Baca juga: Cara Mengatasi Anak Tantrum, Kenali Ciri dan Penyebab
Lebih lanjut, Rini menyoroti bahwa penyesuaian tersebut mencakup aspek intensitas, jenis aktivitas, dan durasi. "Penting untuk tidak hanya memahami kebutuhan fisik, tetapi juga aspek-aspek pengembangan lainnya seperti keterampilan sosial, kecerdasan emosional, dan peningkatan konsentrasi," tambahnya.
Sebagai seorang ahli pediatri, Rini menekankan aktivitas fisik yang tepat dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental dan fisik anak. "Aktivitas fisik yang sesuai berperan dalam mengembangkan keterampilan sosial, kecerdasan emosional, dan peningkatan konsentrasi anak," ujarnya dengan keyakinan.
Baca juga: Inilah Tips Jaga Buah Hati agar Sehat Saat Perubahan Iklim
Rini juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana intensitas, jenis aktivitas, dan durasi harus disesuaikan dengan perkembangan usia anak. "Mengenali perbedaan ini menjadi kunci untuk memberikan pengalaman aktivitas fisik yang bermakna dan mendukung pertumbuhan optimal anak," paparnya.
Rini berpesan kepada orangtua, pendidik, dan pembuat kebijakan agar lebih memahami esensi penyesuaian aktivitas fisik dengan tahapan tumbuh kembang anak. "Dengan memahami karakteristik perkembangan setiap usia, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak dalam mencapai potensi maksimal mereka," ujarnya.
"Dengan membawa pemahaman ini ke dalam tindakan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak kita dalam mencapai potensi maksimal mereka." (Z-3)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved