Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
AKTIVITAS fisik pada anak akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, mulai dari anak hingga usia 18 tahun. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rini Sekartini menekankan urgensi penyesuaian aktivitas fisik agar sejalan dengan karakteristik anak.
"Batasan usia anak dari balita hingga 18 tahun memiliki ciri khas tersendiri untuk tumbuh kembangnya. Aktivitas fisik harus disesuaikan dengan tahapan tumbuh kembang anak dan tidak boleh terlalu sederhana atau melebihi batas keseruan yang sehat," ujarnya.
Rini merinci setiap tahapan tumbuh kembang mencakup balita, anak usia 2 tahun, 6 tahun, hingga remaja 18 tahun. "Setiap tahapan membutuhkan pendekatan yang berbeda dalam aktivitas fisik, seiring dengan perkembangan fisik dan emosional anak," ungkapnya.
Baca juga: Cara Mengatasi Anak Tantrum, Kenali Ciri dan Penyebab
Lebih lanjut, Rini menyoroti bahwa penyesuaian tersebut mencakup aspek intensitas, jenis aktivitas, dan durasi. "Penting untuk tidak hanya memahami kebutuhan fisik, tetapi juga aspek-aspek pengembangan lainnya seperti keterampilan sosial, kecerdasan emosional, dan peningkatan konsentrasi," tambahnya.
Sebagai seorang ahli pediatri, Rini menekankan aktivitas fisik yang tepat dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental dan fisik anak. "Aktivitas fisik yang sesuai berperan dalam mengembangkan keterampilan sosial, kecerdasan emosional, dan peningkatan konsentrasi anak," ujarnya dengan keyakinan.
Baca juga: Inilah Tips Jaga Buah Hati agar Sehat Saat Perubahan Iklim
Rini juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana intensitas, jenis aktivitas, dan durasi harus disesuaikan dengan perkembangan usia anak. "Mengenali perbedaan ini menjadi kunci untuk memberikan pengalaman aktivitas fisik yang bermakna dan mendukung pertumbuhan optimal anak," paparnya.
Rini berpesan kepada orangtua, pendidik, dan pembuat kebijakan agar lebih memahami esensi penyesuaian aktivitas fisik dengan tahapan tumbuh kembang anak. "Dengan memahami karakteristik perkembangan setiap usia, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak dalam mencapai potensi maksimal mereka," ujarnya.
"Dengan membawa pemahaman ini ke dalam tindakan, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung anak-anak kita dalam mencapai potensi maksimal mereka." (Z-3)
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Tiga pilar utama kesehatan anak—pemeriksaan berkala, vaksinasi, dan nutrisi seimbang—jadi kunci pencegahan untuk masa depan yang sehat dan cerah.
Waktu berkualitas, atau bonding time, antara orang tua dan anak adalah fondasi utama dalam menciptakan keluarga harmonis dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia sekolah dasar.
Mayoritas orang tua hanya fokus pada kandungan protein atau karbohidrat saat membuat MPASI, padahal lemak juga memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan buah hati.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Selain berdampak pada asupan nutrisi, bibir sumbing yang disertai kelainan langit-langit mulut juga dapat menghambat kemampuan bicara anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved