Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Mantan penyanyi cilik sekaligus publik figur Tasya Kamila memiliki cara tersendiri untuk menghindarkan penggunaan gawai seperti ponsel bagi kedua anaknya. Perempuan yang kini berusia 31 tahun tersebut bercerita bahwa dia dan sang suami, Randi Wardhana Bachtiar, memutuskan kedua anaknya tidak diperkenankan memiliki screen time atau menggunakan gawai sebelum usia satu tahun.
"Di bawah usia satu tahun itu sama sekali tidak ada kita berikan screen time. Setelah setahun pun kami kasih tetapi sangat dibatasi dan diawasi," ujar Tasya.
Lebih lanjut, dalam beberapa unggahan di Instagramnya, Tasya lebih banyak membiarkan anaknya mengeksplorasi benda-benad di rumah. Ia juga kerap mengajak anaknya bermain di luar ruangan. Menurutnya, bermain lebih bermanfaat dibandingkan menatap layar gawai. Bermain juga dapat melatih imajinasi serta motorik halus dan kasar sang anak.
Baca juga: Tasya Kamila Pilih Gunakan produk Organik, Ini Alasannya
Terkait pembagian tanggung jawab dalam pengasuhan anak, Tasya dan suaminya berkontribusi secara penuh dalam mengasuh anak-anak mereka.
Sang suami, kata Tasya Kamila, memutuskan kembali ke Indonesia, setelah menjalani hubungan jarak jauh dari Amerika Serikat untuk turut langsung berperan dalam perkembangan tumbuh kembang kedua buah hati.
Baca juga: Ayah Berperan Besar dalam Pola Asuh Keluarga
Dalam kesempatan itu, Tasya turut menyampaikan bahwa dia dan suami selalu berhati-hati dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan pengasuhan anak.
"Dalam dunia digital parenting, sangat penting untuk menyaring informasi dari sumber yang kredibel," tandasnya. (Z-11)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Riset ini mengungkap perbedaan mencolok dalam cara Gen X dan Millennial mengelola pendidikan, kesejahteraan emosional, pengeluaran, dan waktu bersama keluarga.
Tindakan orangtua yang sering dilakukan ke anak sejak kecil bisa membuat anak menjadi mudah cemas dan bahkan menjadi sosok pencemas saat dewasa.
SAAT seorang anak melakukan kesalahan, orangtua kerap marah hingga membentak anak baik secara sadar maupun tidak sadar. Hal tersebut bisa berdampak buruk pada emosi
Sekadar mengajari mengucapkan maaf, belum tentu membuat anak paham untuk memperbaiki kesalahan dan tentang perasaan orang lain. Akibatnya, ia bisa mengulangi kesalahan itu.
Iis Dahlia tampak selalu kompak dengan anaknya. Bagaimana cara agar orangtua dekat dengan anak seperti sahabat?
Pasangan pemengaruh (influencer) sekaligus Co-Founders Parentalk, Nucha Bachri dan Ario Pratomo telah menjalani pernikahan selama lebih dari 12 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved