Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETIAP 9 Agustus diperingati sebagai hari Masyarakat Adat Internasional atau International Day of the World's Indigenous Peoples. Peringatan ini tak terlepas dari bentuk menghormati dan melestarikan adat yang telah turun-temurun di seluruh dunia.
Dilansir dari situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Hari Masyarakat Adat ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Resolusi 49/214 pada 23 Desember 1994.
Sementara itu, situs resmi PBB menuliskan masyarakat adat adalah pewaris dan praktisi budaya yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat adat umumnya lebih luas dan lebih berkarakter karena ditentukan oleh keadaan lingkungan tempat tinggal.
Baca juga: Desa Adat di Bali Perlu Bantuan dari APBN
Bahkan, Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat dalam Pasal 24 mengakui hak masyarakat adat atas obat-obatan tradisional mereka sendiri. Tujuannya mempertahankan praktek kesehatan dan layanan kesehatan di lingkungan masyarakat adat tanpa diskriminasi.
PBB juga mendata, diperkirakan ada 476 juta masyarakat adat di dunia yang tinggal di 90 negara. Mereka membentuk kurang dari 5% dari populasi dunia, tetapi menyumbang 15% dari yang termiskin. Sebagian dari masyarakat adat dari 5.000 budaya yang berbeda menyumbang sekitar 7.000 bahasa di dunia.
Baca juga: RUU Masyarakat Hukum Adat Mandek
Dilansir situs resmi Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, Hari Masyarakat Adat Internasional 2023 mengusung tema "Indigenous Youth as Agents of Change for Self-determination" atau "Pemuda Adat sebagai Agen Perubahan untuk Penentuan Nasib Sendiri".
Ada tiga sub tema Hari Masyarakat Adat Internasional 2023, yaitu:
Dikutip dari laman UNESCO, pada 23 Desember 1994, Majelis Umum PBB menetapkan bahwa Hari Internasional Masyarakat Adat Dunia atau Hari Masyarakat Adat Sedunia diperingati pada 9 Agustus setiap tahunnya.
Tanggal 9 Agustus 1982, menandakan hari pertemuan pertama Kelompok Kerja PBB tentang Populasi Adat dari Sub-Komisi Tentang Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia. Lalu, tahun 1990, Majelis Umum PBB menetapkan tahun 1993 sebagai Tahun Internasional Masyarakat Adat Dunia.
Setiap tahun, UNESCO memperingati perayaan Hari Masyarakat Adat Internasional dengan memberikan berbagai informasi tentang proyek dan kegiatan yang relevan dengan tema tahunan. "Ditandai setiap tahun pada tanggal 9 Agustus, Hari Internasional Masyarakat Adat Dunia adalah kesempatan untuk merayakan komunitas ini dan pengetahuan mereka." kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay, dikutip dari laman UNESCO (9/8).
Demikian informasi tentang Hari Masyarakat Adat Internasional. Semoga dapat dipahami dan bermanfaat ya. (Z-3)
PEMERINTAH Kota (Pemko) Pekanbaru akan mengajukan perubahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Hal ini setelah kenaikan PBB menjadi sorotan publik.
Tito mengatakan 15 daerah sudah membuat aturan terkait kenaikan pajak tersebut pada 2022, 2023 dan 2024, sedangkan lima daerah lainnya baru menerapkan aturan tersebut pada 2025.
Kepala Bidang Penetapan dan Pengolahan Data Bapeda Purwakarta, Krisbanuk, mengatakan ada poin-poin penting yang menjadi dasar penjelasan Bapenda
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon tengah mengkaji revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung meminta masyarakat Jakarta untuk tidak mengkhawatirkan kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2).
BUPATI dan Wali Kota di Jawa Timur (Jatim) diminta melakukan evaluasi jika telah mengeluarkan kebijakan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) agar tidak memunculkan gejolak di masyarakat.
Indonesia tercatat memiliki 2.213 warisan budaya tak benda, meski baru 16 yang diakui UNESCO mulai dari wayang, batik, keris, hingga jamu dan reog.
Kedatangan tim asesor dari Unesco bertujuan untuk mengunjungi beberapa geosite yang ada di Kabupaten Toba.
Revalidasi UNESCO terhadap Geopark Kaldera Toba dilakukan secara berkala setiap empat tahun.
Festival Pesona Budaya Hoyak Tabuik 2025 resmi dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Minggu (6/7/2025).
Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark akan berlangsung pada 21–25 Juli 2025 dengan agenda kunjungan dua asesor dari Portugal dan Korea Selatan ke sejumlah geosite.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved