Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Nasib Toba Caldera Ditentukan Tim Asesor Unesco pada 21 Juli

Yoseph Pencawan
01/7/2025 19:46
Nasib Toba Caldera Ditentukan Tim Asesor Unesco pada 21 Juli
Suasana alam Danau Toba.(MI/Yoseph Pencawan)

Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark akan berlangsung pada 21–25 Juli 2025 dengan agenda kunjungan dua asesor dari Portugal dan Korea Selatan ke sejumlah geosite. Para asesor akan menilai langsung kesiapan kawasan yang saat ini masih berstatus kuning atau dalam pengawasan Unesco.

"Para validator akan mendarat di Bandara Silangit dan langsung menuju geosite seperti Taman Eden, Samosir, Merek, dan Tongging," kata General Manager Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Global Geopark Azizul Kholis, Selasa (1/7).

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mulai menyusun laporan revalidasi bersama tujuh kepala daerah kawasan Danau Toba. Persiapan difokuskan pada pemenuhan seluruh rekomendasi Unesco yang sebelumnya diberikan untuk perbaikan geopark.

Pihak Unesco sebelumnya mengeluarkan empat rekomendasi penting kepada pengelola Toba Caldera. Rekomendasi itu mencakup penguatan riset geologi, peningkatan visibilitas kawasan dengan informasi publik yang memadai, pelestarian budaya lokal dan keaktifan dalam penyelenggaraan acara nasional dan internasional.

Pemerintah Provinsi Sumut menargetkan Green Card dalam revalidasi tahun ini. Status tersebut penting untuk memertahankan pengakuan internasional terhadap Danau Toba sebagai kawasan warisan bumi.

Azizul berharap seluruh pemangku kepentingan mengutamakan kerja sama lintas kabupaten. Dia menilai koordinasi dalam menyelesaikan masalah klasik, seperti pembakaran lahan dan keterlibatan warga sekitar geosite, sangat penting.

Pihaknya sendiri akan menggenjot edukasi terhadap masyarakat secara konsisten. Dia menilai pemahaman masyarakat tentang fungsi dan pentingnya geopark masih belum merata di seluruh kawasan Danau Toba.

Kondisi Toba Caldera saat ini berada dalam pengawasan Unesco karena belum optimal dalam pengelolaan geopark. Evaluasi sebelumnya menunjukkan lemahnya keberlanjutan program serta rendahnya keterlibatan masyarakat dalam pelestarian geosite.

Jika revalidasi gagal, Toba Caldera berisiko kehilangan status Unesco Global Geopark. Kehilangan status tersebut akan berdampak pada reputasi dan peluang investasi kawasan Danau Toba.

Saat ini terdapat 229 Unesco Global Geopark di 50 negara. Indonesia tercatat memiliki 12 kawasan geopark, termasuk Toba Caldera yang ditetapkan pada 2020 lalu.

Bagi Sumut, keberadaan geopark dapat mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Model pengelolaan ini mendorong geowisata, penciptaan lapangan kerja serta peningkatan kesadaran publik terhadap pelestarian alam dan budaya.(E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik