Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SETIAP tahun Indonesia selalu direpotkan dengan berbagai kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Kondisi karhutla di Indonesia setiap tahun menjadi momok bagi kehidupan masyarakat. Bagaimana tidak, terbakarnya hutan dan lahan yang kering ini, selain merusak lingkungan, juga menimbulkan kabut asap pekat yang menyebabkan polusi udara.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 2023 ini bencana karhutla juga menjadi salah satu bencana yang menyita perhatian banyak pihak karena angkanya disebut naik signifikan. Hal ini menjadikan karhutla sebagai salah satu bencana yang perlu atensi khusus.
Pulau Sumatra, Jawa, hingga Kalimantan menjadi tiga pulau utama di mana sejumlah kasus kebakaran hutan melanda dan menyebar dengan luas. Banyaknya kasus karhutla ini tidak terlepas dari kondisi lahan dan hutan yang kering akibat dari minimnya curah hujan di hampir seluruh wilayah di Indonesia dalam waktu yang lama. Apalagi Indonesia saat ini memang sedang mengalami musim kemarau. Parahnya lagi, kondisi kemarau di tahun ini jauh lebih panjang dan kering akibat dari hadirnya fenomena El Nino.
Baca juga : Asap Karhutla Sumsel Tutupi Akses Jalan
El Nino di Indonesia dan dampaknya
El Nino, menurut definisi Badan Meteorologi, Klimatalogi, dan Geofisika (BMKG) adalah fenomena iklim ketika terjadi pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal dan terjadi di wilayah Samudra Pasifik bagian tengah. Kondisi pemanasan SML meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah sehingga mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Hadirnya El Nino menjadi pemicu terhadap kondisi kekeringan di wilayah Indonesia secara umum.
BMKG memprediksi bahwa El Nino masih akan berlanjut hingga Februari 2024. Sementara itu, 79% wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Bahkan, bukan hanya El Nino, Indonesia juga saat ini tengah mengalami fenomena iklim Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Kedua fenomena iklim ini secara bersamaan mendukung semakin tingginya suhu yang lebih panas dan musim kemarau yang lebih ekstrem. Hal ini pun dikonfirmasi oleh Dwikorita Karnawati, selaku kepala BKMG.
Baca juga : Kabut Asap Bikin Enam Penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Ditunda
Puncak dari indeks El Nino Souhtern Oscillation (ENSO) diprediksi BMKG terjadi pada Desember 2023 dan secara bertahap akan menurun. Selain berdampak terhadap berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia, El Nino juga menjadi faktor yang memperpanjang musim kemarau, kekeringan yang memicu semakin mudahnya kebakaran hutan, serta potensi gagal panen di sektor pertanian.
Titik panas naik signifikan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan bahwa per 5 September 2023, telah mendeteksi 3.788 titik panas (hotspot) yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Menteri LHK Siti Nurbaya bahkan mengatakan, jumlah titik panas yang terdeteksi meningkat signifikan hingga tiga kali lipat jika dibandingkan dengan 2022 yang hanya 979 titik.
KLHK pun menetapkan 10 provinsi di Indonesia yang dinilai rawan terjadi karhutla, yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, serta Papua. Jumlah titik panas di pada 10 provinsi ini bahkan mencapai angka 2.608 titik selama rentang periode Januari hingga September 2023. Peningkatannya mencapai 5 kali lipat.
Baca juga : Ratusan Hektare Areal Perkebunan di Kabupaten Banjar Terbakar
Menurut data yang dihimpun dari situs pemantauan hotspot milik KLHK (https://sipongi.menlhk.go.id/) bencana karhutla di Indonesia per Juli 2023, telah menghanguskan wilayah dengan luas mencapai 90.405,15 hektare. Secara historis angka tertinggi ada pada 2021, yaitu karhutla berdampak terhadap rusaknya lahan dengan luas mencapai 358.867 ha. Meski begitu, mengingat data terakhir di-input pada Juli 2023, capaian luas kebakaran hutan di tahun ini diperkirakan masih akan terus bertambah.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 499 kasus karhutla di dalam negeri selama periode Januari hingga Agustus 2023. Abdul Muhari, selaku Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengungkapkan kasus kebakaran hutan di tahun ini meningkat lebih cepat jika dibandingkan dengan periode dua tahun sebelumnya. Bencana karhutla pada 2023 dinilai yang paling parah sejak 2020. Faktor tingginya kasus di tahun ini menurut Abdul Muhari disebabkan oleh adanya fenomena El Nino. Bahkan, dirinya memprediksi bahwa bencana karhutla pada 2024 bisa lebih parah daripada tahun ini. Pasalnya, pada 2023 fenomena El Nino yang terjadi masih dalam kategori rendah sampai moderat.
Risiko kabut asap di Singapura dan Malaysia
Dampak karhutla tidak hanya dirasakan sejumlah masyarakat Indonesia, tetapi juga masyarakat di sejumlah negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan kering di Indonesia sudah tentu menyebabkan timbulnya asap hasil pembakaran. Asap-asap ini kemudian terbawa angin hingga sampai di Singapura dan Malaysia, apalagi jika kebakaran terjadi di wilayah Pulau Sumatra dan Kalimantan.
Baca juga : Karhutla Masih Berpotensi Terjadi di Tiga Provinsi
Sama seperti di Indonesia, risiko kabut asap akibat karhutla menjadi momok tahunan yang mengkhawatirkan negara sahabat. Badan Nasional Lingkungan (National Environment Agency/NEA) di Singapura, pada 2-3 September, disebut mendeteksi sebanyak total 28 titik api di Pulau Sumatra.
Pihak NEA menyatakan bahwa kondisi cuaca kering yang masih berlanjut di pulau tersebut akan meningkatkan situasi hotspot serta kabut asap yang menimbulkan risiko bagi ‘Negeri Singa’ dalam beberapa minggu yang akan datang.
Sementara itu, di Malaysia kualitas udara terpantau memburuk seiring dengan munculnya titik-titik api di Indonesia. Hasil pencitraan satelit dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASEAN Specialised Meteorological Centre/ASMC), menunjukkan bahwa kabut asap dengan intensitas sedang hingga tebal terdeteksi di wilayah selatan dan tenggara Kalimantan Indonesia. Kabut ini bergerak ke arah barat laut.
Baca juga : Langit Kalsel Mulai Terang, Kabut Asap Berkurang
Kemudian, kabut asap dengan intensitas ringan hingga sedang terdeteksi di sebagian wilayah Kalimantan Barat dan bergerak ke arah utara hingga Sarawak bagian barat.
Menurut ASMC, kondisi ini meningkatkan adanya risiko kabut asap lintas batas di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dan Sarawak bagian barat. Merespons hal ini, Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sarawak menginstruksikan kepada pemadam kebakaran di berbagai wilayahnya untuk memantau situasi.
Upaya pemerintah dan peran aktif masyarakat
Pemerintah pusat melakukan berbagai cara dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan di Indonesia. Utamanya melakukan pengawasan intensif terhadap lokasi-lokasi terindikasi munculnya titik panas. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi agar titik panas tidak semakin meluas. Pemerintah juga membentuk satuan tugas penegakan hukum terpadu karhutla dan melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam rangka mengefektifkan upaya penanganan karhutla.
Baca juga : Data Satelit Ungkap Kabut Asap Akibat Karhutla belum Masuki Malaysia
Sejak penyusunan strategi antisipasi bencana karhutla pada 2021, pemerintah melalui BNPB telah menyusun sejumlah strategi termasuk menyiagakan sebanyak 49 helikopter untuk melakukan patroli udara serta melaksanakan kegiatan water bombing apabila diperlukan untuk memadamkan lahan yang terbakar. Melalui koordinasi antarkementerian dan lembaga, pemerintah juga telah mempersiapkan sejumlah skema operasi udara dan darat serta melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Bagaimanapun, sejumlah strategi yang disiapkan dan dijalankan pemerintah untuk mengatasi bencana karhutla tidak akan pernah cukup apabila tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk turut aktif mencegah terjadinya bencana karhutla. Peran aktif masyarakat dibutuhkan, seperti tidak melakukan pembakaran sembarangan di area lahan yang kering dan di saat angin kencang, tidak membuang puntung rokok sembarangan sehingga memicu percikan api yang dapat membakar lahan-lahan yang kering, memberi jarak tempat pembakaran sampah dari bangunan sekitar 50 kaki, dan sejauh 500 kaki dari hutan, serta tidak membuat api unggun di wilayah yang rawan terjadi kebakaran.
Bencana karhutla pada 2023 ini perlu disikapi serius karena berpotensi meluas akibat dari adanya fenomena El Nino. Bencana karhutla di Indonesia tentunya menimbulkan sejumlah kerugian. Selain berdampak terhadap kerusakan lingkungan, karhutla juga mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial, sampai kesehatan. Bahkan, kabut asap yang ditimbulkan dari bencana karhutla di Indonesia terus membawa risiko dan berpotensi mengganggu aktivitas masyarakat di negara-negara tetangga. (Z-10)
Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
Ulat Hongkong justru banyak dibudidayakan karena kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein.
Sebanyak 2015 desa dan kelurahan di Provinsi Kalimantan Selatan nyatakan siap melaksanakan musyawarah desa khusus percepatan pembentukan Koperasi Merah Putih.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
PERISTIWA longsor kembali terjadi di lokasi tambang intan (pendulangan) Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel). Seorang pekerja tambang tewas.
Dalam sepekan Operasi Kepolisian Sikat 1 Intan 2025 yang dilaksakana oleh Polda Kalse, sebanyak 135 orang preman berhasil ditangkap.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
PETANI melon di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, merasa gembira dan bersyukur atas keberhasilan menanam melon.
Upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan terus digencarkan. Salah satu langkah konkrit yang dilakukan adalah melalui program irigasi perpompaan (Irpom).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved