Presiden Ancam Tutup Industri Nakal Penyebab Polusi

Indriyani Astuti
30/8/2023 12:38
Presiden Ancam Tutup Industri Nakal Penyebab Polusi
Presiden menekankan industri yang tidak memasang scrubber untuk menggulangi polusi bisa ditutup.(BPMI Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah akan menutup industri yang tidak patuh dalam menanggulangi polusi udara. Jokowi menekankan industri sudah diingatkan untuk memasang scrubber.

Scrubber merupakan alat pengendali polusi udara yang bisa digunakan untuk membuang partikel dan/atau gas dari arus gas keluaran industri. Salah satu peralatan yang dapat mengontrol emisi gas, terutama gas asam.

"Sanksi pasti dan bisa ditutup. Kemarin di rapat sudah saya sampaikan, kalau tidak mau memperbaiki, tidak pasang scrubber, tegas untuk ini, karena harga kesehatan yang sudah kita bayar itu mahal sekali," tegas presiden seusai mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (30/8).

Baca juga: Presiden Tinjau SMK dan Buka Kongres Nasional Mahasabha XIII

Presiden mengakui bahwa penanganan polusi udara di Jakarta dan sekitarnya, membutuhkan usaha bersama-sama. Termasuk mendorong masyarakat, ujar dia, untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.

"Ya ini dibutuhkan usaha bersama-sama semuanya dan yang dilakukan juga semuanya harus melakukan, perpindahan dari transportasi pribadi ke transportasi publik ke trasnportasi masal," imbuhnya.

Baca juga: Duh, 20 Ribu Warga Semarang Terkena ISPA Akibat Polusi Udara

Seperti diberitakan, beberapa waktu terakhir kualitas udara di Provinsi Jakarta dan sekitarnya menunjukkan status tidak sehat. Bahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui polusi menjadi salah satu penyebab gangguan pernafasan. 

Untuk penanganan polusi, Jokowi menyebut pemerintah telah melakukan sejumlah upaya antara lain pengawasan terhadap industri seperti Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batu bara, pengecekan emisi kendaraan serta penerapan kebijakan bekerja dari rumah (work from home) bagi pegawai kantor pemerintahan.

"Work form home juga dilakukan, kemudian pengawasan kepada industri PLTU semuanya juga sekarang ini dilakukan, pada sepeda motor mobil, semuanya cek semuanya emisinya," tutur Jokowi.

Semua upaya mengurangi polusi itu, terang presiden, perlu dilakukan bersama-sama. Hasilnya pun, ujar dia, membutuhkan waktu.

"Saya kira ini sudah, ini memang perlu kerja total, kerja bersama-sama tetapi memerlukan waktu, enggak bisa langsung, termasuk pemakaian mobil listrik, banyak yang akan kita kerjakan untuk menyelesaikan ini, tapi memang bertahap," tuturnya.

Selain itu, presiden juga meminta agar ada penanaman pohon di halaman kantor pemerintah, juga teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk menurunkan hujan buatan. Harapannya mengurangi debu dan polutan.

"Penanaman pohon yang sebanyak-banyaknya di kantor-kantor, di halaman kantor yang memang belum ada pohonnya diwajibkan dan diharuskan. Kemudian kita juga telah melakukan modifikasi cuaca TMC juga," papar presiden. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya