Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Sukses Gelar Konvensi Ke-6 di Bali

Syarief Oebaidillah
30/7/2023 14:48
Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Sukses Gelar Konvensi Ke-6 di Bali
Konvensi Tahunan SPK Indonesia Ke-6 di Green School Bali pada 27-28 Juli 2023.(Ist)

DENGAN mengangkat tema 'SPK untuk Pendidikan Yang Berkelanjutan, Pendidikan yang Inklusif dan Merata bagi Semua', Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia telah sukses menyelenggarakan Konvensi Tahunan SPK Indonesia Ke-6 di Green School Bali pada 27-28 Juli 2023 lalu.

SPK merupakan singkatan dari Satuan Pendidikan Kerja Sama atau sebelumnya dikenal dengan sekolah internasional atau sekolah yang menggunakan kurikulum asing. Acara yang dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bal itu dihadiri sebanyak kurang lebih 250 peserta dari seluruh Indonesia dan beberapa negara antara lain Inggris, Australia, Malaysia, dan Singapura.

"Konvensi ini merupakan ajang saling menyemangati dan mendorong upaya kolektif untuk transformasi pendidikan di Indonesia," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendibud-Ristek) RI, Iwan Syahril, dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/7).

Dalam sesi pembuka, Iwan menekankan implementasi Kurikulum Merdeka yang mendorong capaian tema yaitu pendidikan yang inklusif dan merata. Kurikulum Merdeka yang berpusat pada anak harus mampu menumbuhkan kecintaan pada proses belajar serta penguatan profil manusia Pancasila yang menjadi bekal penting bagi setiap anak Indonesia yang tumbuh dalam ketersediaan pengetahuan dan teknologi yang dapat diakses secara mandiri.

Dia juga memberikan apresiasi kepada perkumpulan yang telah bergotong royong mendukung transformasi pendidikan negeri.


Baca juga: Nadiem: Sistem Zonasi PPDB Perlu Diteruskan dan Disempurnakan


Di sesi kunci lainnya, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud-Ristek Anindito Aditomo menambahkan bahwa dalam Kurikulum Merdeka yang ingin didorong adalah pemaknaan terhadap proses belajar dan bukan hanya berbasis hasil.

"Sebagai contoh dalam literasi yang harus dikejar bukan hanya  kemampuan membaca tetapi juga pemaknaan terhadap isi teks yang dibaca," ujar Anindito.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia Haifa Segeir dalam pidatonya menjelaskan alasan dipilihnya tema itu bahwa pendidikan yang berkelanjutan dengan menciptakan akses seluas-luasnya kepada semua atas pendidikan berkualitas merupakan tugas dan tanggung jawab bersama.

Green School Bali diyakini sangat sesuai untuk menjadi tempat diselenggarakannya konvensi ini yang telah juga mendapatkan berbagai penghargaan dari luar negeri atas komitmennya pada pendidikan berkelanjutan, sebagaimana ditegaskan kembali oleh Kepala Pengajaran dan Pembelajaran Green School Bali, Sal Gordon.

Rangkaian acara konvensi ini dimulai pada Rabu (26/7) dengan wokshop oleh Cambridge University Press and Assessment dan ditutup dengan EduTour pada Sabtu (29/7) yang memberikan pilihan peserta konvensi untuk menikmati pengalaman belajar dan tur keliling 3 sekolah SPK di Bali yaitu: Green School, Canggu Community School, dan Sekolah Dyatmika.

Sebagai tradisi, pada rangkain acara penutupan, Haifa mengumumkan tuan rumah konvensi 2024 yaitu Australian Independent School (AIS) Jakarta yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Jeff Genders.  (RO/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya