Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Mantan penyanyi cilik sekaligus publik figur Tasya Kamila memiliki cara tersendiri untuk menghindarkan penggunaan gawai seperti ponsel bagi kedua anaknya. Perempuan yang kini berusia 31 tahun tersebut bercerita bahwa dia dan sang suami, Randi Wardhana Bachtiar, memutuskan kedua anaknya tidak diperkenankan memiliki screen time atau menggunakan gawai sebelum usia satu tahun.
"Di bawah usia satu tahun itu sama sekali tidak ada kita berikan screen time. Setelah setahun pun kami kasih tetapi sangat dibatasi dan diawasi," ujar Tasya.
Lebih lanjut, dalam beberapa unggahan di Instagramnya, Tasya lebih banyak membiarkan anaknya mengeksplorasi benda-benad di rumah. Ia juga kerap mengajak anaknya bermain di luar ruangan. Menurutnya, bermain lebih bermanfaat dibandingkan menatap layar gawai. Bermain juga dapat melatih imajinasi serta motorik halus dan kasar sang anak.
Baca juga: Tasya Kamila Pilih Gunakan produk Organik, Ini Alasannya
Terkait pembagian tanggung jawab dalam pengasuhan anak, Tasya dan suaminya berkontribusi secara penuh dalam mengasuh anak-anak mereka.
Sang suami, kata Tasya Kamila, memutuskan kembali ke Indonesia, setelah menjalani hubungan jarak jauh dari Amerika Serikat untuk turut langsung berperan dalam perkembangan tumbuh kembang kedua buah hati.
Baca juga: Ayah Berperan Besar dalam Pola Asuh Keluarga
Dalam kesempatan itu, Tasya turut menyampaikan bahwa dia dan suami selalu berhati-hati dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan pengasuhan anak.
"Dalam dunia digital parenting, sangat penting untuk menyaring informasi dari sumber yang kredibel," tandasnya. (Z-11)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Tindakan orangtua yang sering dilakukan ke anak sejak kecil bisa membuat anak menjadi mudah cemas dan bahkan menjadi sosok pencemas saat dewasa.
SAAT seorang anak melakukan kesalahan, orangtua kerap marah hingga membentak anak baik secara sadar maupun tidak sadar. Hal tersebut bisa berdampak buruk pada emosi
Sekadar mengajari mengucapkan maaf, belum tentu membuat anak paham untuk memperbaiki kesalahan dan tentang perasaan orang lain. Akibatnya, ia bisa mengulangi kesalahan itu.
Iis Dahlia tampak selalu kompak dengan anaknya. Bagaimana cara agar orangtua dekat dengan anak seperti sahabat?
Pasangan pemengaruh (influencer) sekaligus Co-Founders Parentalk, Nucha Bachri dan Ario Pratomo telah menjalani pernikahan selama lebih dari 12 tahun.
Nucha mengatakan setelah menjadi seorang ibu, kesabaran juga tetap perlu dibangun dalam mengasuh anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved